WN Amerika Ngamuk Kehilangan Handphone di Bandara Soetta, Ini Penjelasan Batik Air
loading...
A
A
A
TANGERANG - Seorang wanita yang dikabarkan berkewarganegaraan Amerika Serikat yakni, Leni Sidabutar mengamuk di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) , Tangerang. Leni mengaku koper miliknya diacak-acak hingga membuat handphone kesayangannya raib.
Leni merupakan penumpang maskapai Batik Air yang baru saja mendarat di Bandara Soetta. Video kemarahan penumpang bernama LS itu pun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 3 menit 5 detik itu, nampak Leni mengeluarkan amarahnya kepada dia petugas pria dan wanita.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @deskhi Sabtu (15/4/2023) lalu. Dalam keterangan diketahui, Leni baru saja tiba di Bandara Soekarno Hatta setelah melakukan penerbangan internasional.
Dalam video itu, Leni berdebat dengan petugas karena handphone-nya di dalam koper hilang. Namun pihak maskapai diduga enggan bertanggung jawab.
"Aku klien, aku membayar angsuran. Handphone saya hanya tiga juta. Ini batik air loh," ucapnya dalam video.
Dalam keterangan unggahan itu disebut Leni merupakan warga Amerika Serikat. Sementara, pengunggah menyebutkan pihak maskapai tak mau disalahkan atas kejadian ini.
“Koper klien saya ini buk Leni, Leni Sidabutar Warga Negara Amerika, kopernya dijebol di Batik Air ya? Batik Air. Terus mbaknya (pegawai Batik Air) bilang ini hilang bukan salahnya Batik Air. Padahal jebol di Indonesia,” kata pengunggah video.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro memastikan, tidak ada handphone yang hilang pada penerbangan Nomor ID-7154 itu.
Dia menjelaskan, kronologinya berawal pada Selasa, (11/4/2023) pukul 12.13 WB, Batik Air penerbangan nomor ID-7154 mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari Singapura.
Pukul 12.40 WIB, penumpang atas nama inisial BL melapor ke Lost and Found Terminal 2F bahwa kehilangan gembok koper. Pukul 12.45 WIB, dilakukan pengecekan isi koper secara teliti dan disaksikan bersama petugas.
Menurut pengakuan tamu tersebut, tidak ada barang yang hilang dari koper. Kemudian, pukul 20.00 WIB, melalui pesan singkat (WhatsApp) tamu dimaksud menyampaikan kehilangan satu handphone di dalam koper.
"Dalam hal ini, keluhan disampaikan setelah tamu meninggalkan bandar udara," ujarnya. Menurut Danang, pukul 17.00 WIB, tamu yang bersangkuan menyampaikan keluhan kehilangan satu handphone di dalam koper secara datang langsung di Lost and Found Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Danang menuturkan, Batik Air hanya bertanggungjawab atas barang bawaan selama periode pengangkutan dari awal penerbangan sampai dengan barang bawaan diserahkan kepada tamu di bandara tujuan atau diterima oleh pihak yang berwenang di bandar udara tujuan.
"Setelah tamu meninggalkan bandar udara dan menerima bagasinya, maka tanggung jawab maskapai penerbangan atas bagasi tersebut berakhir," ujarnya.
"Dengan demikian, keluhan tamu mengenai kehilangan atau kerusakan bagasi tercatat (keluhan bukan kategori barang berharga) yang disampaikan setelah tamu keluar bandar udara adalah tidak berlaku," ucapnya.
Dia menegaskan, ketentuan bahwa barang berharga harus disimpan di bagasi kabin dan tidak diletakkan di bagasi tercatat sudah tertulis pada tiket penerbangan dan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 77 Tahun 2011.
"Batik Air selalu memperhatikan setiap masukan (saran dan keluhan) yang disampaikan oleh setiap tamu, untuk menentukan langkah-langkah yang tepat," pungkasnya.
Leni merupakan penumpang maskapai Batik Air yang baru saja mendarat di Bandara Soetta. Video kemarahan penumpang bernama LS itu pun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 3 menit 5 detik itu, nampak Leni mengeluarkan amarahnya kepada dia petugas pria dan wanita.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @deskhi Sabtu (15/4/2023) lalu. Dalam keterangan diketahui, Leni baru saja tiba di Bandara Soekarno Hatta setelah melakukan penerbangan internasional.
Dalam video itu, Leni berdebat dengan petugas karena handphone-nya di dalam koper hilang. Namun pihak maskapai diduga enggan bertanggung jawab.
"Aku klien, aku membayar angsuran. Handphone saya hanya tiga juta. Ini batik air loh," ucapnya dalam video.
Dalam keterangan unggahan itu disebut Leni merupakan warga Amerika Serikat. Sementara, pengunggah menyebutkan pihak maskapai tak mau disalahkan atas kejadian ini.
“Koper klien saya ini buk Leni, Leni Sidabutar Warga Negara Amerika, kopernya dijebol di Batik Air ya? Batik Air. Terus mbaknya (pegawai Batik Air) bilang ini hilang bukan salahnya Batik Air. Padahal jebol di Indonesia,” kata pengunggah video.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro memastikan, tidak ada handphone yang hilang pada penerbangan Nomor ID-7154 itu.
Dia menjelaskan, kronologinya berawal pada Selasa, (11/4/2023) pukul 12.13 WB, Batik Air penerbangan nomor ID-7154 mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari Singapura.
Pukul 12.40 WIB, penumpang atas nama inisial BL melapor ke Lost and Found Terminal 2F bahwa kehilangan gembok koper. Pukul 12.45 WIB, dilakukan pengecekan isi koper secara teliti dan disaksikan bersama petugas.
Menurut pengakuan tamu tersebut, tidak ada barang yang hilang dari koper. Kemudian, pukul 20.00 WIB, melalui pesan singkat (WhatsApp) tamu dimaksud menyampaikan kehilangan satu handphone di dalam koper.
"Dalam hal ini, keluhan disampaikan setelah tamu meninggalkan bandar udara," ujarnya. Menurut Danang, pukul 17.00 WIB, tamu yang bersangkuan menyampaikan keluhan kehilangan satu handphone di dalam koper secara datang langsung di Lost and Found Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Danang menuturkan, Batik Air hanya bertanggungjawab atas barang bawaan selama periode pengangkutan dari awal penerbangan sampai dengan barang bawaan diserahkan kepada tamu di bandara tujuan atau diterima oleh pihak yang berwenang di bandar udara tujuan.
"Setelah tamu meninggalkan bandar udara dan menerima bagasinya, maka tanggung jawab maskapai penerbangan atas bagasi tersebut berakhir," ujarnya.
"Dengan demikian, keluhan tamu mengenai kehilangan atau kerusakan bagasi tercatat (keluhan bukan kategori barang berharga) yang disampaikan setelah tamu keluar bandar udara adalah tidak berlaku," ucapnya.
Dia menegaskan, ketentuan bahwa barang berharga harus disimpan di bagasi kabin dan tidak diletakkan di bagasi tercatat sudah tertulis pada tiket penerbangan dan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 77 Tahun 2011.
"Batik Air selalu memperhatikan setiap masukan (saran dan keluhan) yang disampaikan oleh setiap tamu, untuk menentukan langkah-langkah yang tepat," pungkasnya.
(hab)