Warga Setu Keluhkan Pembuangan Limbah saat Hujan di Kali Jaletreng Riverpark
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Warga Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mengeluhkan pembuangan limbah di Kali Jaletreng Riverpark, kawasan Taman Kota 2 Tangsel. Hampir setiap turun hujan, limbah pabrik dari kawasan Taman Tekno, dibuang ke Kali Jaletreng Riverpark.
Tepatnya melalui gorong di bawah jembatan Taman Tekno. Volume limbah yang dibuang pun cukup besar. (Baca juga; KPK Izinkan Pemda Klaim Lahan Fasos-Fasum yang Ditinggal Pengembang )
Ade, salah seorang warga sekitar mengaku, ada dua gorong-gorong yang kerap jadi tempat pembuangan limbah. Pertama di bawah jembatan dan di depan gedung Dinas Kesehatan Tangsel.
Kendati dibuang bersamaan dengan turunnya hujan, namun setiap limbah dibuang warga pasti mengetahuinya. Sebab, limbah mengeluarkan bau yang sangat menyengat. (Baca juga; Bakal Lepas Jabatan Sekda Tangsel, Muhamad Tunggu Dukungan PDIP )
"Bau banget, airnya warna hitam pekat berbusa. Hampir setiap turun hujan, limbah dibuang. Biar nyaru (samar) dengan hujan. Ini gorong dari kawasan industri di Taman Tekno," kata Ade, kepada Sindonews, Kamis (23/7/2020).
Saat limbah dibuang, ikan-ikan dalam kali akan naik ke permukaan. Pembuangan yang telah dilakukan bertahun-tahun, membuat ikan-ikan di Kali Jaletreng bisa beradaptasi.
"Saat limbah dibuang mereka (ikan) muncul ke permukaan. Saya biasa mancing di kolong jembatan ini. Airnya kotor banget dan baunya menyengat," paparnya.
Sementara itu, Irma, salah seorang pedagang di kawasan Taman Kota 2 mengaku kerap mencium bau menyengat dari limbah yang dibuang ke Kali Jaletreng saat hujan deras.
"Kalau hujan deras pasti dah dibuang. Kalau gak hujan mah gak dibuang. Kan baunya menyengat banget. Pasti ketahuan. Sengaja dibuang pas hujan, karena baunya menyengat banget," sambung Irma di lokasi.
Bahkan, tidak jarang akibat banyak limbah yang dibuang, air limbah melawan arus hingga sampai jembatan orang menuju akses masuk ke Taman Kota 2 atau sekitar 500 meter dari lokasi gorong bawah jembatan.
Lihat Juga: Kronologi Penculikan dan Pencabulan Siswi SD di Tangsel hingga Identitas Pelaku Dikantongi
Tepatnya melalui gorong di bawah jembatan Taman Tekno. Volume limbah yang dibuang pun cukup besar. (Baca juga; KPK Izinkan Pemda Klaim Lahan Fasos-Fasum yang Ditinggal Pengembang )
Ade, salah seorang warga sekitar mengaku, ada dua gorong-gorong yang kerap jadi tempat pembuangan limbah. Pertama di bawah jembatan dan di depan gedung Dinas Kesehatan Tangsel.
Kendati dibuang bersamaan dengan turunnya hujan, namun setiap limbah dibuang warga pasti mengetahuinya. Sebab, limbah mengeluarkan bau yang sangat menyengat. (Baca juga; Bakal Lepas Jabatan Sekda Tangsel, Muhamad Tunggu Dukungan PDIP )
"Bau banget, airnya warna hitam pekat berbusa. Hampir setiap turun hujan, limbah dibuang. Biar nyaru (samar) dengan hujan. Ini gorong dari kawasan industri di Taman Tekno," kata Ade, kepada Sindonews, Kamis (23/7/2020).
Saat limbah dibuang, ikan-ikan dalam kali akan naik ke permukaan. Pembuangan yang telah dilakukan bertahun-tahun, membuat ikan-ikan di Kali Jaletreng bisa beradaptasi.
"Saat limbah dibuang mereka (ikan) muncul ke permukaan. Saya biasa mancing di kolong jembatan ini. Airnya kotor banget dan baunya menyengat," paparnya.
Sementara itu, Irma, salah seorang pedagang di kawasan Taman Kota 2 mengaku kerap mencium bau menyengat dari limbah yang dibuang ke Kali Jaletreng saat hujan deras.
"Kalau hujan deras pasti dah dibuang. Kalau gak hujan mah gak dibuang. Kan baunya menyengat banget. Pasti ketahuan. Sengaja dibuang pas hujan, karena baunya menyengat banget," sambung Irma di lokasi.
Bahkan, tidak jarang akibat banyak limbah yang dibuang, air limbah melawan arus hingga sampai jembatan orang menuju akses masuk ke Taman Kota 2 atau sekitar 500 meter dari lokasi gorong bawah jembatan.
Lihat Juga: Kronologi Penculikan dan Pencabulan Siswi SD di Tangsel hingga Identitas Pelaku Dikantongi
(wib)