7 Fakta Pembunuhan 2 Wanita Dicor Semen di Bekasi, Nomor 2 Terlacak Lewat GPS
loading...
A
A
A
BEKASI - Dua wanita bernama Heni Purwaningsih (48) dan Yusi Purawati (47) diduga menjadi korban pembunuhan. Jasad keduanya ditemukan dicor di rumah kontrakan yang dihuni Permana (50) yang berada di Jalan Nusantara 3, Harapan Jaya,Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Lalu bagaiman alur lengkap terungkapnya kasus pembunuhan sadis ini?
1. Heni dan Yusi Dilaporkan Hilang Berpamitan Mengaji
Korban sempat berpamitan kepada suaminya untuk pergi mengaji pada Minggu (26/2) silam. Tak kunjung pulang hingga Senin (27/2), suami pun melakukan pencarian terhadap istrinya.
“Ini berdasarkan laporan atau informasi dari keluarga korban yakni suaminya yang curiga sejak hari Minggu diduga korban ini pergi mengaji, namun sampai senin tidak pulang ke rumah,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, Senin (27/2/2023) malam.
2. Korban Terlacak Lewat GPS Handphone
Masing-masing suami dari korban kemudian melakukan pencarian terhadap istrinya. Belakangan Heni dan Yusi pun terlacak melalui lokasi terakhir dari global positioning system (GPS) pada handphone korban.
Foto:Penampakan lokasi coran dua mayat wanita H (48) dan Y (47) di rumah kontrakan Jalan Nusantara 3, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Titik GPS terakhir menunjukan kedua pelaku berada di rumah kontrakan di Jalan Nusantara 3, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi yang ditinggali Permana.
“Yang mencari itu masing masing suami yang istrinya hilang. Dilacak dari handphone yang titik GPS maps terakhir ada disini yang di google maps itu, terakhir aktif di titik sini,” kata Ketua RT setempat, Purwo Darmanto, Selasa (28/2/2023).
3. Polisi Temukan Permana Bersimbah Darah dan Coran
Informasi terkait GPS keberadaan korban kemudian dijadikan acuan dari suami korban untuk melakukan penggerebekan. Penggerebekan pun juga dilakukan Bersama anggota kepolisian dan warga setempat.
Namun, bukannya mendapati keberadaan istrinya, suami korban malah mendapati penghuni kontrakan yaitu Permana dalam kondisi bersimbah darah.
“Jadi ditemukan disini ada luka disini percikan darah, masih ada pergerakan (Permana). Saat dibawa ambulance ke Seto (rumah sakit) terus diarahkan ke RSUD pas arah kesana udah meninggal,” ucap Ketua RT Setempat Purwo Darmanto.
Pada kesempatan itu juga, polisi juga menemukan adanya coran beton yang berada di bawah tangga unit kontrakan. Kedua korban diduga dicor dilokasi tersebut.
“Diduga ada mayat atau jenazah yang di cor beton di bawah tangga,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki.
4. Permana Diduga Kuat Pelaku Pembunuhan
Meski belum dibenarkan oleh pihak kepolisian. Permana atau penghuni rumah kontrakan itu diduga kuat yang menghabisi nyawa Heni dan Yusi.
Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga menampilkan Permana yang datang Bersama kedua korban. Rekaman CCTV itu tidak pernah menampilkan korban keluar dari rumah Permana.
Sebaliknya, Permana justru terekam beraktivitas untuk membeli sebuah semen.
“Dari situ tidak ada aktivitas keluar, dari situ dicheck sama suaminya dinyatakan benar. Untuk beli semennya itu pagi harinya, Senin jam 07.55 WIB terekam di CCTV dia ada aktivitas material masuk ke rumahnya,” jelas Ketua RT Purwo Darmanto.
Pembelian semen dan batu kerikil ini juga dibenarkan oleh pihak kepolisian. Nota transaksi pembelian material ini pun dijadikan barang bukti oleh pihak kepolisian.
“Sisa yang ada di depan ini adalah sisa pembelian dan kita sudah memiliki bukti-bukti itu (pembelian), pembelian di toko mana,” kata Hengki.
5. Olah TKP Dua Jasad Korban Ditemukan Tertumpuk
Selasa (28/2) siang, polisi akhirnya melanjutkan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus melakukan pembongkaran beton cor yang diduga berisi jasad dua wanita.
Berselang 30 menit dari dimulainya olah TKP, tim kepolisian pun keluar dari rumah kontrakan membawa dua kantong jenazah. Hengki membenarkan kedua korban tersebut ditemukan dalam cor-coran yang sebelumnya dilaporkan berada di bawah tangga.
Hengki menyebut kedua korban ditemukan dalam kondisi tertumpuk dan dengan badan lurus. “Jadi benar korban sudah diketemukan ada dua. Posisi secara bertumpukan, ditutup dengan coran semen,” kata Hengki.
Hengki memastikan korban langsung dicor setelah ditumpuk. Pasalnya tidak ada galian lubang untuk mengubur korban. Kedua korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani autopsi.
“Kemungkinan ada luka, tetapi ini masih ada autopsi. Dimana lukanya saya belum lihat, jadi nanti menunggu hasil autopsi,” ungkapnya.
6. Polisi Masih Mendalami Kasus Ini
Polisi masih belum memberkan ikhwal kejadian rentetan peristiwa tersebut. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan masih melakukan penyelidikan dengan menyelaraskan keterangan saksi dan barang bukti yang berhasil didapatkan.
Sejauh ini polisi sudah memeriksa dua masing-masing suami dari korban, Ketua RT setempat, dan polisi yang ikut melakukan pendobrakan pintu pertama kali.
