Biaya Sewa Hanya Rp10 Ribu, Intip Fasilitas Lengkap Rusun Sentra Mulya Jaya Bambu Apus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meresmikan Rumah Susun (Rusun) Sentra Mulya Jaya Jakarta, Jumat (31/3/2023). Rusun ini siap dihuni dengan biaya sewa hanya Rp10 ribu per bulan.
Rusun Sentra Mulya Jaya berada di Komplek RPTC Bambu Apus, Jalan Mini III, RT 12/RW 03, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Pembangunan rumah susun ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan dasar para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), terutama hunian yang layak.
"Saya berharap Lebaran mereka sudah bisa tinggal di suatu tempat yang layak," kata Risma.
Bangunan rumah susun terdiri atas lima lantai dengan jumlah kamar sebanyak 93. Bangunan rusun distrukturkan secara fungsional bagi PPKS.
Lantai 1 terdiri dari 2 kamar untuk disabilitas dan 3 kamar untuk lanjut usia. Lantai 2-5 dengan masing-masing kamar berjumlah 22 kamar. Luas kamar masing-masing hunian 24 meter persegi.
Untuk jumlah calon penghuni rusun diperkirakan sebanyak 76 keluarga (259 jiwa), terdiri dari 8 KPM disabilitas, 5 KPM lanjut usia, dan 63 KPM dari kelompok rentan (kolong jembatan/rumah kardus, gelandangan emperan toko, manusia gerobak, bantaran sungai, pemukiman kumuh, manusia silver, korban KDRT, korban perdagangan orang, pengamen)
Selain itu, Rusun Mulya Jaya dilengkapi fasilitas penunjang, seperti listrik dan air, lahan parkir, Unit Layanan Kesehatan, Pojok Baca Digital, dan Sentra Kreasi ATENSI.
Lalu, ruang serbaguna, loker, sistem keamanan CCTV, akses pembuangan sampah, jaring pengaman, aksesibilitas disabilitas, toilet disabilitas dan toilet umum, apotek hidup, ruang tunggu, dan jalur evakuasi.
Bahkan setiap kamar dilengkapi meja makan, lemari pakaian, tempat tidur, Kompor gas dan tabung gas 3 kg, serta perangkat makan.
Selain untuk hunian yang layak, Rusun Mulya Jaya dibangun untuk membantu keluarga penerima manfaat (KPM) dapat keluar dari kemiskinan. Penghuni rumah susun akan dibekali program pemberdayaan hingga mandiri.
Setelah itu, penerima manfaat tersebut dapat melanjutkan kehidupan di luar rumah susun dan memberikan kesempatan kepada keluarga penerima manfaat lain yang membutuhkan rumah tinggal.
"Kami berharap agar pembangunan rumah susun dapat dipahami sebagai wujud konkret kepedulian pemerintah hadir kepada masyarakat," tutur Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto
Sebagai bagian dari proses rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial, rumah susun ini bersifat sementara bagi penghuninya. Nantinya Kemensos akan melakukan asesment agar penghuni rusun tersebut lebih tepat sasaran.
Rusun Sentra Mulya Jaya berada di Komplek RPTC Bambu Apus, Jalan Mini III, RT 12/RW 03, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Pembangunan rumah susun ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan dasar para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), terutama hunian yang layak.
"Saya berharap Lebaran mereka sudah bisa tinggal di suatu tempat yang layak," kata Risma.
Bangunan rumah susun terdiri atas lima lantai dengan jumlah kamar sebanyak 93. Bangunan rusun distrukturkan secara fungsional bagi PPKS.
Lantai 1 terdiri dari 2 kamar untuk disabilitas dan 3 kamar untuk lanjut usia. Lantai 2-5 dengan masing-masing kamar berjumlah 22 kamar. Luas kamar masing-masing hunian 24 meter persegi.
Untuk jumlah calon penghuni rusun diperkirakan sebanyak 76 keluarga (259 jiwa), terdiri dari 8 KPM disabilitas, 5 KPM lanjut usia, dan 63 KPM dari kelompok rentan (kolong jembatan/rumah kardus, gelandangan emperan toko, manusia gerobak, bantaran sungai, pemukiman kumuh, manusia silver, korban KDRT, korban perdagangan orang, pengamen)
Selain itu, Rusun Mulya Jaya dilengkapi fasilitas penunjang, seperti listrik dan air, lahan parkir, Unit Layanan Kesehatan, Pojok Baca Digital, dan Sentra Kreasi ATENSI.
Lalu, ruang serbaguna, loker, sistem keamanan CCTV, akses pembuangan sampah, jaring pengaman, aksesibilitas disabilitas, toilet disabilitas dan toilet umum, apotek hidup, ruang tunggu, dan jalur evakuasi.
Bahkan setiap kamar dilengkapi meja makan, lemari pakaian, tempat tidur, Kompor gas dan tabung gas 3 kg, serta perangkat makan.
Selain untuk hunian yang layak, Rusun Mulya Jaya dibangun untuk membantu keluarga penerima manfaat (KPM) dapat keluar dari kemiskinan. Penghuni rumah susun akan dibekali program pemberdayaan hingga mandiri.
Setelah itu, penerima manfaat tersebut dapat melanjutkan kehidupan di luar rumah susun dan memberikan kesempatan kepada keluarga penerima manfaat lain yang membutuhkan rumah tinggal.
"Kami berharap agar pembangunan rumah susun dapat dipahami sebagai wujud konkret kepedulian pemerintah hadir kepada masyarakat," tutur Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto
Sebagai bagian dari proses rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial, rumah susun ini bersifat sementara bagi penghuninya. Nantinya Kemensos akan melakukan asesment agar penghuni rusun tersebut lebih tepat sasaran.
(thm)