Tito Karnavian Kapolda Metro Jaya yang Terapkan Jakarta Siaga 1 karena Final Sepak Bola
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian nama pria yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) cukup dikenal masyarakat. Semasa menjadi anggota Polri, sejumlah jabatan strategis pernah diembannya mulai menjadi Kapolres, Kapolda, hingga menjadi Kapolri .
Pada 2015 silam Tito yang saat itu berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya . Tito ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1242/VI/2015. Dia menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono yang dimutasi ke Asisten Operasi Kapolri.
Sebagai Kapolda Metro Jaya sejumlah kasus besar pernah ditanganinya. Kasus-kasus tersebut di antaranya kejadian Bom Sarinah Thamrin, Jakarta pada 2016. Dengan pengalamannya dalam bidang terorisme, dalam waktu kurang dari 5 jam, situasi sudah bisa dikendalikan dan pelaku juga sudah tertangkap.
Tito pun membuat gebrakan di awal jabatannya. Dia meminta jajarannya blusukan mengurai kemacetan setiap Senin pagi dibandingkan melakukan apel pagi.
Tak hanya itu pada era Tito pula, Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembunuhan yang menyita perhatian publik. Bahkan kasus pembunuhan yang terjadi pada 2016 silam, beberapa waktu lalu kembalimenjadi buah bibir yakni, pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Wongso.
Di era Tito menjadi Kapolda Metro Jaya, Jakarta pernah berstatus Siaga 1 pada Oktober 2015 silam. Uniknya Status Siaga 1 di Ibu Kota ini terjadi karena digelarnya final sepak bola Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Rivalitas suporter Persib Bandung dengan Persija Jakarta menjadi salah satu sebab Tito saat itu menetapkan status Jakarta Siaga 1.
Ketika final Piala Presiden 2015 digelar, Tito menyiapkan sebanyak 7.000 personel dari Polda Metro Jaya, 1.000 personel Brimob, serta personel gabungan dari TNI yakni Kodam Jaya dan Kostrad sebanyak 2.000 personel.
Pelaksaan final Piala Presiden 2015 pun berlangsung aman, aparat kepolisian mengawal ketat suporter Persib Bandung yang datang ke Jakarta.
Pada 2016, Tito dipromosikan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di tahun ini pula Tito resmi dilantik menjadi Kapolri pada 13 Juli 2016.
Terakhir, Jenderal Tito Karnavian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) per 23 Oktober 2019 hingga kini.
Pada 2015 silam Tito yang saat itu berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya . Tito ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1242/VI/2015. Dia menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono yang dimutasi ke Asisten Operasi Kapolri.
Sebagai Kapolda Metro Jaya sejumlah kasus besar pernah ditanganinya. Kasus-kasus tersebut di antaranya kejadian Bom Sarinah Thamrin, Jakarta pada 2016. Dengan pengalamannya dalam bidang terorisme, dalam waktu kurang dari 5 jam, situasi sudah bisa dikendalikan dan pelaku juga sudah tertangkap.
Tito pun membuat gebrakan di awal jabatannya. Dia meminta jajarannya blusukan mengurai kemacetan setiap Senin pagi dibandingkan melakukan apel pagi.
Tak hanya itu pada era Tito pula, Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembunuhan yang menyita perhatian publik. Bahkan kasus pembunuhan yang terjadi pada 2016 silam, beberapa waktu lalu kembalimenjadi buah bibir yakni, pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Wongso.
Di era Tito menjadi Kapolda Metro Jaya, Jakarta pernah berstatus Siaga 1 pada Oktober 2015 silam. Uniknya Status Siaga 1 di Ibu Kota ini terjadi karena digelarnya final sepak bola Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Rivalitas suporter Persib Bandung dengan Persija Jakarta menjadi salah satu sebab Tito saat itu menetapkan status Jakarta Siaga 1.
Ketika final Piala Presiden 2015 digelar, Tito menyiapkan sebanyak 7.000 personel dari Polda Metro Jaya, 1.000 personel Brimob, serta personel gabungan dari TNI yakni Kodam Jaya dan Kostrad sebanyak 2.000 personel.
Pelaksaan final Piala Presiden 2015 pun berlangsung aman, aparat kepolisian mengawal ketat suporter Persib Bandung yang datang ke Jakarta.
Pada 2016, Tito dipromosikan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di tahun ini pula Tito resmi dilantik menjadi Kapolri pada 13 Juli 2016.
Terakhir, Jenderal Tito Karnavian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) per 23 Oktober 2019 hingga kini.
(hab)