Pj Gubernur DKI: 600 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Mengungsi di 5 Lokasi

Sabtu, 04 Maret 2023 - 02:40 WIB
loading...
Pj Gubernur DKI: 600...
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat diwawancarai wartawan soal korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Posko Koramil 01 Koja, Sabtu (4/3/2023). Foto: MPI/Dimas Choirul
A A A
JAKARTA - Sebanyak 600 warga mengungsi akibat terdampak akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang , Koja, Jakarta Utara, yag terjadi pada Jumat 3 Maret 2023 malam. Ratusan pengungsi tersebut ditempatkan di lima lokasi.

"Ada di lima lokasi, kantor Wali Kota Jakarta Utara, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Gelanggang Olahraga (GOR), dan tentunya Kantor Kecamatan dan kantor Palang Merah Indonesia, kira-kira seperti itu," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono kepada wartawan di Posko Koramil 01 Koja, Sabtu (4/3/2023).

Data terkini, sebanyak 13 orang terdiri dari 10 dewasa dan 3 anak-anak dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa merah itu. Ke-13 korban itu saat ini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Sementara itu, untuk korban luka bakar sekitar 50 orang yang terdiri dari 49 orang dewasa dan 1 anak-anak. Mereka saat ini tengah dirawat di RS Pelabuhan Delapan, RSUD Tugu Koja, RS Mulyasari Sebelas, RSUD Koja, dan RS Firdaus.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Rahmat Kristantio memastikan, meskipun api telah padam di Depo Pertamina namun sebaliknya api masih berkobar di permukiman warga.



"Pertamina Plumpang-nya sudah padam tinggal pendinginan dan dengar tadi dari pihak Pertamina memeriksa pipa yang terbakar jadi istilahnya untuk Pertamina sudah aman," Kata Rahmat di lokasi.

"Yang masih menyala ada di permukiman Tanah Merah Bawah tapi sekarang masih dalam penanganan petugas dan sekarang sudah mulai reda untuk itu kita juga mencari korban," sambungnya.

Rahmat mengatakan, sedikitnya ada 255 petugas Damkar dengan 51 unit pemadam untuk mengatasi si jago merah. Penanganan kebakaran inipun dikatakan masih menggunakan sistem air. Sayangnya, untuk wilayah permukiman petugas kesulitan mendapat akses air.

"Untuk yang di Pertamina kita masih menggunakan air karena memang intinya seperti Pertamina aliran bahan bakar kan bisa disetop. Sementara itu kalau di permukiman kendala kita akses jalan merangkai sumber air itu yang agak kesulitan," tuturnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1909 seconds (0.1#10.140)