Selama Operasi Patuh Jaya, 4 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat sebanyak empat orang meninggal dunia karena kecelakaan selama Operasi Patuh Jaya 2020 kali ini. Jakarta Timur menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas tertinggi.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, di Jakarta Timur terjadi 22 kecelakaan selama Operasi Patuh Jaya 2020. Tecatat satu orang meninggal dunia dan lima orang luka berat. “Kalau ditotal secara keseluruhan ada 65 insiden kecalakaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama 14 hari terakhir,” kata Fahri kepaa wartawan Kamis (6/8/2020).
Selama Operasi Patuh Jaya 2020, lanjut Fahri, korban luka berat akibat kecelakaan mencapai 13 orang dan luka ringan 53 orang dengan kerugian materi mencapai Rp37.300.000. “Semuanya sudah ditangani oleh Unit Laka Lantas masing-masing wilayah,” ujarnya. (Baca: 99.835 Pelanggaran Selama Operasi Patuh Jaya 2020, Pengendara Motor Terbanyak)
Dia berharap usai Operasi ini masyarakat bisa lebih disiplin dalam berkendara. Seperti diketahui Operasi Patuh Jaya 2020 berlangsung selama 14 hari dimulai sejak tanggal 23 Juli 2020 dan berakhir pada 5 Agustus 2020. Dalam operasi ini, polisi menargetkan 15 jenis pelanggaran lalu lintas, salah satunya yakni melawan arus, tidak menggunakan helm hingga berkendara sambil memainkan ponsel.
Tidak hanya pelanggaran lalu lintas saja yang menjadi target, polisi juga menarget para pengendara yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Namun, dalam kasus ini polisi tidak akan menilang, hanya memberikan imbauan dan akan disanksi oleh petugas pemerintah sesuai aturan yang berlaku.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, di Jakarta Timur terjadi 22 kecelakaan selama Operasi Patuh Jaya 2020. Tecatat satu orang meninggal dunia dan lima orang luka berat. “Kalau ditotal secara keseluruhan ada 65 insiden kecalakaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama 14 hari terakhir,” kata Fahri kepaa wartawan Kamis (6/8/2020).
Selama Operasi Patuh Jaya 2020, lanjut Fahri, korban luka berat akibat kecelakaan mencapai 13 orang dan luka ringan 53 orang dengan kerugian materi mencapai Rp37.300.000. “Semuanya sudah ditangani oleh Unit Laka Lantas masing-masing wilayah,” ujarnya. (Baca: 99.835 Pelanggaran Selama Operasi Patuh Jaya 2020, Pengendara Motor Terbanyak)
Dia berharap usai Operasi ini masyarakat bisa lebih disiplin dalam berkendara. Seperti diketahui Operasi Patuh Jaya 2020 berlangsung selama 14 hari dimulai sejak tanggal 23 Juli 2020 dan berakhir pada 5 Agustus 2020. Dalam operasi ini, polisi menargetkan 15 jenis pelanggaran lalu lintas, salah satunya yakni melawan arus, tidak menggunakan helm hingga berkendara sambil memainkan ponsel.
Tidak hanya pelanggaran lalu lintas saja yang menjadi target, polisi juga menarget para pengendara yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Namun, dalam kasus ini polisi tidak akan menilang, hanya memberikan imbauan dan akan disanksi oleh petugas pemerintah sesuai aturan yang berlaku.
(hab)