DPRD Panggil Dinkes Depok Terkait Menu Makanan Cegah Stunting Nasi, Kuah, dan Tahu
loading...
A
A
A
DEPOK - Komisi D DPRD Kota Depok akan memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Jumat (17/11/2023) pagi. Pemanggilan ini buntut polemik pemberian makanan tambahan (PMT) pengentasan stunting di Kota Depok, yang hanya berisikan nasi, kuah, dan tahu.
Anggota Komisi D DPRD Depok Ikravany Hilman mengatakan, pemanggilan terhadap Dinkes dilakukan pukul 09.00 WIB ini terkait polemik PMT.
"Pemanggilannya terbuka, ada dua Fraksi DPRD meminta agar ini dilakukan secara terbuka untuk publik," kata Ikra saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi PMT yang menggunakan anggaran APBD Perubahan senilai Rp4,4 miliar untuk 38 Puskesmas tersebut.
"Satu dari 11 kecil tapi jadi ramai, Tadi kita sampaikan kita sudah evaluasi dan ada perbaikan, kalau ada permasalahan kita terus evaluasi yang tadi bermasalah tidak akan dipakai lagi kita cari yang lain dan seterusnya itu bagian dari evaluasi kita," ujar Mary dalam diskusi dengan wartawan di Kantor PWI Depok, Pancoran Mas, Rabu (15/11/2023).
Mary pun menegaskan bahwa porsi program PMT yakni enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap. Ia mengakui bahwa untuk program PMT di wilayah Kecamatan Tapos ada yang miss.
"Iya tadi sudah saya jelaskan enam hari pertama kudapan, hari ketujuh baru makanan lengkap. Tadi yang di Tapos sudah disampaikan ada miss," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD Depok Ikravany Hilman mengatakan, pemanggilan terhadap Dinkes dilakukan pukul 09.00 WIB ini terkait polemik PMT.
"Pemanggilannya terbuka, ada dua Fraksi DPRD meminta agar ini dilakukan secara terbuka untuk publik," kata Ikra saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi PMT yang menggunakan anggaran APBD Perubahan senilai Rp4,4 miliar untuk 38 Puskesmas tersebut.
Baca Juga
"Satu dari 11 kecil tapi jadi ramai, Tadi kita sampaikan kita sudah evaluasi dan ada perbaikan, kalau ada permasalahan kita terus evaluasi yang tadi bermasalah tidak akan dipakai lagi kita cari yang lain dan seterusnya itu bagian dari evaluasi kita," ujar Mary dalam diskusi dengan wartawan di Kantor PWI Depok, Pancoran Mas, Rabu (15/11/2023).
Mary pun menegaskan bahwa porsi program PMT yakni enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap. Ia mengakui bahwa untuk program PMT di wilayah Kecamatan Tapos ada yang miss.
"Iya tadi sudah saya jelaskan enam hari pertama kudapan, hari ketujuh baru makanan lengkap. Tadi yang di Tapos sudah disampaikan ada miss," ujarnya.
(hab)