Asal Usul Pasar Genjing yang Diambil dari Nama Pohon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernah mendengar nama pasar bernama Pasar Genjing? Pasar Genjing merupakan pasar yang terletak di persimpangan Jalan Pramuka dan Jalan Utan Kayu di Jakarta Timur . Nama pasar ini tak asing lagi karena menjadi latar tempat salah satu acara televisi yaitu Amanah Wali.
Pasar Genjing memiliki nama yang cukup unik, sehingga asal usul tersematnya kata “genjing” pada nama pasar ini menarik untuk diketahui. Lalu bagaimana asal usul dari nama Pasar Genjing? Simak penjelasannya berikut ini.
Konon, asal usul nama Pasar Genjing berasal dari nama pohon yang berada di pasar itu. Bagi orang Jawa, pohon besar ini disebut dengan pohon sengon. Sedangkan, bagi masyarakat suku Sunda, pohon ini disebut dengan pohon jeungjing. Namun, mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar pasar merupakan suku Betawi, mereka kesulitan menyebut kata jeungjing sebagaimana orang-orang suku Sunda melafalkannya.
Alih-alih mengucapkan “jeungjing”, orang dari suku Betawi malah menyebutnya “genjing”. Sehingga, lama-kelamaan, pasar tersebut dikenal dengan nama Pasar Genjing.
Letak pasar yang berada di persimpangan Jalan Pramuka, menjadikan pasar ini ramai akan pengunjung. Tak hanya itu, sepanjang jalan pun padat dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Tetapi kepadatan lalu lintas sudah biasa bagi para penduduk dan juga pengguna ruas Jalan Pramuka, apalagi di jam dan hari kerja.
Pasar Genjing memiliki nama yang cukup unik, sehingga asal usul tersematnya kata “genjing” pada nama pasar ini menarik untuk diketahui. Lalu bagaimana asal usul dari nama Pasar Genjing? Simak penjelasannya berikut ini.
Konon, asal usul nama Pasar Genjing berasal dari nama pohon yang berada di pasar itu. Bagi orang Jawa, pohon besar ini disebut dengan pohon sengon. Sedangkan, bagi masyarakat suku Sunda, pohon ini disebut dengan pohon jeungjing. Namun, mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar pasar merupakan suku Betawi, mereka kesulitan menyebut kata jeungjing sebagaimana orang-orang suku Sunda melafalkannya.
Alih-alih mengucapkan “jeungjing”, orang dari suku Betawi malah menyebutnya “genjing”. Sehingga, lama-kelamaan, pasar tersebut dikenal dengan nama Pasar Genjing.
Letak pasar yang berada di persimpangan Jalan Pramuka, menjadikan pasar ini ramai akan pengunjung. Tak hanya itu, sepanjang jalan pun padat dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Tetapi kepadatan lalu lintas sudah biasa bagi para penduduk dan juga pengguna ruas Jalan Pramuka, apalagi di jam dan hari kerja.
(mhd)