Masalah Sampah di TPA Cipeucang Tangsel Perlu Dicarikan Solusi Tepat
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Masalah sampah masih menjadi persoalan serius yang harus diselesaikan secara bersama. Jika hal ini tidak ditangani dengan serius, akan menimbulkan krisis lingkungan.
Pandangan tegas ini disampaikan oleh Ketua DPD PSI Tangerang Selatan (Tangsel) Andreas Arie. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan penegakan hukum yang ketat terkait pelaksanaan pengelolaan sampah di wilayah Tangsel.
Andreas menyoroti masalah kritis yang melanda kota tersebut dan menuntut alternatif selain TPA Cipeucang yang saat ini sudah mencapai kapasitas maksimal.
"Andaikan pengelolaan sampah di Tangsel tidak diberdayakan dan hukumnya tidak ditegakkan, maka kita akan berhadapan dengan krisis yang semakin parah," kata Andreas Arie dalam aksi buser sampah yang digelar di Taman Makam Kampung Legoso, Jalan Lurah Disah, Pisangan, Ciputat, Tangsel, Sabtu (29/7/2023).
"TPA Cipeucang telah mencapai batasnya, dan kami tidak bisa hanya berdiam diri. Kita harus segera mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah ini," tambahnya.
Pernyataan lantang Andreas Arie ini mendapatkan dukungan penuh dari Wasekjen DPP PSI, Mikhail Gorbachev, yang menekankan perlunya kerja sama serius antara legislatif dan eksekutif dalam menangani isu ini.
"Tangsel tidak boleh mengandalkan 'autopilot' lagi, melainkan harus mengambil tindakan konkret untuk menghadapi masalah lingkungan, khususnya terkait pengelolaan sampah," tutur Gorbachev.
Aksi buser sampah ini menjadi bukti nyata komitmen DPD PSI Tangsel dalam meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Alexander Prabu, juga turut hadir dalam kegiatan aksi buser sampah. Dengan harapan aksi ini menjadi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersatu mencari solusi terbaik demi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Tangsel.
"Anggota legislatif juga turut berpartisipasi dalam aksi pembersihan sampah. Kami bergabung bersama ratusan pemuda dan masyarakat setempat untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam menangani masalah sampah di kota ini," ungkap Alex.
Alex menambahkan, buser sampah akan menjadi pembuka untuk mendorong agenda perubahan dengan cara yang asik untuk mengangkat isu krisis sampah.
"Meskipun Tangsel masih memiliki masalah yang mengkhawatirkan, PSI berusaha mengangkat isu ini dengan cara santai. Aksi kami akan dilanjutkan besok tanggal 30 Juli dengan tema 'Chill Bersama Rakyat' di Solidaritas Muda Festival (Soda Fest)," tutupnya.
Pandangan tegas ini disampaikan oleh Ketua DPD PSI Tangerang Selatan (Tangsel) Andreas Arie. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan penegakan hukum yang ketat terkait pelaksanaan pengelolaan sampah di wilayah Tangsel.
Andreas menyoroti masalah kritis yang melanda kota tersebut dan menuntut alternatif selain TPA Cipeucang yang saat ini sudah mencapai kapasitas maksimal.
"Andaikan pengelolaan sampah di Tangsel tidak diberdayakan dan hukumnya tidak ditegakkan, maka kita akan berhadapan dengan krisis yang semakin parah," kata Andreas Arie dalam aksi buser sampah yang digelar di Taman Makam Kampung Legoso, Jalan Lurah Disah, Pisangan, Ciputat, Tangsel, Sabtu (29/7/2023).
"TPA Cipeucang telah mencapai batasnya, dan kami tidak bisa hanya berdiam diri. Kita harus segera mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah ini," tambahnya.
Baca Juga
Pernyataan lantang Andreas Arie ini mendapatkan dukungan penuh dari Wasekjen DPP PSI, Mikhail Gorbachev, yang menekankan perlunya kerja sama serius antara legislatif dan eksekutif dalam menangani isu ini.
"Tangsel tidak boleh mengandalkan 'autopilot' lagi, melainkan harus mengambil tindakan konkret untuk menghadapi masalah lingkungan, khususnya terkait pengelolaan sampah," tutur Gorbachev.
Aksi buser sampah ini menjadi bukti nyata komitmen DPD PSI Tangsel dalam meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Alexander Prabu, juga turut hadir dalam kegiatan aksi buser sampah. Dengan harapan aksi ini menjadi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersatu mencari solusi terbaik demi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Tangsel.
"Anggota legislatif juga turut berpartisipasi dalam aksi pembersihan sampah. Kami bergabung bersama ratusan pemuda dan masyarakat setempat untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam menangani masalah sampah di kota ini," ungkap Alex.
Alex menambahkan, buser sampah akan menjadi pembuka untuk mendorong agenda perubahan dengan cara yang asik untuk mengangkat isu krisis sampah.
"Meskipun Tangsel masih memiliki masalah yang mengkhawatirkan, PSI berusaha mengangkat isu ini dengan cara santai. Aksi kami akan dilanjutkan besok tanggal 30 Juli dengan tema 'Chill Bersama Rakyat' di Solidaritas Muda Festival (Soda Fest)," tutupnya.
(thm)