Surat Terbuka Siswi SD di Bantar Gebang Bekasi ke Jokowi: Ribuan Mimpi Pelajar Tertimbun Sampah
loading...
A
A
A
BEKASI - Seorang siswi sekolah dasar (SD) di Bantar Gebang, Kota Bekasi membacakan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat terbuka berisi terancamnya anak-anak di kawasan Bantar Gebang yang tidak melanjutkan pendidikan ini viral di media sosial.
Dalam video tersebut diketahui siswi itu mengaku bernama Key. Key mengatakan, temannya tidak bisa melanjutkan pendidikan karena harus mempunyai uang atau kenalan pejabat.
“Pak Presiden, kawanku terancam enggak bisa melanjuti sekolah karena untuk bisa tetap sekolah harus punya uang atau kenalan pejabat,” kata Key dikutip MNC Portal Indonesia, Senin (24/7/2023).
Key pun mengajak orang nomor satu di Indonesia itu untuk menengok langsung ke Bantar Gebang. Menurut Key, banyak mimpi pelajar yang tertimbun di sana.
“Apa Pak Presiden mau ke sini Pak, ke Bantar Gebang nanti aku tunjuki ada ribuan mimpi pelajar di sini yang tertimbun sampah,” ujar Key.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar mengatakan, ada ribuan pelajar SD kesulitan untuk melanjutkan ke jenjang SMP di Bantar Gebang tidak lah benar. "Hampir sebagian besar lulusan SD di Bantar Gebang sudah diterima ke jenjang SMP," kata UU.
Uu merinci, lulusan SD di Bantar Gebang tahun ajaran 2023 berjumlah 1.638 siswa dari total 17 SD Negeri dan 9 Swasta. Sementara, terdapat 1.083 siswa tamatan SD yang sudah diterima di 4 SMP Negeri dan 7 sekolah swasta di Bantar Gebang.
“Jadi kalau melihat data di atas rasanya kurang tepat apabila ada ribuan siswa tamatan SD di Bantar Gebang yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP,” ujar Uu.
Uu memastikan bahwa Pemkot Bekasi tetap memfasilitasi siswa yang tidak diterima pada SMP Negeri untuk bisa bersekolah di SMP swasta. Dalam hal ini, Pemkot memfasilitasi bantuan sebesar Rp2,4 juta per siswa setiap tahunnya agar dapat melanjutkan pendidikannya.
Dana itu berasal dari Bantuan Operasional Sekolah Pusat (BOSP) dari dana APBN sebesar Rp1.190.000 per siswa per tahun. Kemudian BOSDA dana APBD Pemkot Bekasi sebesar Rp25.000 per siswa per tahun dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari APBD Pemkot Bekasi Rp150.000 per siswa per tahun.
Selain itu terdapat bantuan beasiswa dari Pemprov DKI Jakarta kepada siswa SMP swasta Bantar Gebang Rp2.400.000 per siswa per tahun.
"Artinya jika di gabung, biaya sekolah di swasta per bulan sudah dapat subsidi sekitar Rp275.000 per bulan. Dinas Pendidikan saat ini sudah kerja sama dengan 109 sekolah swasta untuk dapat menampung siswa yang tidak lolos di sekolah negeri," ucapnya.
Dalam video tersebut diketahui siswi itu mengaku bernama Key. Key mengatakan, temannya tidak bisa melanjutkan pendidikan karena harus mempunyai uang atau kenalan pejabat.
“Pak Presiden, kawanku terancam enggak bisa melanjuti sekolah karena untuk bisa tetap sekolah harus punya uang atau kenalan pejabat,” kata Key dikutip MNC Portal Indonesia, Senin (24/7/2023).
Key pun mengajak orang nomor satu di Indonesia itu untuk menengok langsung ke Bantar Gebang. Menurut Key, banyak mimpi pelajar yang tertimbun di sana.
“Apa Pak Presiden mau ke sini Pak, ke Bantar Gebang nanti aku tunjuki ada ribuan mimpi pelajar di sini yang tertimbun sampah,” ujar Key.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar mengatakan, ada ribuan pelajar SD kesulitan untuk melanjutkan ke jenjang SMP di Bantar Gebang tidak lah benar. "Hampir sebagian besar lulusan SD di Bantar Gebang sudah diterima ke jenjang SMP," kata UU.
Uu merinci, lulusan SD di Bantar Gebang tahun ajaran 2023 berjumlah 1.638 siswa dari total 17 SD Negeri dan 9 Swasta. Sementara, terdapat 1.083 siswa tamatan SD yang sudah diterima di 4 SMP Negeri dan 7 sekolah swasta di Bantar Gebang.
“Jadi kalau melihat data di atas rasanya kurang tepat apabila ada ribuan siswa tamatan SD di Bantar Gebang yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP,” ujar Uu.
Uu memastikan bahwa Pemkot Bekasi tetap memfasilitasi siswa yang tidak diterima pada SMP Negeri untuk bisa bersekolah di SMP swasta. Dalam hal ini, Pemkot memfasilitasi bantuan sebesar Rp2,4 juta per siswa setiap tahunnya agar dapat melanjutkan pendidikannya.
Dana itu berasal dari Bantuan Operasional Sekolah Pusat (BOSP) dari dana APBN sebesar Rp1.190.000 per siswa per tahun. Kemudian BOSDA dana APBD Pemkot Bekasi sebesar Rp25.000 per siswa per tahun dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari APBD Pemkot Bekasi Rp150.000 per siswa per tahun.
Selain itu terdapat bantuan beasiswa dari Pemprov DKI Jakarta kepada siswa SMP swasta Bantar Gebang Rp2.400.000 per siswa per tahun.
"Artinya jika di gabung, biaya sekolah di swasta per bulan sudah dapat subsidi sekitar Rp275.000 per bulan. Dinas Pendidikan saat ini sudah kerja sama dengan 109 sekolah swasta untuk dapat menampung siswa yang tidak lolos di sekolah negeri," ucapnya.
(hab)