4 Tahun Bima-Dedie Wujudkan Bogor Heritage, Green, dan Smart City

Jum'at, 21 April 2023 - 13:59 WIB
loading...
4 Tahun Bima-Dedie Wujudkan...
Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim. Foto/SINDOnews
A A A
BOGOR - Kepemimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim tepat empat tahun. Bima-Dedie dilantik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 20 April 2019 setelah menang Pilkada Kota Bogor 2018.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan dari empat tahun menjabat, baru dua tahun yang efektif untuk bekerja. ”Karena lebih dari 2 tahun kita mengalami pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sendi perekonomian,” kata Dedie, Jumat (21/4/2023).

Walau begitu dalam masa kepemimpinannya, ada dua aspek pembangunan yang dikerjakan yakni pembangunan fisik infrastruktur dan pembangunan manusia.

Tahun pertama ditandai dengan pelaksanaan pembangunan fly over Jalan RE Martadinata, Tanah Sareal, Kota Boogor.



Jalan layang RE Martadinata dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian PUPR sebesar Rp97,4 miliar.

Tahun 2022, Bima-Dedie melakukan pembangunan menghubungkan Jalan Regional Ring Road (R3) tahap I dengan Exit Tol Bogor Selatan.

Pembangunan Jalan R3 dilakukan sepanjang 200 meter di Jalan Raya Parung Banteng yang menghubungkan wilayah Kecamatan Bogor Utara dan Kecamatan Bogor Timur.

Pengerjaan pembangunan Jalan R3 menggunakan APBD Kota Bogor dengan nilai kontrak Rp4,8 miliar.

Dedie Rachim mengatakan pembangunan fisik infrastruktur masih terus dilakukan dengan pembangunan Jembatan Ottista yang akan dimulai pada 1 Mei 2023. ”Ditutup dengan pembangunan Jembatan Otista Baru ditahun ini,” katanya.

Untuk pembangunan Jembatan Otista, Pemerintah Kota Bogor mendapat bantuan dari Pemprov Jabar senilai sekitar Rp49 miliar. Tak hanya pembangunan infrastruktur, kepemimpinan Bima-Dedie juga meningkatkan pembangunan dari aspek manusia.

Satu di antaranya yakni dengan pemberian honor dan perlindungan bagi guru ngaji. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2018, kemudian dilanjutkan dengan tujuan memberi perhatian lebih bagi guru ngaji.

Hal itu dibuktikan dengan penambahan jumlah penerima intensif dari 2.800 guru ngaji, menjadi 3.000 guru ngaji di tahun 2022.

”Khusus pembangunan manusia ditandai mulai diberlakukannya honor dan perlindungan bagi guru ngaji, program Bogor Mengaji, pencanangan program pendidikan inklusi, merger atau penggabungan sekolah dan peningkatan pencapaian Kota Layak anak,” jelasnya.

Dalam masa kepemimpinannya selama 4 tahun, Dedie Rachim mengatakan Pemkot Bogor juga berkonsentrasi menangani kualitas hidup warga Kota Hujan. Tujuan itu digapai lewat program pengelolaan dan penanganan sampah dari hulu sampah hilir.

”Melalui reduksi sampah yg dipilah sejak awal oleh TPS 3R, Bank Sampah, program Basiba serta sortasi sampah plastik di TPAS Galuga dan peningkatan pengolahan menjadi Controlled Landfill,” paparnya.

Sampai pada akhir usaha tak mengkhianati hasil, Pemkot Bogor meraih penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pengelolaan sampah di ajang Penghargaan Anugerah Adipura 2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Piala Adipura diraih kembali Kota Bogor setelah terakhir kali mendapat penghargaan ini pada 1995 silam. Dedie A Rachim berharap bisa mewujudkan tiga konsep di Kota Bogor. ”Harapannya terwujudnya Kota Bogor berkonsep Heritage, Green dan Smart City,” tutupnya
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)