Jenderal Polisi Ini Marah Banyak Perwira Eks Pelopor Brimob Diparkir karena Tak Bayar Sogokan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Irjen Pol (Purn) Soetrisno Ilham, Wakil Komandan Kompi B Resimen Pelopor atau Kompi 5995 Brimob marah mengetahui banyak perwira mantan anggota Pelopor Brimob yang memiliki tour of duty lengkap dan berprestasi malah diparkir. Ini disebabkan mereka tidak bersedia membayar uang sogokan untuk memperoleh jabatan.
Dikutip dari buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, kemurkaan jenderal polisi itu ketika dia menjabat Wakapolda Jawa Tengah.
Menurut Soetrisno, saat itu Resimen Pelopor Brimob boleh saja bubar, namun karier mantan-mantannya perlu diperhatikan. Dia selalu mengidentifikasi anak buahnya dan jika ada karier mantan anak buahnya lambat karena ketidakadilan, maka dia langsung turun tangan.
Baca juga: Kisah Jenderal TNI yang Peduli Kesejahteraan Anggota Brimob
Tak ayal, mengetahui banyak perwira eks anggota Pelopor Brimob terabaikan, Soetrisno yang ketika itu menjabat Wakapolda Jateng menegur para Kapolwil/Kapolres . Kemudian, membuat surat keputusan (SK) yang ditandatangani Kapolda Jateng untuk menempatkan perwira-perwira tersebut pada jabatan strategis sesuai prestasinya.
Ini masih disertai ancaman jika Kapolwil/Kapolres berani mengganti mereka, maka Soetrisno akan memutasi Kapolwil/Kapolres ke Timor Timur. Akibat ancaman ini banyak perwira mantan anggota Pelopor Brimob yang malah jenuh lantaran jabatan mereka tidak diganti-ganti karena komandan mereka takut dengan Soetrisno.
Sekilas tentang Irjen Pol (Purn) Soetrisno Ilham. Dia memiliki pengalaman tempur memimpin pasukan Resimen Pelopor Brimob baik dalam operasi Dwikora maupun Trikora. Dia merupakan jebolan pendidikan Resimen Pelopor tahun 1960.
Soetrisno merupakan salah satu komandan legendaris pasukan Ranger Mobile Brigade (Mobbrig) atau Resimen Pelopor Brimob. Komandan legendaris lainnya ada mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo dan Irjen Pol (Purn) K.E Loemy.
Dikutip dari buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, kemurkaan jenderal polisi itu ketika dia menjabat Wakapolda Jawa Tengah.
Menurut Soetrisno, saat itu Resimen Pelopor Brimob boleh saja bubar, namun karier mantan-mantannya perlu diperhatikan. Dia selalu mengidentifikasi anak buahnya dan jika ada karier mantan anak buahnya lambat karena ketidakadilan, maka dia langsung turun tangan.
Baca juga: Kisah Jenderal TNI yang Peduli Kesejahteraan Anggota Brimob
Tak ayal, mengetahui banyak perwira eks anggota Pelopor Brimob terabaikan, Soetrisno yang ketika itu menjabat Wakapolda Jateng menegur para Kapolwil/Kapolres . Kemudian, membuat surat keputusan (SK) yang ditandatangani Kapolda Jateng untuk menempatkan perwira-perwira tersebut pada jabatan strategis sesuai prestasinya.
Ini masih disertai ancaman jika Kapolwil/Kapolres berani mengganti mereka, maka Soetrisno akan memutasi Kapolwil/Kapolres ke Timor Timur. Akibat ancaman ini banyak perwira mantan anggota Pelopor Brimob yang malah jenuh lantaran jabatan mereka tidak diganti-ganti karena komandan mereka takut dengan Soetrisno.
Sekilas tentang Irjen Pol (Purn) Soetrisno Ilham. Dia memiliki pengalaman tempur memimpin pasukan Resimen Pelopor Brimob baik dalam operasi Dwikora maupun Trikora. Dia merupakan jebolan pendidikan Resimen Pelopor tahun 1960.
Soetrisno merupakan salah satu komandan legendaris pasukan Ranger Mobile Brigade (Mobbrig) atau Resimen Pelopor Brimob. Komandan legendaris lainnya ada mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo dan Irjen Pol (Purn) K.E Loemy.
(jon)