Mengenal Sejarah Lebaran Betawi di Bulan Syawal, Ajang Silaturahmi Warga

Minggu, 21 Mei 2023 - 09:27 WIB
loading...
Mengenal Sejarah Lebaran Betawi di Bulan Syawal, Ajang Silaturahmi Warga
Sejumlah pengunjung menghadiri acara Lebaran Betawi di Kawasan Selatan Monas, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Acara yang digelar Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) ini menampilkan berbagai atraksi budaya khas Betawi, selain itu ada juga pameran seja
A A A
JAKARTA - Lebaran Betawi kembali diadakan di Monumen Nasional ( Monas ), Jakarta Pusat. Tradisi berlebaran masyarakat Betawi biasanya dirayakan di setiap minggu ketiga di Bulan Syawal .

Budaya berlebaran ini tidak hanya dipakai untuk menjalin dan memperkuat tali silaturahmi tapi juga untuk melanjutkan puasa di Bulan Syawal setelah bulan suci Ramadan. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari setelah dua hari perayaan Idul Fitri.



Dikutip dari akun dinaskebudayaan.jakarta.go.id, Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Masyarakat Betawi periode 2008-2012 Amarullah Asbah yang akrab disapa Bang Uwo menggagas ide membuat Lebaran Betawi. Awalnya, gagasan itu dibentuk sebagai sarana silaturahim antar warga Betawi yang tidak hanya tinggal bermukim di Jakarta, tetapi juga dari daerah lain.

Dalam perkembangannya, kegiatan itu tidak hanya ditujukan untuk warga Betawi saja, tetapi juga terbuka untuk khalayak luas. Awalnya, Lebaran Betawi ini digelar selama satu hari namun tingginya animo masyarakat membuat tradisi ini ditambah menjadi lebih dari satu hari.

Dalam Lebaran Betawi ini juga menampilkan beragam produk tradisi Betawi seperti pentas kebudayaan. Seni tari, orkes Betawi, gambang kromong, pertunjukkan lenong, atau penampilan ragam aliran silat Betawi. Tak kalah menariknya adalah deretan tenda stand (venue) bazaar yang menjajakan beragam kuliner khas Betawi, suvenir, lukisan dan produk lainnya.

Lebaran Betawi pertama kali dilakukan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada 18 Oktober 2008. Pada tahun ini, Lebaran Betawi dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB yang dibuka secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo atau Foke.

Kemudian, Lebaran Betawi kembali digelar pada 2009 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, pada 17-18 Oktober 2009.

Begitu juga pada tahun 2010 Lebaran Betawi digelar untuk tahun ketiganya. Kali ini, Lebaran Betawi digelar di Sentra Primer Kembangan, Jakarta Barat selama dua hari yakni 25-26 September 2010.



Lebaran Betawi 2011 digelar di Lapangan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Sama seperti sebelumnya, Lebaran Betawi ini digelar selama dua hari sejak tanggal 1 sampai 2 Oktober 2011.

Lebaran Betawi 2012 atau Lebaran Betawi di tahun kelima digelar di Lapangan eks Djabesmen, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan dilangsungkan sejak tanggal 9 sampai 10 September 2012. Lebaran Betawi tahun 2012 mengusung tema, “Lebaran di Kampung Betawi”.

Pada Lebaran Betawi 2013, Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat itu memperingati Lebaran Betawi dan digelar di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Tema yang diusung kedua pimpinan itu yakni “Berpadu Wujudkan Jakarta Baru.” Kegiatan itu dilaksanakan pada 31 Agustus sampai 1 September 2013.

Lebaran Betawi 2014 juga tak jauh berbeda dengan perayaan sebelumnya yakni digelar selama dua hari 13-14 September 2014. Sejumlah kegiatan dilakukan begitu juga dengan atraksi pertunjukkan khas Betawi. Lebaran Betawi tahun 2014 digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat.

Lebaran Betawi 2015, kembali dihelat di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, sejak 22 sampai 23 Agustus 2015. Tema yang diusung pada kegiatan tersebut adalah, “Merajut Silaturahmi Menuju Kemenangan.”

Lebaran Betawi 2016 kembali digelar di Lapangan Banteng Jakarta, tempat di mana kegiatan tahunan itu dimulai pertama kali. Kegiatan itu dilangsungkan dari tanggal 12 sampai 14 Agustus 2016. Festival tahunan itu dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat dengan meriah.

Lebaran Betawi 2017 atau hajat tahunan warga Betawi kali ini digelar di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kegiatan itu dilangsungkan selama tiga hari, sejak 28-30 Juli 2017.Tak ketinggalan stand yang mewakili kekhasan setiap wilayah administratif dan seluruh kecamatan di Provinsi DKI Jakarta.

Lebaran Betawi 2018 kali ini digelar di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Festival kebudayaan Betawi yang digelar 27-29 JUli 2018 ini dibuka secara sembolik oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu yakni Anies Baswedan.

Lebaran Betawi 2019 kembali bertempat di kawasan Silang Monas, Barat Daya Jakarta Pusat. Kegiatan itu dilangsungkan sejak tanggal 19-21 Juli 2019 dan mengusung tema, “Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia.” Muatan festival tahunan itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun ada perbedaan festival dari kebudayaan sebelumnya, pada Lebaran Betawi 2019, turut dimeriahkan oleh acara sorendo-rendo atau karnaval budaya nusantara yang diikuti oleh 2.000-an peserta lima kota dan satu kabupaten di Jakarta.

Lebaran Betawi sempat terhenti karena pandemi Covid-19 2020-2022. Namun, pada 2023 Lebaran Betawi kembali digelar di Monas, Jakarta Pusat, selama dua hari dimulai pada Sabtu 20 dan Minggu 21 2023.

Berbagai acara dan hiburan disediakan untuk menghibur masyarakat. Ketua Panitia Lebaran Betawi, H Beky Mardani mengatakan, terdapat berbagai atraksi unik yang akan digelar di Monas, salah satunya tradisi hantaran atau anteran di masyarakat Betawi saat Lebaran.



Ini digambarkan lewat kunjungan seorang anak kepada orang tuanya, atau orang yang lebih muda kepada yang lebih tua. Selain itu, atraksi pawai bedug hingga penampilan seni tanjidor, samrah, dan gambang kromong.

Tak ketinggalan keroncong Betawi hingga penampilan grup Kerontjong Toegoe yang legendaris yang akan memainkan lagu lawas Indonesia.

Pada hari pertama gelaran Lebaran Betawi nanti malam akan ditutup dengan pemutaran film layar tancep. Bioskop misbar ini jadi acara unik karena sudah langka. Sementara pada hari kedua Minggu, pertunjukan dibuka dengan tradisi palang pintu. Dilanjutkan Parade Budaya Betawi meliputi ondel-ondel, rombongan penari, pesilat dan ditutup penampilan Lenong Betawi.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1966 seconds (0.1#10.140)