BMKG: Gempa Bumi M 3,5 di Bogor Akibat Aktivitas Sesar Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan terjadi gempa bumi tektonik berskala M 3,5 di Bogor , Jawa Barat pada Rabu (22/7/2020) pukul 14.11 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.8 LS dan 106.30 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 61 km BaratDaya Bogor, pada kedalaman 10 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat," ungkap Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).
Dia menuturkan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bayah dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), dan di Citorek, Cijaku, Sogong Panggarangan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," tutur Hendro. Hingga pukul 14:38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya. (Baca: Masih Hidup Setelah Tabrakan Diri ke Kereta Api, Dedi Gagal Bunuh Diri)
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat," ungkap Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).
Dia menuturkan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bayah dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), dan di Citorek, Cijaku, Sogong Panggarangan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," tutur Hendro. Hingga pukul 14:38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya. (Baca: Masih Hidup Setelah Tabrakan Diri ke Kereta Api, Dedi Gagal Bunuh Diri)
(hab)