Viral Pegawai Laundry di Palmerah Kena Tipu, Korban: Mirip Kena Hipnotis

Selasa, 13 Juni 2023 - 12:32 WIB
loading...
Viral Pegawai Laundry...
Pelaku penipuan terekam CCTV usai menggasak handphone milik seorang pegawai luadry di Palmerah, Jakarta Barat. Foto/Tangkapan Layar
A A A
JAKARTA - Seorang pria terekam kamera CCTV diduga melakukan penipuan kepada salah seorang pegawai laundry di wilayah Palmerah, Jakarta Barat. Aksi ini viral setelah akun Instagram @jakartabarat24jam mengunggahnya beberapa waktu lalu.

Korban bernama Rifky Sukardi (27) menceritakan, kejadian itu terjadi pada Jumat (9/6/2023) lalu sekira seusai salat Jumat. Adapun pelaku, kata Rifki, ternyata sudah tiga kali mendatangi tempat kerjanya.

”(Pelaku) ngobrolin tentang handphone, katanya dia (pelaku) mau tuker tambah, kan saya juga mau ngejual, dari kemarin-kemarin nawarin 'mas mau gak tuker tambah handphone?',” ucap Rifky kepada wartawan, Selasa (13/6/2023).



Rifky mengatakan, pelaku juga hendak tukar tambah handphone sekaligus menawar handphone milik Rifky dengan harga Rp800 ribu. Rifky pun percaya dan menyerahkan handphonenya kepada pelaku untuk dijadikan uang muka.

”Awalnya teman saya nawarin, 'Tuh Ki, katanya mau tukar tambah handphone, makanya saya tukar tambah handphone pas dia datang. Soalnya katanya (pelaku) mau tukar tambah, mau belanja. (Pelaku bilang) 'Handphone lu ke gua aja, bakal DP,” imbuh dia.

Tanpa basa-basi, Rifki pun menyerahkan handphonenya ke pelaku. Pelaku kemudian berjanji akan balik ke tempat kerjanya untuk menyerahkan uang penjualan handphone. Namun, setelah ditunggu beberapa hari, pelaku tak kunjung datang.

”Dia janjinya perginya jam setengah 2, janji ngabarin lagi abis Asar ke sini lagi sekalian bawa Handphone, tapi sampe sekarang gak balik-balik. Saya seperti kena hipnotis, nurut-nurut saja,” ujarnya.

Dikatakan Rifki, saat itu dirinya sadar bertransaksi dengan si pelaku. Ia juga tak menaruh curiga terhadap pelaku. ”Kok saya mau-maunya handphone dikasih ke dia, percaya aja gitu tanpa jaminan,” sesalnya.



Rifky mengaku ogah melaporkan hal tersebut kepada polisi. Dia lebih percaya kekuatan viral lebih cepat diproses daripada mengikuti prosedur laporan kepolisian. ”Percuma lapor lah enggak akan dicari juga, lewat media aja. Viral dulu,” pungkasnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)