HIPPI DKI, Kemenparekraf, dan KLHK Tanam Pohon Mangrove di PIK Jakut

Minggu, 08 Oktober 2023 - 21:30 WIB
loading...
HIPPI DKI, Kemenparekraf,...
HIPPI DKI Jakarta, Kemenparekraf, serta KLHK menanam pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (8/10/2023). Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya memperbaiki kualitas udara di Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) DKI Jakarta, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) menanam pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta Uchy Hardiman mengatakan, telah menyiapkan ratusan pohon mangrove dalam kegiatan ‘HIPPI Care Mangrove For Jakarta’ yang ditanam ratusan penggiat lingkungan serta masyarakat pada Minggu (8/10/2023).



“Pertama, ini wujud nyata kepedulian seluruh insan DPP HIPPI dan pemerintah, apalagi kualitas udara di Indonesia khususnya Jakarta pada hari ini masuk kategori mengkhawatirkan,” ujar Uchy, Minggu (8/10/2023).

Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di Jakarta per pukul 05.00 WIB tercatat di angka 165. “Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara Jakarta pagi hari ini yakni PM 2.5 dengan nilai konsentrasi 83 mikrogram per meter kubik,” ucapnya.

Tokoh wanita nasional ini mengingatkan masyarakat Jakarta terkait angka konsentrasi 83 mikrogram per meter kubik yang naik 16,6 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO) yang tentunya berbahaya bagi kesehatan.

“Jakarta berada di peringkat ketiga dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pagi ini. Warga Jakarta sebaiknya mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan,” katanya.

HIPPI DKI mengajak masyarakat khususnya warga Jakarta dan sekitarnya untuk menjaga kelestarian 3,3 juta hektare hutan mangrove yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Luas mangrove Jakarta sampai 2020 tidak lebih dari 63,2 hektare. Luas tersebut masih lebih kecil daripada luas TPST Bantargebang di mana dari jumlah yang tersisa itu, kondisi mangrove yang baik hanya 29,9 persen.

“Sisanya (kondisi pohon/hutan mangrove) dalam keadaan sedang dan rusak, sementara 40,8 persen rusak dan 29,3 persen sedang. Kondisi inilah yang mungkin membuat fungsi mangrove sebagai pembersih polusi kurang maksimal,” ujar Uchy.

Dia mengingatkan masyarakat Jakarta akan pentingnya pohon mangrove sebagai pertahanan wilayah pesisir, penyaring udara sekaligus penyerap karbondioksida, tempat hidupnya beragam biota laut sekaligus menjadi kawasan ekowisata sehingga menjadi mata pencaharian warga.

Meskipun memberikan banyak manfaat yang besar bagi bumi dan umat manusia, pelestarian pohon mangrove belum mendapatkan perhatian seutuhnya dari sebagian besar lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan di Indonesia.

“Satu hal yang saya pahami, dengan mengenal pohon, saya mengerti arti kesabaran. Dengan menanam dan merawat pohon hingga batangnya menjulang dan berdaun rimbun serta berhias bunga nan cantik serta buah yang manis, saya bisa menghargai apa itu hakekatnya ketekunan. Yuk tanam pohon mangrove,” kata Uchy.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1807 seconds (0.1#10.140)