RPA Perindo Dampingi Perempuan Korban Penganiayaan di Gunung Putri Bogor
loading...
A
A
A
BOGOR - Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Partai Perindo memberikan pendampingan kepada wanita berinisial SJ (31) yang menjadi korban penganiayaan di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh polisi.
"Hari ini kami RPA Partai Perindo mendampingi ibu SJ yang mengalami tindak kekerasan fisik oleh seseorang berinisial D," ujar Ketua Umum RPA Partai Perindo Jeannie Latumahina kepada wartawan di Polsek Gunung Sindur, Jumat (22/9/2023).
Jeannie menjelaskan, pelaku D yang diketahui sebagai juru pakir melakukan pendorongan terhadap S ketika sang suami terlibat cekcok. Korban sempat terjatuh hingga mengalami luka pada bagian wajah.
"Jadi terjadi pemukulan oleh pelaku kepada ibu ini, sehingga dia jatuh. Sempat kepala pelaku disundul jatuh kena meja, jadi kena mukanya. Ini adalah tindak kekerasan yang dilakukan kepada perempuan dan ibu S melaporkannya kepada RPA Partai Perindo," jelas Jeannie.
Kejadian itu disaksikan oleh anak korban yang masih kecil dan membut trauma. Dari situ, partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu bergerak untuk melindungi perempuan dan anak.
Organisasi sayap Partai Perindo yang dipimpin oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Bacapres Pemilu 2024 Ganjar Pranowo itu berharap polisi dapat segera bertindak untuk mengamankan pelaku. Meskipun sempat ada kekeliruan dalam penulisan laporan pengaduan, yang mana korban dugaan penipuan, bukan dugaan tindak kekerasan.
"Kemarin ada BAP yang salah kasus kekerasan terhadap seorang ibu, tapi di BAP ditulis penipuan. Kami ke sini juga agar BAP itu diubah karena tidak ada hubungannya dengan penipuan. Tetapi mereka sudah merubah. Tetapi kami tegaskan, itu harus unsur penganiayaan, bukan tindakan yang tidak mengenakkan. Ini jelas sudah menjurus pada kekerasan pada perempuan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Data dan Informasi DPP RPA Perindo Kenzo Farel mengatakan, korban dan suaminya berdagang es di lokasi. Pascakejadian membuat keluarganya tidak bisa mencari nafkah. Hal ini yang menjadi perhatian Partai Perindo, yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera.
"Ini sudah berjalan lama, bukan setahun dua tahun. Sudah ada mediasi, sekarang ada seperti ini yang mengakibatkan mental anak korban trauma," kata Kenzo.
Sementara Panit Opsnal 3 Kanit Reskrim Polsek Gunung Putri Aiptu Sulistyo mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan barang bukti.
"Kami sudah mendalami dan sudah menerima laporan tersebut. Untuk saat ini kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti, seperti dari rumah sakit dan lain-lain. Dugaannya itu perbuatan tidak menyenangkan. Hasil kita peroleh info dari pelaporan memang sempat berobat, hanya dari rumah sakit tidak mengeluarkan keterangan medis karena tidak ada luka," tutur Sulistyo.
Lihat Juga: Viral! Sopir Taksi Online Dikeroyok di Tol Kebon Jeruk, Pemicunya Korban Salip Mobil Pelaku
"Hari ini kami RPA Partai Perindo mendampingi ibu SJ yang mengalami tindak kekerasan fisik oleh seseorang berinisial D," ujar Ketua Umum RPA Partai Perindo Jeannie Latumahina kepada wartawan di Polsek Gunung Sindur, Jumat (22/9/2023).
Jeannie menjelaskan, pelaku D yang diketahui sebagai juru pakir melakukan pendorongan terhadap S ketika sang suami terlibat cekcok. Korban sempat terjatuh hingga mengalami luka pada bagian wajah.
"Jadi terjadi pemukulan oleh pelaku kepada ibu ini, sehingga dia jatuh. Sempat kepala pelaku disundul jatuh kena meja, jadi kena mukanya. Ini adalah tindak kekerasan yang dilakukan kepada perempuan dan ibu S melaporkannya kepada RPA Partai Perindo," jelas Jeannie.
Kejadian itu disaksikan oleh anak korban yang masih kecil dan membut trauma. Dari situ, partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu bergerak untuk melindungi perempuan dan anak.
Baca Juga
Organisasi sayap Partai Perindo yang dipimpin oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Bacapres Pemilu 2024 Ganjar Pranowo itu berharap polisi dapat segera bertindak untuk mengamankan pelaku. Meskipun sempat ada kekeliruan dalam penulisan laporan pengaduan, yang mana korban dugaan penipuan, bukan dugaan tindak kekerasan.
"Kemarin ada BAP yang salah kasus kekerasan terhadap seorang ibu, tapi di BAP ditulis penipuan. Kami ke sini juga agar BAP itu diubah karena tidak ada hubungannya dengan penipuan. Tetapi mereka sudah merubah. Tetapi kami tegaskan, itu harus unsur penganiayaan, bukan tindakan yang tidak mengenakkan. Ini jelas sudah menjurus pada kekerasan pada perempuan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Data dan Informasi DPP RPA Perindo Kenzo Farel mengatakan, korban dan suaminya berdagang es di lokasi. Pascakejadian membuat keluarganya tidak bisa mencari nafkah. Hal ini yang menjadi perhatian Partai Perindo, yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera.
"Ini sudah berjalan lama, bukan setahun dua tahun. Sudah ada mediasi, sekarang ada seperti ini yang mengakibatkan mental anak korban trauma," kata Kenzo.
Sementara Panit Opsnal 3 Kanit Reskrim Polsek Gunung Putri Aiptu Sulistyo mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan barang bukti.
"Kami sudah mendalami dan sudah menerima laporan tersebut. Untuk saat ini kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti, seperti dari rumah sakit dan lain-lain. Dugaannya itu perbuatan tidak menyenangkan. Hasil kita peroleh info dari pelaporan memang sempat berobat, hanya dari rumah sakit tidak mengeluarkan keterangan medis karena tidak ada luka," tutur Sulistyo.
Lihat Juga: Viral! Sopir Taksi Online Dikeroyok di Tol Kebon Jeruk, Pemicunya Korban Salip Mobil Pelaku
(thm)