Profil Bripda Ignatius Dwi Frisco, Anggota Densus 88 Antiteror yang Tertembak Pistol Rekannya

Jum'at, 28 Juli 2023 - 15:09 WIB
loading...
Profil Bripda Ignatius Dwi Frisco, Anggota Densus 88 Antiteror yang Tertembak Pistol Rekannya
Orang tua Bripda Ignatius Dwi Frisco memegang fota sang buah hati yang meninggal dunia setelah tertembak pistol rekannya. Foto/MNC Media/Triyanto
A A A
JAKARTA - Kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau akrab disapa Rico yang ditembak dua rekannya Bripda IMS dan Bripka IG di Rusun Polri Gunung Putri, Bogor, menghebohkan masyarakat. Korban dan pelaku merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri .

Lalu siapakah Bripda Rico? Dilansir dari sejumlah sumber Bripda Rico berasal dari Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Bripda Rico merupakan lulusan Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Rico adalah anak dari pasangan Y Pandi dan Antonia Tarigas.

Sang ayah yakni Y Pandi bekerja sebagai Sekretaris inspektorat di Kabupaten Melawi. Sementara sang ibunda merupakan staf di salah satu Puskesmas di Melawi.

Bripda Rico termasuk salah satu anggota Polri yang dipilih dari daerahnya untuk bertugas di Densus 88 Antiteror di Jakarta.


Sayangnya tugas di satuan Densus 88 ini harus menjadi riwayat penugasan terakhir bagi Bripda Rico. Dia tewas setelah tertembak di bagian belakang telinga.

Jenazah Bripda Rico kini telah diserahkan ke keluarganya untuk disemayamkan di kampung halamannya.

Meninggalnya Bripda Rico sekaligus menambah daftar kasus penembakan antar oknum polisi.

Setelah sebelumnya pada tahun 2022 terdapat dua kasus serupa, yakni tewasnya Brigadir Joshua oleh Barada Richard Elizer dengan motif pembunuhan berencana atas perintah Irjen Ferdy Sambo di Juli 2022.

Kemudian pada 4 September 2022, di Lampung Tengah muncul kasus serupa yang dilakukan oleh Aipda Rudi Suryanto hingga menewaskan Aipda Ahmad Karnain. Motif dari pembunuhan ini diketahui berlandaskan dendam.

Hingga saat ini kematian Bripda Rico masih penyidikan kepolisian untuk mengungkap penyebab sebenarnya kasus penembakan ini. Apakah benar disebabkan oleh kelalaian atau justru menjadi kasus pembunuhan.

(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1375 seconds (0.1#10.140)