Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Sulit Dibangun Flyover, Wali Kota Depok Cari Jalan Alternatif jika Perlintasan Liar Citayam-Depok Ditutup
loading...
Buntut angkot ditabrak KRL di lintasan rel Citayam, perlintasan sebidang liar Citayam-Depok akan ditutup. Pemkot Depok bakal mencari jalan alternatif karena sangat sulit wilayah tersebut dibangun flyover atau underpass. Foto: Dok SINDOnews
A
A
A
DEPOK - Buntut angkot ditabrak KRL Commuter Line di lintasan rel Citayam, perlintasan sebidang liar Citayam-Depok tersebut akan ditutup. Pemkot Depok bakal mencari jalan alternatif sebagai solusi karena sangat sulit wilayah tersebut dibangun flyover atau underpass.
"Nggak (pembangunan flyover atau underpass), sulit sepertinya. Paling tidak jalan alternatif tadi solusinya," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris saat ditemui di Alun-Alun Kota Depok, GDC, Cilodong, Senin (19/6/2023).
Dia mencontohkan salah satu alternatif dengan perluasan jalan mengarah ke Depo KRL Depok. Jalan yang ada bisa dilalui dua mobil, namun terlalu mepet sehingga perlu perluasan paling tidak satu meter.
"Misal perluasan jalan alternatif yang ke Depo itu kan jalannya sempit kita akan minta PT KAI untuk memberikan lahan sedikit 1 meter akan kita bangun jalan lebih luas. Sekarang hanya muat satu mobil, dua mobil bisa namun mepet. Kalau bisa dilebarkan satu meter saja akan kita lebarkan jalannya. Insyaallah lancar," ujar Idris.
Sebelumnya, PT KAI Daop 1 Jakarta membuka opsi menutup permanen perlintasan sebidang liar di antara Stasiun Citayam dan Depok atau tepatnya Rawa Indah, Pondok Terong, Cipayung, Depok. Penutupan akibat kecelakaan angkot ditabrak KRL di perlintasan sebidang liar Citayam-Depok.
Pelaksana Harian Manager Humas Daop 1 Jakarta Feni Novida Saragih menuturkan pihaknya telah menutup sementara perlintasan sebidang liar di lokasi dengan membuat tiang beton.
"Saat ini belum permanen tapi sesuai UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian maka ke depannya tentu idealnya akan ditutup permanen," kata Feni.
KAI akan berkoordinasi dengan Pemkot Depok dan Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta terus menyosialisasikan kepada warga sekitar.
"Nggak (pembangunan flyover atau underpass), sulit sepertinya. Paling tidak jalan alternatif tadi solusinya," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris saat ditemui di Alun-Alun Kota Depok, GDC, Cilodong, Senin (19/6/2023).
Dia mencontohkan salah satu alternatif dengan perluasan jalan mengarah ke Depo KRL Depok. Jalan yang ada bisa dilalui dua mobil, namun terlalu mepet sehingga perlu perluasan paling tidak satu meter.
"Misal perluasan jalan alternatif yang ke Depo itu kan jalannya sempit kita akan minta PT KAI untuk memberikan lahan sedikit 1 meter akan kita bangun jalan lebih luas. Sekarang hanya muat satu mobil, dua mobil bisa namun mepet. Kalau bisa dilebarkan satu meter saja akan kita lebarkan jalannya. Insyaallah lancar," ujar Idris.
Sebelumnya, PT KAI Daop 1 Jakarta membuka opsi menutup permanen perlintasan sebidang liar di antara Stasiun Citayam dan Depok atau tepatnya Rawa Indah, Pondok Terong, Cipayung, Depok. Penutupan akibat kecelakaan angkot ditabrak KRL di perlintasan sebidang liar Citayam-Depok.
Pelaksana Harian Manager Humas Daop 1 Jakarta Feni Novida Saragih menuturkan pihaknya telah menutup sementara perlintasan sebidang liar di lokasi dengan membuat tiang beton.
"Saat ini belum permanen tapi sesuai UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian maka ke depannya tentu idealnya akan ditutup permanen," kata Feni.
KAI akan berkoordinasi dengan Pemkot Depok dan Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta terus menyosialisasikan kepada warga sekitar.
(jon)
Explore More