Deretan Gubernur DKI Jakarta Lulusan ABRI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebelum era reformasi seluruh kepala daerah provinsi ditunjuk langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Tak terkecuali Gubernur DKI Jakarta , yang sosoknya ditunjuk Presiden dan umumnya berasal dari kalangan militer.
Di Jakarta, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pertama yang merupakan hasil proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung ialah Fauzi Bowo-Prijanto pada peridode 2007-2012.
Sebelum era Fauzi Bowo-Prijanto, Gubernur DKI Jakarta diisi oleh sosok yang berasal dari militer. Sejumlah perwira tinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sekarang ini disebut Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipercaya memimpin Ibu Kota.
Letjen TNI (Purn) Sutiyoso atau Bang Yos menjabat Gubernur DKI selama dua periode yaitu 1997-2002 dan 2002-2007. Selama berkarier di militer, Bang Yos menjabat Asisten Personel, Asisten Operasi, dan Wakil Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 1988-1992.
Tahun 1994, Sutiyoso terpilih sebagai komandan resimen terbaik ketika menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya kemudian menjadi Pangdam Jaya (1996-1997).
Sutiyoso dikenal sebagai sosok kontroversial lantaran membangun busway atau bus Transjakarta. Kebijakan mengatasi kemacetan dan mengurangi kendaraan pribadi agar beralih ke transportasi massal ini sempat diprotes banyak orang.
Namun, Bang Yos jalan terus pada pendiriannya dengan mengembangkan busway.
Letjen TNI (Purn) Soerjadi Soedirdja merupakan Gubernur DKI dari kalangan militer yang menjabat selama 1992-1997. Lulusan Akademi Militer 1962 ini pernah bertugas sebagai Kasdam IV Diponegoro Jawa Tengah (1986-1988), Pangdam Jaya hingga 1990.
Terakhir, Soerjadi menjadi Asisten Sospol ABRI hingga 1992. Menjabat Gubernur DKI, Soerjadi membangun rumah susun, memperbanyak kawasan hijau, serta membangun jejaring jalan tol dalam kota dan luar kota.
Dia juga berinisiasi membangun proyek kereta bawah tanah.
Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto atau Bang Wi adalah Gubernur DKI periode 1987-1992. Sebelum jadi gubernur, Bang Wi pernah menjabat Panglima Kowilhan II tahun 1981-1983 dan Panglima Kostrad (1978-1980) dengan pangkat Letjen TNI.
Dia juga pernah terlibat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Pria kelahiran 22 November 1922 ini dikenal sebagai gubernur yang terbuka dan disiplin.
Bang Wi menerapkan konsep BMW yaitu Bersih, Manusiawi, dan Wibawa untuk mengatasi berbagai masalah di Jakarta.
Kebijakan paling kontroversial yakni penghapusan becak dari jalanan Jakarta. Bang Wi menganggap becak sebagai penyebab kemacetan dan transportasi kuno.
Letjen TNI (Purn) Raden Soeprapto adalah Gubernur DKI periode 1982-1987. Selama berkarier di militer, dia pernah menjabat Komandan Pasukan Infanteri, Wakil Komandan Batalyon, hingga Pangdam XVII Udayana.
Di Jakarta, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pertama yang merupakan hasil proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung ialah Fauzi Bowo-Prijanto pada peridode 2007-2012.
Sebelum era Fauzi Bowo-Prijanto, Gubernur DKI Jakarta diisi oleh sosok yang berasal dari militer. Sejumlah perwira tinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sekarang ini disebut Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipercaya memimpin Ibu Kota.
Berikut deretan Gubernur DKI Jakarta yang berasal dari militer:
1. Sutiyoso
Letjen TNI (Purn) Sutiyoso atau Bang Yos menjabat Gubernur DKI selama dua periode yaitu 1997-2002 dan 2002-2007. Selama berkarier di militer, Bang Yos menjabat Asisten Personel, Asisten Operasi, dan Wakil Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 1988-1992.
Tahun 1994, Sutiyoso terpilih sebagai komandan resimen terbaik ketika menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya kemudian menjadi Pangdam Jaya (1996-1997).
Sutiyoso dikenal sebagai sosok kontroversial lantaran membangun busway atau bus Transjakarta. Kebijakan mengatasi kemacetan dan mengurangi kendaraan pribadi agar beralih ke transportasi massal ini sempat diprotes banyak orang.
Namun, Bang Yos jalan terus pada pendiriannya dengan mengembangkan busway.
2. Soerjadi Soedirdja
Letjen TNI (Purn) Soerjadi Soedirdja merupakan Gubernur DKI dari kalangan militer yang menjabat selama 1992-1997. Lulusan Akademi Militer 1962 ini pernah bertugas sebagai Kasdam IV Diponegoro Jawa Tengah (1986-1988), Pangdam Jaya hingga 1990.
Terakhir, Soerjadi menjadi Asisten Sospol ABRI hingga 1992. Menjabat Gubernur DKI, Soerjadi membangun rumah susun, memperbanyak kawasan hijau, serta membangun jejaring jalan tol dalam kota dan luar kota.
Dia juga berinisiasi membangun proyek kereta bawah tanah.
3. Wiyogo Atmodarminto
Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto atau Bang Wi adalah Gubernur DKI periode 1987-1992. Sebelum jadi gubernur, Bang Wi pernah menjabat Panglima Kowilhan II tahun 1981-1983 dan Panglima Kostrad (1978-1980) dengan pangkat Letjen TNI.
Dia juga pernah terlibat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Pria kelahiran 22 November 1922 ini dikenal sebagai gubernur yang terbuka dan disiplin.
Bang Wi menerapkan konsep BMW yaitu Bersih, Manusiawi, dan Wibawa untuk mengatasi berbagai masalah di Jakarta.
Kebijakan paling kontroversial yakni penghapusan becak dari jalanan Jakarta. Bang Wi menganggap becak sebagai penyebab kemacetan dan transportasi kuno.
4. Soeprapto
Letjen TNI (Purn) Raden Soeprapto adalah Gubernur DKI periode 1982-1987. Selama berkarier di militer, dia pernah menjabat Komandan Pasukan Infanteri, Wakil Komandan Batalyon, hingga Pangdam XVII Udayana.