Dokter Pastikan Air Kemasan Galon Guna Ulang Aman untuk Janin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dokter spesialis kandungan memastikan air minum kemasan galon isi ulang tidak membahayakan kesehatan janin. Air galon isi ulang justru sangat baik untuk perkembangan kesehatan janin karena mengandung mineral-mineral yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan janin.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan dr Muh Natsir Nugroho mengatakan, janin dalam rahim ibu hamil membutuhkan makanan yang seimbang baik protein, karbohidrat, dan lemak agar perkembangannya menjadi sehat. Kemudian dari minumnya juga harus terjaga betul.
“Kalau mau minum jangan minuman mentah tapi minum air yang sudah matang. Air yang terlalu tinggi iodiumnya juga tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena bisa mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).
Menurut Natsir, air minum yang paling aman untuk kesehatan janin adalah air minum dalam kemasan. Hal itu disebabkan air mineral kemasan itu rasanya sudah dikontrol oleh laboratorium pabrik dan laboratorium kesehatan.
“Jadi, yang mengatakan air minum kemasan galon isi ulang itu membahayakan kesehatan tidak benar sama sekali. Sejauh ini, belum ada kasus yang terjadi di masyarakat yang membenarkan hal itu,” ucapnya.
Selain faktor makanan dan minuman, yang dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan adalah faktor lingkungan yang tidak membuat sang ibu menjadi stres. Kemudian juga faktor kesehatan ibunya sendiri.
Dokter spesialis kandungan lainnya, dr M Alamsyah Aziz menuturkan sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air kemasan galon isi ulang.
Dia mengimbau ibu hamil tidak khawatir menggunakan kemasan galon guna ulang. “Sampai saat ini saya tidak pernah menemukan terkait hal tersebut. Jadi, ibu-ibu hamil jangan khawatir untuk menggunakannya,” katanya.
Hal senada juga disampaikan dokter spesialis kandungan dr Boyke Dian Nugraha. Hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan bahaya penggunaan air minum galon isi ulang oleh ibu hamil.
Menurut dia, isu itu hanya dugaan-dugaan saja. “Itu belum ada penelitiannya. Itu hanya dugaan-dugaan saja,” katanya.
Praktisi kesehatan lainnya, dr Dyah Novita Anggraini bahkan mengatakan air mineral galon isi ulang justru memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Hal itu disebabkan air ini telah dilengkapi kandungan mineral dan senyawa alami lain di dalamnya.
Dia mengatakan tidak semua sumber air dapat menghasilkan air mineral seperti air galon isi ulang. Air seperti itu hanya bisa didapatkan dari sumber air yang terletak di daerah yang kaya akan mineral seperti magnesium, kalsium, natrium, dan selenium. “Berkat kandungan inilah air mineral memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh,” ujar Vita.
Terkait BPA, pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin mengingatkan agar masyarakat tidak menyamakan BPA sebagai zat kimia dan BPA sebagai bahan pembantu dalam pembuatan kemasan galon isi ulang.
BPA sebagai zat kimia itu berbeda pengertiannya dengan BPA yang sudah membentuk kemasan. Menurutnya, banyak masyarakat yang salah mengartikannya.
Dia melihat beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya pada kemasan pangan yang menjadi aman jika digunakan.
Menurut dia, jangankan BPA, garam dapur saja terbentuk dari zat-zat kimia berbahaya yaitu Natrium dan Klorida. Zat Natrium berbahaya bahkan bisa jadi peledak. Begitu juga dengan Klorida sama berbahayanya dan bahkan bisa menyebabkan kematian bagi orang yang menghirupnya.
“Tapi, apakah manusia menjadi mati atau berpenyakit saat menggunakan garam dapur? Kan tidak. Apalagi kita hampir setiap hari menggunakannya,” kata Zainal.
Dia mengimbau masyarakat memahaminya agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan. Dia juga berharap para pakar dan regulator menjelaskan isu BPA ini secara benar kepada masyarakat secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang menyesatkan.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan dr Muh Natsir Nugroho mengatakan, janin dalam rahim ibu hamil membutuhkan makanan yang seimbang baik protein, karbohidrat, dan lemak agar perkembangannya menjadi sehat. Kemudian dari minumnya juga harus terjaga betul.
“Kalau mau minum jangan minuman mentah tapi minum air yang sudah matang. Air yang terlalu tinggi iodiumnya juga tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena bisa mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).
Menurut Natsir, air minum yang paling aman untuk kesehatan janin adalah air minum dalam kemasan. Hal itu disebabkan air mineral kemasan itu rasanya sudah dikontrol oleh laboratorium pabrik dan laboratorium kesehatan.
“Jadi, yang mengatakan air minum kemasan galon isi ulang itu membahayakan kesehatan tidak benar sama sekali. Sejauh ini, belum ada kasus yang terjadi di masyarakat yang membenarkan hal itu,” ucapnya.
Selain faktor makanan dan minuman, yang dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan adalah faktor lingkungan yang tidak membuat sang ibu menjadi stres. Kemudian juga faktor kesehatan ibunya sendiri.
Dokter spesialis kandungan lainnya, dr M Alamsyah Aziz menuturkan sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air kemasan galon isi ulang.
Dia mengimbau ibu hamil tidak khawatir menggunakan kemasan galon guna ulang. “Sampai saat ini saya tidak pernah menemukan terkait hal tersebut. Jadi, ibu-ibu hamil jangan khawatir untuk menggunakannya,” katanya.
Hal senada juga disampaikan dokter spesialis kandungan dr Boyke Dian Nugraha. Hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan bahaya penggunaan air minum galon isi ulang oleh ibu hamil.
Menurut dia, isu itu hanya dugaan-dugaan saja. “Itu belum ada penelitiannya. Itu hanya dugaan-dugaan saja,” katanya.
Praktisi kesehatan lainnya, dr Dyah Novita Anggraini bahkan mengatakan air mineral galon isi ulang justru memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Hal itu disebabkan air ini telah dilengkapi kandungan mineral dan senyawa alami lain di dalamnya.
Dia mengatakan tidak semua sumber air dapat menghasilkan air mineral seperti air galon isi ulang. Air seperti itu hanya bisa didapatkan dari sumber air yang terletak di daerah yang kaya akan mineral seperti magnesium, kalsium, natrium, dan selenium. “Berkat kandungan inilah air mineral memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh,” ujar Vita.
Terkait BPA, pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin mengingatkan agar masyarakat tidak menyamakan BPA sebagai zat kimia dan BPA sebagai bahan pembantu dalam pembuatan kemasan galon isi ulang.
BPA sebagai zat kimia itu berbeda pengertiannya dengan BPA yang sudah membentuk kemasan. Menurutnya, banyak masyarakat yang salah mengartikannya.
Dia melihat beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya pada kemasan pangan yang menjadi aman jika digunakan.
Menurut dia, jangankan BPA, garam dapur saja terbentuk dari zat-zat kimia berbahaya yaitu Natrium dan Klorida. Zat Natrium berbahaya bahkan bisa jadi peledak. Begitu juga dengan Klorida sama berbahayanya dan bahkan bisa menyebabkan kematian bagi orang yang menghirupnya.
“Tapi, apakah manusia menjadi mati atau berpenyakit saat menggunakan garam dapur? Kan tidak. Apalagi kita hampir setiap hari menggunakannya,” kata Zainal.
Dia mengimbau masyarakat memahaminya agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan. Dia juga berharap para pakar dan regulator menjelaskan isu BPA ini secara benar kepada masyarakat secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang menyesatkan.
(jon)