Dishub DKI Sebut Masalah Transportasi Akibat Hal Ini

Kamis, 04 Mei 2017 - 00:07 WIB
Dishub DKI Sebut Masalah Transportasi Akibat Hal Ini
Dishub DKI Sebut Masalah Transportasi Akibat Hal Ini
A A A
JAKARTA - Lambatnya mengatasi Permasalahan transportasi di Jakarta dinilai akibat belum adanya rencana yang matang dan kebijakan yang berubah-ubah. Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) periode 2017-2020 yang baru dilantik, Rabu (3/5) diharapkan mampu membantu DKI mengatasi masalah tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, masalah transportasi di Jakarta sangat kompleks dan harus segera diselesaikan. Menurutnya, hal tersebut akibat belum adanya rencana dan kebijakan yang matang.

Untuk itu, kata Andri, DTKJ periode 2017-2020 yang dipimpin oleh Iskandar Abu Bakar mampu mengatasi permasalahan transportasi. Khsusunya mengawal agar permasalahan transportasi tidak berlalrut-larut.

"DTKJ ini terdiri dari para Ahli, pemerintah, pemerhati dan sebagainya. Mereka harus memberikan masukan konsep supaya masalah ini tidak terlarut-larut," kata Andri Yansyah usai melantik anggota DTKJ 2017-2022 di Balai Kota, Rabu (3/5/2017).

Andri menjelaskan, beberapa hari lalu, dirinya diajak Kementerian Ekonomi ke Jepang untuk melihat bentuk konsep Transit Orientied Development (TOD). Disana, dirinya mendapatkan pelajaran bahwa terwujudnya konsep TOD itu lantaran rencana transportasi yang dibangun sejak 1982 hingga 2045 tidak ada yang mengalami perubahan meski berganti pemerintahan. Termasuk dengan kebijakannya.

Di Jakarta, kata Andri, konsep TOD sudah ada dan baru mau akan dilaksanakan, diantaranya di Dukuh Atas dan di semua terminal Tipe A seperti Kampung Rambutan, Rawa Buaya dan Kalideres. Untuk Pulogebang sendiri, lanjutnya, sudah mencakup TOD namun belum sempurna lantaran tidak terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

"Jadi kalau mau niru jangan bangunannya. Tiru pengawasan rencana dan kebijakan transportasi yang tidak berubah-ubah. Kalau itu bisa, transportasi akan mendukung aspek lainya, bisa pariwisata, ekonomi dan sebagainya," ungkapnya.

Wakil Ketua DTKJ Donny Andy Saragih menyatakan akan terus menghimpun, mengumpulkan informasi serta merangkum, kemudian menjadikan rumusan terkait perbaikan transportasi di Ibukota untuk pemerintah dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, hal itu memang merupakan tugas DTKJ dan akan di lakukan baik diminta maupun tidak.

Dony yang pada periode sebelumnya juga menjabat sebagai wakil ketua DTKJ, mengungkapkan sudah banyak rekomendasi yang diberikan kepada Pemprov. Antara lain dalam pengembangan Transjakarta (Busway), khususnya pembangunan Koridor 13 yang oleh DTKJ ditekomendasikan agar dibuat tinggi dan dibarengi dengan akses yang memudahkan pengguna, seperti dibuatkan eskalator (tangga berjalan) atau dengan lift.

"Memang ada beberapa kebijakan Gubernur yang keluar dari rencana dan tidak mendegarkan masukan DTKJ yakni soal perbaikan angkutan umum. Unsur swasta banyak yang tidak dilibatkan. Ini tidak boleh dibiarkan, karena perputaran roda ekonomi tidak dapat dilepaskan dari peran swasta. Jika swastanya mati, maka roda perekonomian juga bisa terganggu," tegasnya.

Ketua DTKJ, Iskandar Abu Bakar menambahkan, agar pimpinan DKI percaya dengan masukan DTKJ, pihanya akan membuat analisis yang bagus. Dia berharap di bawah kepemimpinannya, DTKJ kali ini dapat memberikan analisis yang kuat.

Iskandar mengakui banyak perubahan di Jakarta yang keluar dari rencana. Sehingga banyak jalan di Jakarta menjadi sempit dan kawasan menjadi kumuh. Akhirnya, menjadi kawasan yang tidak menarik ditinggali. Menurutnya, hal tersebut akibat rencananya kurang dalam dan banyak yang bisa dipengaruhi untuk mengubah rencana.

"Kalau kita punya rencana itu harusnya dijadikan basis pengembangan kota. Sehingga akan mendapatkan kota yang benar-benar terencana dengan baik. Nah kalau kita mau mengenmbangkan menjadi kawasan yang maju, TOD menjadi salah satu penting," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7927 seconds (0.1#10.140)