Bepergian/Pulang dari Luar Kota, Warga Bogor Wajib Lapor RT/RW dan Tes Swab
loading...
A
A
A
“Saya sendiri memutuskan untuk tidak pernah datang apabila diketahui mengundang kerumunan, karena situasi ini belum normal, tetap hati-hati karena kita orang yang paling berisiko,” tukasnya. (Baca juga: Lima Kota di Jakarta Kembali Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19)
Pakar epidemiologi, kata Bima, memprediksi puncak Covid-19 di Bogor terjadi pada Agustus 2021. Menteri Keuangan pun memprediksi pandemi ini terjadi dua tahun. “Jadi, bersiap-siap untuk bertarung dalam jangka waktu panjang,” kata Bima.
Di sisi lain, saat ini warga mulai abai dengan protokol kesehatan, padahal angka positif Covid-19 terus naik. Jadi ini hal yang sangat serius karena penularannya merambah ke perkantoran, pemukiman, dan lain-lain.
“Kuncinya kita harus siap-siap dengan strategi jangka panjang. Untuk itu, poin pertama adalah protokol kesehatan, jaga di lingkungan kantor masing-masing, Swab massal, proses dengan cepat PCR,” pungkasnya.
Pakar epidemiologi, kata Bima, memprediksi puncak Covid-19 di Bogor terjadi pada Agustus 2021. Menteri Keuangan pun memprediksi pandemi ini terjadi dua tahun. “Jadi, bersiap-siap untuk bertarung dalam jangka waktu panjang,” kata Bima.
Di sisi lain, saat ini warga mulai abai dengan protokol kesehatan, padahal angka positif Covid-19 terus naik. Jadi ini hal yang sangat serius karena penularannya merambah ke perkantoran, pemukiman, dan lain-lain.
“Kuncinya kita harus siap-siap dengan strategi jangka panjang. Untuk itu, poin pertama adalah protokol kesehatan, jaga di lingkungan kantor masing-masing, Swab massal, proses dengan cepat PCR,” pungkasnya.
(thm)