Bersama Forum Lintas Iman Agama se-Nusantara, Patriot Garuda Peduli Anak Yatim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puluhan anggota dan pengurus ormas se-Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar kegiatan peduli dan berbagi kepada anak yatim piatu . Aksi sosial ini guna meningkatkan iman dan takwa sekaligus menambah pahala di bulan suci Ramadan 1444 Hijriah .
Ormas se-Tangsel tergabung dalam Forum Lintas Iman Agama se-Nusantara. Terdiri dari BPPKB, KBPPP, Mahasiswa Komando, GRIB, Satria Banten, majelis se-Pamulang dan masyarakat sekitar.
Mereka menyalurkan ratusan takjil dan santunan kepada 500 anak yatim piatu. Kegiatan ini disambut antusias masyarakat sekitar maupun dari berbagai pihak lainnya.
Panglima Tertinggi Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH Nuril Arifin Husein (Gus Nuril), didampingi oleh Gus Amos alias Romo, yang juga Dewan Pembina Patriot Garuda Nusantara, menjelaskan, Patriot Garuda Nusantara beserta ormas lainnya memang mempunyai visi-misi yang sejalan.
"Dan di berbagai tempat kita sering kerja sama. Di bulan yang indah ini kita jalin persatuan dan kesatuan demi menjaga keutuhan Pancasila," ujar Gus Nuril, Sabtu (15/4/2023).
Dia mengatakan, pihaknya mempunyai beberapa program untuk kebersamaan. Maka itu, kata dia, pihaknya tidak pernah membedakan suku dan agama.
"Patriot Garuda Nusantara se-Tangerang Selatan mempunyai beberapa program ke depan yang sifatnya merangkul dari berbagai elemen tanpa membedakan suku, ras dan agama sifatnya menguatkan Indonesia ke depan," kata Gus Nuril.
Sementara menurut Romo, Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. "Karena segala amal perbuatan kita dilipatgandakan," ujarnya.
Maka itu, kata dia, pihaknya mendukung penyantunan anak yatim piatu. Karena, menurut dia, anak yatim sangat membutuhkan uluran tangan orang lain.
"Kita memikirkan anak-anak yatim-piatu dan masyarakat lainnya yang masih butuh uluran kasih dari kita semua, kita memahami betapa sulitnya dalam mencari nafkah, untuk itulah ada sedikit rezeki kita berbagi meskipun tak seberapa, mudah-mudahan bisa meringankan beban mereka," imbuhnya.
Romo menganggap, semua ormas yang hadir merupakan sahabat Patriot Garuda Nusantara. Karena satu frekuensi serta satu NKRI, dalam menjaga kesatuan dan persatuan.
"Karena kita terbingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun kita berbeda suku, ras dan agama kita tetap bersatu," ujarnya.
Menurutnya, di bulan puasa ini menjadi momen yang baik untuk saling berbagi. Dirinya pun berharap ke depan PGN menjadi semakin besar, serta menggandeng generasi muda untuk bergabung di PGN atau ormas lainnya, yang juga bisa untuk bersama-sama membantu TNI-Polri.
"Karena isu radikalisme ternyata belum padam meskipun tokoh-tokohnya sudah tertangkap tetapi sel-selnya masih ada itu harus kita waspadai," kata Romo.
"Jalur kita bergerak sebagai Laskar Patriot Bela Negara yang selalu mengedepankan Pancasila sebagai ideologi kita semua," imbuhnya.
Turut hadir perwakilan kepolisian dalam kesempatan itu. Menurut Kanit 1 Keamanan Negara Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya AKP Gandung Novi Susanto, pihaknya berharap agar semua organisasi kemasyarakatan selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sebab Indonesia bisa kokoh dan baik karena adanya persatuan dan kesatuannya," tandasnya.
Ormas se-Tangsel tergabung dalam Forum Lintas Iman Agama se-Nusantara. Terdiri dari BPPKB, KBPPP, Mahasiswa Komando, GRIB, Satria Banten, majelis se-Pamulang dan masyarakat sekitar.
Mereka menyalurkan ratusan takjil dan santunan kepada 500 anak yatim piatu. Kegiatan ini disambut antusias masyarakat sekitar maupun dari berbagai pihak lainnya.
Panglima Tertinggi Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH Nuril Arifin Husein (Gus Nuril), didampingi oleh Gus Amos alias Romo, yang juga Dewan Pembina Patriot Garuda Nusantara, menjelaskan, Patriot Garuda Nusantara beserta ormas lainnya memang mempunyai visi-misi yang sejalan.
"Dan di berbagai tempat kita sering kerja sama. Di bulan yang indah ini kita jalin persatuan dan kesatuan demi menjaga keutuhan Pancasila," ujar Gus Nuril, Sabtu (15/4/2023).
Dia mengatakan, pihaknya mempunyai beberapa program untuk kebersamaan. Maka itu, kata dia, pihaknya tidak pernah membedakan suku dan agama.
"Patriot Garuda Nusantara se-Tangerang Selatan mempunyai beberapa program ke depan yang sifatnya merangkul dari berbagai elemen tanpa membedakan suku, ras dan agama sifatnya menguatkan Indonesia ke depan," kata Gus Nuril.
Sementara menurut Romo, Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. "Karena segala amal perbuatan kita dilipatgandakan," ujarnya.
Maka itu, kata dia, pihaknya mendukung penyantunan anak yatim piatu. Karena, menurut dia, anak yatim sangat membutuhkan uluran tangan orang lain.
"Kita memikirkan anak-anak yatim-piatu dan masyarakat lainnya yang masih butuh uluran kasih dari kita semua, kita memahami betapa sulitnya dalam mencari nafkah, untuk itulah ada sedikit rezeki kita berbagi meskipun tak seberapa, mudah-mudahan bisa meringankan beban mereka," imbuhnya.
Romo menganggap, semua ormas yang hadir merupakan sahabat Patriot Garuda Nusantara. Karena satu frekuensi serta satu NKRI, dalam menjaga kesatuan dan persatuan.
"Karena kita terbingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun kita berbeda suku, ras dan agama kita tetap bersatu," ujarnya.
Menurutnya, di bulan puasa ini menjadi momen yang baik untuk saling berbagi. Dirinya pun berharap ke depan PGN menjadi semakin besar, serta menggandeng generasi muda untuk bergabung di PGN atau ormas lainnya, yang juga bisa untuk bersama-sama membantu TNI-Polri.
"Karena isu radikalisme ternyata belum padam meskipun tokoh-tokohnya sudah tertangkap tetapi sel-selnya masih ada itu harus kita waspadai," kata Romo.
"Jalur kita bergerak sebagai Laskar Patriot Bela Negara yang selalu mengedepankan Pancasila sebagai ideologi kita semua," imbuhnya.
Turut hadir perwakilan kepolisian dalam kesempatan itu. Menurut Kanit 1 Keamanan Negara Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya AKP Gandung Novi Susanto, pihaknya berharap agar semua organisasi kemasyarakatan selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sebab Indonesia bisa kokoh dan baik karena adanya persatuan dan kesatuannya," tandasnya.
(mhd)