Tingkatkan Kualitas Hidup Warga, Ini yang Dilakukan Pemprov DKI

Sabtu, 24 Februari 2018 - 06:12 WIB
Tingkatkan Kualitas Hidup Warga, Ini yang Dilakukan Pemprov DKI
Tingkatkan Kualitas Hidup Warga, Ini yang Dilakukan Pemprov DKI
A A A
JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan membuka acara Workshop dan Symposium Jakarta Update on Gynecology & Obstetrics 2018 (Jak Up n’Go) yang diprakarsai oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, dihadiri oleh perwakilan para dokter kandungan serta bidan dari seluruh Indonesia, di Hotel Double Tree, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan ini, Anies berharap dapat bersinergi dengan Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, para dokter kandungan serta bidan untuk meningkatkan kualitas layanan bidang kesehatan di Jakarta, khususnya para pasien wanita yang tengah mengandung maupun mengalami masalah kesehatan pada sistem reproduksi.

“Kami menyambut baik dan berharap agar simposium ini bisa membantu Pemprov DKI Jakarta dalam menangani masalah-masalah yang terkait dengan kandungan dan kebidanan. Kepada para dokter kandungan juga bidan FKUI dan RSCM mari kita sama-sama bantu membereskan masalah di Jakarta. Meningkatkan kualitas hidup manusia (itu) prioritas yang utama,” kata Anies di lokasi, Jumat, Februari 2018 kemarin.

Seperti diketahui, dalam program Nawa Cita pemerintah pusat, salah satu kegiatan yang harus memberikan hasil nyata adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Pencapaiannya memiliki korelasi dengan tugas utama serorang ahli kandungan yaitu melakukan pengawasan dan penanganan kepada pasien pada masa kehamilan, mengawal proses melahirkan dan masa nifas, serta periode sampai enam minggu setelah melahirkan.

Untuk itu, ada tiga hal utama, kata Anies, yang sangat dibutuhkan bantuannya serta kerja sama dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, para dokter kandungan serta bidan untuk Pemprov DKI Jakarta.

“Pertama adalah bantu kami mendidik masyarakat tentang pentingnya usaha pencegahan dan usaha untuk merawat kesehatan reproduksi secara kontinyu,” ujarnya.

Anies melanjutkan, hal yang kedua adalah membantu Pemprov DKI Jakarta menyadarkan para suami bahwa tanggung jawab tentang kesehatan reproduksi bukan hanya pada ibu tetapi juga tanggung jawab bersama, karena itu harus dibangun kesadaran bersama.

Ketiga, mantan Mendikbud ini mengharapkan dari simposium tersebut akan ada rekomendasi praktis yang nantinya bisa dipakai untuk kebijakan Pemprov DKI Jakarta, yang akan dilakukan follow up serta mengembangkan kerja sama atas program yang sudah ada, agar jangkauannya bisa lebih luas ke masyarakat Jakarta.

Untuk diketahui, angka kematian ibu di DKI Jakarta mengalami penurunan, dimana pada tahun 2016 sebanyak 53,2/100.000 Kelahiran Hidup menjadi 41,56/1000 kelahiran hidup pada tahun 2017. Penurunan terjadi juga pada angka kematian bayi, dimana pada tahun 2016 sebanyak 4,10/1000 kelahiran hidup menjadi 2,53/1000 kelahiran hidup pada tahun 2017.

Pemprov DKI Jakarta berharap pelayanan para dokter kandungan dan bidan kepada masyarakat Jakarta dapat berdampak positif pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, kesehatan wanita pada masa kehamilan, saat melahirkan, dan pasca melahirkan.

“Saya berharap dokter ahli kandungan dan kebidanan beri dokumen tertulis untuk dikerjakan di Jakarta. Yang kita butuhkan di Jakarta segera action, yakni hal-hal yang memang relevan, benar, dan state of yard. Dokter kandungan dan bidan adalah orang pertama yang mengabarkan kehidupan dan yang menunjukan hadirnya kehidupan,” ucap Anies.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4902 seconds (0.1#10.140)