Siskaee Dibayar Rp10 Juta untuk Film Porno Kramat Tunggak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selebgram Siskaee mengaku mendapatkan bayaran sebesar Rp10 juta selama tiga hari memerankan film Kramat Tunggak. Film tersebut merupakan film porno rumah produksi di Jakarta Selatan.
Siskaee mengatakan, uang Rp10 juta tersebut tidak termasuk biaya hotel, konsumsi, dan transportasi. "Sistemnya bukan kontrak, hanya surat perjanjian. selama proses syuting dan tiga hari itu. Siska dibayar Rp10 juta untuk satu film," kata Siskaee di Polda Metro Jaya, Senin (25/9/2023).
Dia mengaku mendapatkan pekerjaan syuting tersebut melalui akun Instagram yang dihubungi oleh Irwansyah. Setelah lama DM Irwansyah tak direspons, sampai akhirnya dikirim itu sinopsisnya, ternyata sinopsisnya religi sehingga Siskaee mengambil job tersebut.
"Syuting selama tiga hari di studio Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Syutingnya saat bulan Ramadan untuk nantinya dirilis pada Lebaran April 2023 lalu," ujarnya.
"Sinopsis film religi tentang seorang PSK atau pelacur yang bertobat di bulan Ramadan," sambungnya.
Bahkan, Siskaee sempat mengutarakan alasannya mengambil syuting film itu. Karena berharap dari film tersebut bisa mengubah pandangan atau image orang terhadap dirinya, namun semua itu tidak sesuai harapannya.
"Tapi ternyata setelah proses syuting itu selesai dan filmnya itu ditayangkan, tapi tidak melalui persetujuan para talent. Padahal diperjanjian sebelum ditayangkan harus ada persetujuan talent," ujarnya.
Meski awal syuting telah diberikan skrip, kata Siskaeee, adegan dewasa yang diperankan dalam film 'Kramat Tunggak' ternyata berada di luar skrip yang saat itu dipaksa oleh sutradara tersangka I.
"Para talent dipaksa oleh produser dan sutradara untuk berdialog seperti kemauan produser tersebut," terangnya. Sampai saat ini dari 16 pemeran, hanya tersisa dua pemeran wanita yang belum memenuhi panggilan penyidik. Sehingga total telah ada 14 pemeran terakhir Siskaee yang telah memenuhi panggilan penyidik.
Diketahui dalam kasus ini telah ada lima tersangka, yakni I sebagai sutradara merangkap produser. Kemudian, JAAS sebagai kamerawan, AIS sebagai editor film, AT sebagai sound engineering, AT sebagai figuran dan SE sebagai sekretaris dan juga salah satu pemeran wanita yang ada di film.
Siskaee mengatakan, uang Rp10 juta tersebut tidak termasuk biaya hotel, konsumsi, dan transportasi. "Sistemnya bukan kontrak, hanya surat perjanjian. selama proses syuting dan tiga hari itu. Siska dibayar Rp10 juta untuk satu film," kata Siskaee di Polda Metro Jaya, Senin (25/9/2023).
Dia mengaku mendapatkan pekerjaan syuting tersebut melalui akun Instagram yang dihubungi oleh Irwansyah. Setelah lama DM Irwansyah tak direspons, sampai akhirnya dikirim itu sinopsisnya, ternyata sinopsisnya religi sehingga Siskaee mengambil job tersebut.
"Syuting selama tiga hari di studio Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Syutingnya saat bulan Ramadan untuk nantinya dirilis pada Lebaran April 2023 lalu," ujarnya.
"Sinopsis film religi tentang seorang PSK atau pelacur yang bertobat di bulan Ramadan," sambungnya.
Bahkan, Siskaee sempat mengutarakan alasannya mengambil syuting film itu. Karena berharap dari film tersebut bisa mengubah pandangan atau image orang terhadap dirinya, namun semua itu tidak sesuai harapannya.
"Tapi ternyata setelah proses syuting itu selesai dan filmnya itu ditayangkan, tapi tidak melalui persetujuan para talent. Padahal diperjanjian sebelum ditayangkan harus ada persetujuan talent," ujarnya.
Meski awal syuting telah diberikan skrip, kata Siskaeee, adegan dewasa yang diperankan dalam film 'Kramat Tunggak' ternyata berada di luar skrip yang saat itu dipaksa oleh sutradara tersangka I.
"Para talent dipaksa oleh produser dan sutradara untuk berdialog seperti kemauan produser tersebut," terangnya. Sampai saat ini dari 16 pemeran, hanya tersisa dua pemeran wanita yang belum memenuhi panggilan penyidik. Sehingga total telah ada 14 pemeran terakhir Siskaee yang telah memenuhi panggilan penyidik.
Diketahui dalam kasus ini telah ada lima tersangka, yakni I sebagai sutradara merangkap produser. Kemudian, JAAS sebagai kamerawan, AIS sebagai editor film, AT sebagai sound engineering, AT sebagai figuran dan SE sebagai sekretaris dan juga salah satu pemeran wanita yang ada di film.
(hab)