4 Tahun Bima-Dedie Wujudkan Bogor Heritage, Green, dan Smart City
loading...
A
A
A
Untuk pembangunan Jembatan Otista, Pemerintah Kota Bogor mendapat bantuan dari Pemprov Jabar senilai sekitar Rp49 miliar. Tak hanya pembangunan infrastruktur, kepemimpinan Bima-Dedie juga meningkatkan pembangunan dari aspek manusia.
Satu di antaranya yakni dengan pemberian honor dan perlindungan bagi guru ngaji. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2018, kemudian dilanjutkan dengan tujuan memberi perhatian lebih bagi guru ngaji.
Hal itu dibuktikan dengan penambahan jumlah penerima intensif dari 2.800 guru ngaji, menjadi 3.000 guru ngaji di tahun 2022.
”Khusus pembangunan manusia ditandai mulai diberlakukannya honor dan perlindungan bagi guru ngaji, program Bogor Mengaji, pencanangan program pendidikan inklusi, merger atau penggabungan sekolah dan peningkatan pencapaian Kota Layak anak,” jelasnya.
Dalam masa kepemimpinannya selama 4 tahun, Dedie Rachim mengatakan Pemkot Bogor juga berkonsentrasi menangani kualitas hidup warga Kota Hujan. Tujuan itu digapai lewat program pengelolaan dan penanganan sampah dari hulu sampah hilir.
”Melalui reduksi sampah yg dipilah sejak awal oleh TPS 3R, Bank Sampah, program Basiba serta sortasi sampah plastik di TPAS Galuga dan peningkatan pengolahan menjadi Controlled Landfill,” paparnya.
Sampai pada akhir usaha tak mengkhianati hasil, Pemkot Bogor meraih penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pengelolaan sampah di ajang Penghargaan Anugerah Adipura 2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Piala Adipura diraih kembali Kota Bogor setelah terakhir kali mendapat penghargaan ini pada 1995 silam. Dedie A Rachim berharap bisa mewujudkan tiga konsep di Kota Bogor. ”Harapannya terwujudnya Kota Bogor berkonsep Heritage, Green dan Smart City,” tutupnya
Satu di antaranya yakni dengan pemberian honor dan perlindungan bagi guru ngaji. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2018, kemudian dilanjutkan dengan tujuan memberi perhatian lebih bagi guru ngaji.
Hal itu dibuktikan dengan penambahan jumlah penerima intensif dari 2.800 guru ngaji, menjadi 3.000 guru ngaji di tahun 2022.
”Khusus pembangunan manusia ditandai mulai diberlakukannya honor dan perlindungan bagi guru ngaji, program Bogor Mengaji, pencanangan program pendidikan inklusi, merger atau penggabungan sekolah dan peningkatan pencapaian Kota Layak anak,” jelasnya.
Dalam masa kepemimpinannya selama 4 tahun, Dedie Rachim mengatakan Pemkot Bogor juga berkonsentrasi menangani kualitas hidup warga Kota Hujan. Tujuan itu digapai lewat program pengelolaan dan penanganan sampah dari hulu sampah hilir.
”Melalui reduksi sampah yg dipilah sejak awal oleh TPS 3R, Bank Sampah, program Basiba serta sortasi sampah plastik di TPAS Galuga dan peningkatan pengolahan menjadi Controlled Landfill,” paparnya.
Sampai pada akhir usaha tak mengkhianati hasil, Pemkot Bogor meraih penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pengelolaan sampah di ajang Penghargaan Anugerah Adipura 2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Piala Adipura diraih kembali Kota Bogor setelah terakhir kali mendapat penghargaan ini pada 1995 silam. Dedie A Rachim berharap bisa mewujudkan tiga konsep di Kota Bogor. ”Harapannya terwujudnya Kota Bogor berkonsep Heritage, Green dan Smart City,” tutupnya
(ams)