Motor Guru Nyaris Dibawa Kabur Rampok Modus Ngaku-ngaku Debt Collector

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 20:27 WIB
loading...
Motor Guru Nyaris Dibawa Kabur Rampok Modus Ngaku-ngaku Debt Collector
Motor seorang guru ekstrakurikuler sekolah swasta M.Faisal Harianto nyaris dibawa kabur komplotan perampok dengan modus ngaku-ngaku sebagai debt collector alias mata elang. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Motor seorang guru ekstrakurikuler sekolah swasta M.Faisal Harianto nyaris dibawa kabur komplotan perampok dengan modus ngaku-ngaku sebagai debt collector alias mata elang. Komplotan tersebut hanya membawa kabur handphone (HP) Faisal.

Adapun peristiwa itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023). Awalnya, Faisal diikuti oleh sekelompok orang yang mengendarai motor. Saat itu, dia baru saja pulang dari kampus di Kawasan Jakarta Timur menuju Jakarta Pusat.

Kemudian, Faisal yang mengendarai motor berhenti di kawasan Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih untuk melihat denah lokasi di aplikasi. Namun, tiba-tiba terdapat sekelompok orang mengendarai 6 motor yang salah satu di antaranya langsung mendatangi Faisal.



"Mereka itu datang tidak semua hanya beberapa beberapa motor. Dan mereka itu perawakan orang timur. Saya pikir mereka mau isi bensin ternyata langsung ada yang nyamperin saya," ujarnya, Sabtu (19/8/2023).

Pelaku mengklaim bahwa motor yang dikendarai Faisal menunggak cicilan. Faisal pun tak langsung percaya. Sebab menurutnya kredit motor tersebut telah dibayar.

Lalu, dia menelepon orang tuanya untuk memastikan kebenaran tuduhan pelaku tersebut. "Pas saya lagi menelepon ibu saya, belum selesai berbicara dengan ibu saya, terus datang satu lagi mereka langsung ambil handphone saya. Katanya biar dijelaskan ke ibu saya," katanya.

Satu orang komplotan tersebut turut mendatangi Faisal yang mempertanyakan keberadaan STNK nomornya. Faisal kemudian memperlihatkan STNK-nya.

"STNK awalnya saya pegang karena mau difoto oleh pria timur lainnya untuk difoto. Tidak berlangsung lama, pria lainnya datang langsung mengambil STNK yang dipegang dirinya," ucapnya.

STNK tersebut dibawa oleh salah satu pelaku lainnya dengan alasan untuk difoto. Faisal mengatakan bahwa dirinya seperti dibuat bingung. Kelompok itu pun langsung meminta Faisal untuk ikut ke kantornya.

"Saya disuruh ikut ya sudah saya ikut tapi saya boncengi satu orang yang masih menelepon ibu saya. Akhirnya saya ikut iring-iringan mereka yang motornya hampir semuanya tidak pakai pelat nomor kendaraan," ungkapnya.

Faisal mengatakan kelompok itu bilang jika motornya menunggak tiga bulan. Setelah jalan beberapa meter, seorang pelaku yang diboncengi Faisal turun.

"Nah pas berhenti di situ, yang saya bonceng turun dan langsung menjauh ke trotoar. Dan satu pria lainnya yang bawa STNK juga menjauh. Mengetahui ada yang tidak beres, saya langsung cabut dengan nancap gas motor saya," terangnya.

Faisal mengaku telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Cempaka Putih. Namun, petugas piket di sana justru menyuruh dirinya melapor ke Polsek lainnya.

"Katanya disuruh lengkapi surat keterangan rangka mesin, surat pembayaran motor. Tapi saat itu tidak disuruh kembali karena saya dibilang bisa melapor ke mana saja," ungkapnya.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suprayogo mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti adanya laporan tersebut. "Kalau di wilayah kami tidak ada seperti gerombolan mata elang yang mencari pengendara yang tidak bayar cicilan motor. Mungkin itu korban sudah diikuti di luar wilayah Cempaka Putih," tegasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)