Fakta Angkot Ditabrak KRL di Citayam, di Kacanya Ada Tulisan Jeje and Jojo

DEPOK - Angkot merah B 2601 OG jurusan Terminal Depok-Depok 2 ditabrak KRL 1187 relasi Bogor-Jakarta Kota di perlintasan sebidang Citayam atau dekat SPBU Pondok Terong, Cipayung, Depok, Jumat (16/6/2023). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Sopir angkot berinisial MN (42) berhasil menyelamatkan diri. Sementara, angkot yang dihajar KRL Commuter Line mengalami ringsek dengan kaca pecah. Sebagian bodi mobil rusak parah.



Terdapat beberapa fakta terungkap dalam insiden angkot ditabrak KRL di Citayam:

1. Sopir Lalai
Penyebab angkot ditabrak KRL karena sopir lalai dengan nekat melintas padahal sudah diingatkan penjaga perlintasan.

Kasatlantas Polres Metro Depok AKBP Bonifacius Surano mengatakan, penjaga sebidang telah mengingatkan bahwa angkot berisiko nyangkut di rel. Namun, sopir ngotot menerobos hingga akhirnya ditabrak KRL.

2. Angkot Jeje and Jojo Nyangkut di Rel
Angkot merah yang ditabrak KRL memiliki ciri yang mencolok yakni di kaca depannya ada tulisan Jeje and Jojo. Angkot nahas ini sudah diingatkan tidak melintas karena rawan tersangkut di rel.

“Saat melintas di rel Bogor-Jakarta mobil bagian bawah tersangkut di rel. Sekitar 10 menit dibantu warga mendorong tidak berhasil kemudian datang KRL dari Bogor arah Jakarta lalu menabrak angkot sehingga mobil terseret sejauh 50 meter,” ujar Kasatlantas Polres Metro Depok AKBP Bonifacius Surano.


3. Habis Bawa Rombongan Ibu-ibu Pengajian
Beruntung di dalam angkot dalam keadaan kosong setelah membawa rombongan ibu-ibu. "Tidak ada korban jiwa dan hanya korban materiil. Angkot habis mengantar ibu-ibu pengajian atau dicarter," kata Boni.

4. KCI Minta Polisi Usut Kecelakaan
Pihak PT KCI menyesalkan insiden angkot tertabrak KRL di Citayam. External Relations & Corporate Image Care PT KCI Leza Arlan berharap pihak kepolisian menindaklanjuti kejadian tersebut. Hal ini untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kami berharap pihak kepolisian dapat menindaklanjuti kejadian ini agar sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian supaya tidak terulang lagi," ujar Leza.

Dia mengimbau masyarakat tidak melintasi rel kereta melalui pintu tidak resmi. Imbauan ini demi keamanan dan keselamatan bersama.