PDAM Bekasi Salurkan 1,6 Juta Liter Air Bersih ke 32 Desa Terdampak Kekeringan
loading...
A
A
A
BEKASI - Bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi semakin meluas. Sebagian warga kesulitan air bersih . Untuk menanggulanginya, Pemkab Bekasi menetapkan Tanggap Darurat Bencana Kekeringan hingga 13 September 2023.
Hingga kini, pemerintah setempat terus menyalurkan air bersih kepada warga korban kekeringan. Distribusi air bersih melibatkan PDAM Tirta Bhagasasi, Baznas, PMI, pihak swasta yang dikoordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi untuk membantu mendistribusikan air kepada warga korban kemarau.
Teranyar, BPBD Kabupaten Bekasi bersama PDAM Tirta Bhagasasi sejak pertengahan Agustus lalu telah mendistribusikan 1.640.000 juta liter air bersih kepada warga korban kekeringan yang tersebar di 180 Desa dan 7 Kelurahan.
Ketua Tim Satgas Bencana PDAM Tirta Bhagasasi Teguh Harnoko mengatakan, dari tiga lokasi pengambilan air milik PDAM di Kecamatan Cibarusah, sebanyak 455.000 liter sudah disalurkan menggunakan mobil tangki.
”Pendistribusian terus kami lakukan di permukiman warga terdampak kekeringan. Penyaluran dibantu petugas BPBD dan jajaran Pemkab Bekasi. Distribusi air bersih terus dilakukan hingga bencana kekeringan mereda,” ujar Teguh, Kamis (14/9/2023).
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim menjamin terus memberi pasokan air bersih kepada masyarakat korban kekeringan. Mereka yang kesulitan air bersih itu bukan pelanggan PDAM, maka air digratiskan.
Menurut Usep, pendistribusian air bersih sebagai bentuk kemanusiaan dan kepedulian sosial PDAM sebagai perusahaan pelat merah milik Pemkab Bekasi kepada masyarakat. ”Bantuan ini rutin dilakukan hampir setiap tahun,” katanya.
Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, jangan sampai ada korban jiwa manusia akibat kesulitan air bersih. Pihaknya mengerahkan segala daya upaya mendistribusikan air bersih kepada masyarakat korban kekeringan.
Berdasarkan data Pemkab Bekasi, saat ini tercatat wilayah yang terdampak kekeringan menjadi 10 Kecamatan meliputi 32 Desa. Warga kesulitan memperoleh air bersih karena sumber air mengering.
Adapun 10 Kecamatan terdampak kekeringan yakni di Kecamatan Bojongmangu ada enam desa, Kecamatan Cikarang Pusat di tiga desa, Kecamatan Pebayuran satu desa, dan Kecamatan Sukawangi di lima desa.
Kemudian, Kecamatan Muaragembong di dua desa, Kecamatan Tarumajaya satu desa, Kecamatan Babelan di dua desa, Kecamatan Setu di satu desa, Kecamatan Serang Baru di enam desa, serta Kecamatan Cibarusah di lima desa.
Hingga kini, pemerintah setempat terus menyalurkan air bersih kepada warga korban kekeringan. Distribusi air bersih melibatkan PDAM Tirta Bhagasasi, Baznas, PMI, pihak swasta yang dikoordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi untuk membantu mendistribusikan air kepada warga korban kemarau.
Teranyar, BPBD Kabupaten Bekasi bersama PDAM Tirta Bhagasasi sejak pertengahan Agustus lalu telah mendistribusikan 1.640.000 juta liter air bersih kepada warga korban kekeringan yang tersebar di 180 Desa dan 7 Kelurahan.
Ketua Tim Satgas Bencana PDAM Tirta Bhagasasi Teguh Harnoko mengatakan, dari tiga lokasi pengambilan air milik PDAM di Kecamatan Cibarusah, sebanyak 455.000 liter sudah disalurkan menggunakan mobil tangki.
”Pendistribusian terus kami lakukan di permukiman warga terdampak kekeringan. Penyaluran dibantu petugas BPBD dan jajaran Pemkab Bekasi. Distribusi air bersih terus dilakukan hingga bencana kekeringan mereda,” ujar Teguh, Kamis (14/9/2023).
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim menjamin terus memberi pasokan air bersih kepada masyarakat korban kekeringan. Mereka yang kesulitan air bersih itu bukan pelanggan PDAM, maka air digratiskan.
Menurut Usep, pendistribusian air bersih sebagai bentuk kemanusiaan dan kepedulian sosial PDAM sebagai perusahaan pelat merah milik Pemkab Bekasi kepada masyarakat. ”Bantuan ini rutin dilakukan hampir setiap tahun,” katanya.
Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, jangan sampai ada korban jiwa manusia akibat kesulitan air bersih. Pihaknya mengerahkan segala daya upaya mendistribusikan air bersih kepada masyarakat korban kekeringan.
Berdasarkan data Pemkab Bekasi, saat ini tercatat wilayah yang terdampak kekeringan menjadi 10 Kecamatan meliputi 32 Desa. Warga kesulitan memperoleh air bersih karena sumber air mengering.
Adapun 10 Kecamatan terdampak kekeringan yakni di Kecamatan Bojongmangu ada enam desa, Kecamatan Cikarang Pusat di tiga desa, Kecamatan Pebayuran satu desa, dan Kecamatan Sukawangi di lima desa.
Kemudian, Kecamatan Muaragembong di dua desa, Kecamatan Tarumajaya satu desa, Kecamatan Babelan di dua desa, Kecamatan Setu di satu desa, Kecamatan Serang Baru di enam desa, serta Kecamatan Cibarusah di lima desa.
(jon)