Cacar Monyet Ternyata Menular melalui Seks Genital dan Oral
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus cacar monyet ternyata menular melalui seks berisiko, baik secara genital dan oral. Dari situ kemudian menyebar ke keluarga.
"Cacar Monyet di Indonesia sampai saat ini 100 persen ditularkan melalui kontak seksual. Data global 95 persen ditularkan melalui kontak seksual, karena data global sudah ada 5 persen penularan droplet pada anak, bumil, busui, lansia sebagai kelompok rentan lainnya," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama, Senin (6/11/2023).
Nabila mengungkapkan, penderita cacar monyet pada umumnya memiliki faktor perilaku seks berisiko (homo seksual dan seks bebas) dengan ciri-ciri muncul lesi dan ruam kemerahan.
Lalu diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan. Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.
"Penemuan kasus aktif perlu dilakukan terutama kelompok-kelompok populasi kunci dan orang dengan gejala infeksi menular seksual atau cacar dengan riwayat seks berisiko (baik oral dan genital)," katanya.
Sebagaimana diketahui. pasien positif cacar monyet di DKI Jakarta merupakan laki-laki usia produktif antara 25-50 tahun. Meskipun sumber penyakit awalnya berasal dari luar negeri, namun hasil penelusuran Kementerian Kesehatan RI diketahui pasien cacar monyet juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi Biseksual.
"Cacar Monyet di Indonesia sampai saat ini 100 persen ditularkan melalui kontak seksual. Data global 95 persen ditularkan melalui kontak seksual, karena data global sudah ada 5 persen penularan droplet pada anak, bumil, busui, lansia sebagai kelompok rentan lainnya," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama, Senin (6/11/2023).
Nabila mengungkapkan, penderita cacar monyet pada umumnya memiliki faktor perilaku seks berisiko (homo seksual dan seks bebas) dengan ciri-ciri muncul lesi dan ruam kemerahan.
Lalu diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan. Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.
"Penemuan kasus aktif perlu dilakukan terutama kelompok-kelompok populasi kunci dan orang dengan gejala infeksi menular seksual atau cacar dengan riwayat seks berisiko (baik oral dan genital)," katanya.
Sebagaimana diketahui. pasien positif cacar monyet di DKI Jakarta merupakan laki-laki usia produktif antara 25-50 tahun. Meskipun sumber penyakit awalnya berasal dari luar negeri, namun hasil penelusuran Kementerian Kesehatan RI diketahui pasien cacar monyet juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi Biseksual.
(thm)