Deretan Gubernur DKI Jakarta Lulusan ABRI
loading...
A
A
A
Konsep yang digunakan Soeprapto saat menjabat Gubernur DKI yakni stabilitas, keamanan, dan ketertiban. Dia juga meluncurkan Master Plan DKI Jakarta untuk periode 1985-2005 yang kini dikenal Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Bagian Wilayah Kota.
Kemudian, upaya Soeprapto yang paling terkenal yaitu gagasannya membangun Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta Barat yang kini masuk wilayah Tangerang, Banten.
Letjen TNI (Purn) Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI periode 1977-1982. Saat berkiprah di dunia militer, Tjokropranolo pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Jenderal Besar Soedirman.
Dia ikut bergerilya bersama Soedirman untuk memperjuangkan kemerdekaan. Tidak hanya di medan perang, Tjokropranolo juga bertugas di balik layar seperti kepala intelijen dalam berbagai konflik dan sekretaris militer untuk Presiden.
Ketika menjabat Gubernur DKI, dia mengalokasikan ratusan tempat untuk para pedagang kecil dan sering mengunjungi berbagai pabrik untuk mengecek kesejahteraan buruh.
Pada 29 Agustus 1977, dia meresmikan kembali Kereta Api Jabodetabek yang hampir 20 tahun tidak beroperasi di Jakarta. Sebanyak 24 kereta rel disel (KRD) dan 20 kereta rel listrik (KRL) beroperasi setiap harinya dengan tarif Rp50 per orang saat itu.
Letjen KKO (Purn) Ali Sadikin merupakan Gubernur DKI dua periode yakni 1966-1972 dan 1972-1977. Ali Sadikin sebelumnya aktif di Korps Komando TNI Angkatan Laut (AL).
Semasa menjabat, Bang Ali melakukan banyak perubahan pada wajah Ibu Kota, mulai dari pembangunan Kebun Binatang Ragunan, Taman Ismail Marzuki (TIM), Taman Ria Monas, dan pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet.
Kiprah Bang Ali di luar Gubernur DKI juga mumpuni yakni Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja dan Menteri Koordinator Kompartemen Maritim (Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora).
Brigjen TNI (Purn) Soemarno Sosroatmodjo menjabat Gubernur DKI selama dua periode yakni 1960-1964 dan 1965-1966. Di bidang militer, pria kelahiran Jember, 24 April 1911 ini adalah dokter yang kerap bertugas di wilayah pelosok.
Ketika memimpin Jakarta, dia juga merangkap sebagai Menteri Dalam Negeri. Tugas berat Soemarno saat itu menjadi tuan rumah ajang Asian Games 1962 di Jakarta.
Pembangunan berbagai fasilitas dikebut demi kelancaran pekan olahraga terbesar di Asia tersebut. Soemarno pun dihadapkan permasalahan kebutuhan tempat tinggal warga.
Untuk mengatasinya, dia menggagas program rumah minimum yang menyasar masyarakat menengah ke bawah.
Kemudian, upaya Soeprapto yang paling terkenal yaitu gagasannya membangun Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta Barat yang kini masuk wilayah Tangerang, Banten.
5. Tjokropranolo
Letjen TNI (Purn) Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI periode 1977-1982. Saat berkiprah di dunia militer, Tjokropranolo pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Jenderal Besar Soedirman.
Dia ikut bergerilya bersama Soedirman untuk memperjuangkan kemerdekaan. Tidak hanya di medan perang, Tjokropranolo juga bertugas di balik layar seperti kepala intelijen dalam berbagai konflik dan sekretaris militer untuk Presiden.
Ketika menjabat Gubernur DKI, dia mengalokasikan ratusan tempat untuk para pedagang kecil dan sering mengunjungi berbagai pabrik untuk mengecek kesejahteraan buruh.
Pada 29 Agustus 1977, dia meresmikan kembali Kereta Api Jabodetabek yang hampir 20 tahun tidak beroperasi di Jakarta. Sebanyak 24 kereta rel disel (KRD) dan 20 kereta rel listrik (KRL) beroperasi setiap harinya dengan tarif Rp50 per orang saat itu.
6. Ali Sadikin
Letjen KKO (Purn) Ali Sadikin merupakan Gubernur DKI dua periode yakni 1966-1972 dan 1972-1977. Ali Sadikin sebelumnya aktif di Korps Komando TNI Angkatan Laut (AL).
Semasa menjabat, Bang Ali melakukan banyak perubahan pada wajah Ibu Kota, mulai dari pembangunan Kebun Binatang Ragunan, Taman Ismail Marzuki (TIM), Taman Ria Monas, dan pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet.
Kiprah Bang Ali di luar Gubernur DKI juga mumpuni yakni Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja dan Menteri Koordinator Kompartemen Maritim (Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora).
7. Soemarno Sosroatmodjo
Brigjen TNI (Purn) Soemarno Sosroatmodjo menjabat Gubernur DKI selama dua periode yakni 1960-1964 dan 1965-1966. Di bidang militer, pria kelahiran Jember, 24 April 1911 ini adalah dokter yang kerap bertugas di wilayah pelosok.
Ketika memimpin Jakarta, dia juga merangkap sebagai Menteri Dalam Negeri. Tugas berat Soemarno saat itu menjadi tuan rumah ajang Asian Games 1962 di Jakarta.
Pembangunan berbagai fasilitas dikebut demi kelancaran pekan olahraga terbesar di Asia tersebut. Soemarno pun dihadapkan permasalahan kebutuhan tempat tinggal warga.
Untuk mengatasinya, dia menggagas program rumah minimum yang menyasar masyarakat menengah ke bawah.