Kenaikan Tarif Tol Tangerang-Merak Diprotes Organda dan Warga

Rabu, 22 November 2017 - 06:07 WIB
Kenaikan Tarif Tol Tangerang-Merak Diprotes Organda dan Warga
Kenaikan Tarif Tol Tangerang-Merak Diprotes Organda dan Warga
A A A
TANGERANG - Kenaikan tarif tol Tangerang-Merak sejak Selasa 21 November 2017, mulai pukul 00.00 WIB, menimbulkan reaksi keras dari Organda di Kabupaten Tangerang dan warga pengguna jasa jalan berbayar tersebut.

Ketua Organda Kabupaten Tangerang Dan Persada mengatakan, pihaknya sangat keberatan dengan kenaikan tarif tol itu.

Menurutnya, kenaikan tarif tol tersebut seperti mengatur negara di dalam negara, yang tanpa memperhitungkan untung dan ruginya bagi para pemakai jalan berbayar tersebut.

"Jujur kami merasa sangat berkeberatan dengan adanya kenaikan tarif tol Tangerang-Merak ini. Apalagi dalam proses kenaikannya, kami tidak dilibatkan dan dilakukan sepihak, tanpa melihat dampak langsungnya terhadap masyarakat," kata Dan Persada di Tangerang, Selasa (21/11/2017).

Dilanjutkan dia, keberatan utama pihaknya adalah kenaikan tarif tol yang tidak diikuti dengan perbaikan pelayanan jalan. Di mana masih ditemukannya jalan yang bergelombang, dan beberapa ruas jalan yang menyempit. Serta rest area yang dinilai kurang layak, di sepanjang tol Tangerang-Merak.

"Yang menjadi keberatan kami adalah kenaikan tarif tol Tangerang-Merak itu tidak dibarengi dengan adanya perbaikan pada sejumlah pelayanan bagi pengguna jalan. Apalagi peran CSR dari pengelola tol juga tidak pernah dirasakan secara langsung oleh masyarakat pengguna jalan," sambungnya.

Menurutnya, pihak yang paling terdampak dari kenaikan tarif tol Tangerang-Merak ini adalah angkutan pengangkut barang yang jumlahnya mencapai 90% dari seluruh anggota Organda. Sedang angkutan kota hanya 10%. Untuk angkutan kota, pihaknya mengaku tidak akan ada kenaikan tarif akibat kenaikan tol.

"Dengan naiknya tarif tol ini, maka biaya perjalanan akan menjadi sangat tinggi sekali. Kalau diakumulasi secara unit memang kerugiannya tidak terlalu besar. Tetapi jika ditotal secara keseluruhan, berapa ribu angkutan barang yang melewati tol Tangerang-Merak? Bisa mencapai puluhan juta rupiah perharinya," jelasnya.

Sementara itu, Iday, pengguna jalan mengaku, dirinya biasa lewat tol Tangerang-Merak setkiap hari. Pada hari pertama kenaikan tarif, dirinya masih menemukan kemacetan di sepanjang jalan yang dilintasinya. Dia masuk dari tol Balaraja dan keluar lewat tol Tangerang untuk bekerja dengan memakai mobil pribadi.

"Ya, saya baru tahu ada kenaikan tadi pagi. Tarif tol dari Balajara menuju Tangerang sekarang menjadi Rp11.500. Sepanjang jalan dari Balaraja ke Kedaton tadi macet. Masa baru dua bulan lalu ada kenaikan sekarang sudah naik lagi. Sangat tidak masuk diakal. Sementara pelayanannya masih sangat buruk," ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti Wiwiek D. Santoso mengatakan, seminggu sebelum diberlakukannya kenaikan tarif tol, pihaknya sudah melakukan sosialisasi, baik melalui media cetak, dan sejumlah talkshow di media elektronik dan online. Juga melakukan perbaikan pelayanan.

"Sejak H-7 hingga saat ini, kami sudah melakukan sosialisasi dengan membagikan flyer informasi penyesuaian tarif yang dilengkapi dengan table tarif baru kepada kepada pengguna jalan di seluruh gerbang masuk Tol Tangerang-Merak. Sosialisasi juga dilaksanankan melalui digital campaign di media sosial," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5897 seconds (0.1#10.140)