Sementara barang bukti yang berhasil dikumpulkan yakni kendaraan roda dua yang dipakai berboncengan oleh korban, dua senjata tajam jenis pisau, sisa-sisa pasir dan semen serta batu kerikil yang ditemukan di rumah Permana.
7. Permana dan Korban Punya Hubungan Kerabat
Hengki memastikan penghuni kontrakan dan salah satu korban memiliki hubungan kekerabatan. Adapun hubungan kekerabatan yaitu teman saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
“Mereka (antara terduga pelaku dan korban) teman SMP begitu ya,” kata Hengki.
Lalu bagaiman alur lengkap terungkapnya kasus pembunuhan sadis ini?
1. Heni dan Yusi Dilaporkan Hilang Berpamitan Mengaji
Korban sempat berpamitan kepada suaminya untuk pergi mengaji pada Minggu (26/2) silam. Tak kunjung pulang hingga Senin (27/2), suami pun melakukan pencarian terhadap istrinya.
“Ini berdasarkan laporan atau informasi dari keluarga korban yakni suaminya yang curiga sejak hari Minggu diduga korban ini pergi mengaji, namun sampai senin tidak pulang ke rumah,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, Senin (27/2/2023) malam.
2. Korban Terlacak Lewat GPS Handphone
Masing-masing suami dari korban kemudian melakukan pencarian terhadap istrinya. Belakangan Heni dan Yusi pun terlacak melalui lokasi terakhir dari global positioning system (GPS) pada handphone korban.
Foto:Penampakan lokasi coran dua mayat wanita H (48) dan Y (47) di rumah kontrakan Jalan Nusantara 3, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Titik GPS terakhir menunjukan kedua pelaku berada di rumah kontrakan di Jalan Nusantara 3, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi yang ditinggali Permana.
“Yang mencari itu masing masing suami yang istrinya hilang. Dilacak dari handphone yang titik GPS maps terakhir ada disini yang di google maps itu, terakhir aktif di titik sini,” kata Ketua RT setempat, Purwo Darmanto, Selasa (28/2/2023).
3. Polisi Temukan Permana Bersimbah Darah dan Coran
Informasi terkait GPS keberadaan korban kemudian dijadikan acuan dari suami korban untuk melakukan penggerebekan. Penggerebekan pun juga dilakukan Bersama anggota kepolisian dan warga setempat.
Namun, bukannya mendapati keberadaan istrinya, suami korban malah mendapati penghuni kontrakan yaitu Permana dalam kondisi bersimbah darah.
“Jadi ditemukan disini ada luka disini percikan darah, masih ada pergerakan (Permana). Saat dibawa ambulance ke Seto (rumah sakit) terus diarahkan ke RSUD pas arah kesana udah meninggal,” ucap Ketua RT Setempat Purwo Darmanto.
Pada kesempatan itu juga, polisi juga menemukan adanya coran beton yang berada di bawah tangga unit kontrakan. Kedua korban diduga dicor dilokasi tersebut.
“Diduga ada mayat atau jenazah yang di cor beton di bawah tangga,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki.
4. Permana Diduga Kuat Pelaku Pembunuhan
Meski belum dibenarkan oleh pihak kepolisian. Permana atau penghuni rumah kontrakan itu diduga kuat yang menghabisi nyawa Heni dan Yusi.
Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga menampilkan Permana yang datang Bersama kedua korban. Rekaman CCTV itu tidak pernah menampilkan korban keluar dari rumah Permana.
Sebaliknya, Permana justru terekam beraktivitas untuk membeli sebuah semen.
“Dari situ tidak ada aktivitas keluar, dari situ dicheck sama suaminya dinyatakan benar. Untuk beli semennya itu pagi harinya, Senin jam 07.55 WIB terekam di CCTV dia ada aktivitas material masuk ke rumahnya,” jelas Ketua RT Purwo Darmanto.
Pembelian semen dan batu kerikil ini juga dibenarkan oleh pihak kepolisian. Nota transaksi pembelian material ini pun dijadikan barang bukti oleh pihak kepolisian.
“Sisa yang ada di depan ini adalah sisa pembelian dan kita sudah memiliki bukti-bukti itu (pembelian), pembelian di toko mana,” kata Hengki.
5. Olah TKP Dua Jasad Korban Ditemukan Tertumpuk
Selasa (28/2) siang, polisi akhirnya melanjutkan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus melakukan pembongkaran beton cor yang diduga berisi jasad dua wanita.
Berselang 30 menit dari dimulainya olah TKP, tim kepolisian pun keluar dari rumah kontrakan membawa dua kantong jenazah. Hengki membenarkan kedua korban tersebut ditemukan dalam cor-coran yang sebelumnya dilaporkan berada di bawah tangga.
Hengki menyebut kedua korban ditemukan dalam kondisi tertumpuk dan dengan badan lurus. “Jadi benar korban sudah diketemukan ada dua. Posisi secara bertumpukan, ditutup dengan coran semen,” kata Hengki.
Hengki memastikan korban langsung dicor setelah ditumpuk. Pasalnya tidak ada galian lubang untuk mengubur korban. Kedua korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani autopsi.
“Kemungkinan ada luka, tetapi ini masih ada autopsi. Dimana lukanya saya belum lihat, jadi nanti menunggu hasil autopsi,” ungkapnya.
6. Polisi Masih Mendalami Kasus Ini
Polisi masih belum memberkan ikhwal kejadian rentetan peristiwa tersebut. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan masih melakukan penyelidikan dengan menyelaraskan keterangan saksi dan barang bukti yang berhasil didapatkan.
Sejauh ini polisi sudah memeriksa dua masing-masing suami dari korban, Ketua RT setempat, dan polisi yang ikut melakukan pendobrakan pintu pertama kali.
Sementara barang bukti yang berhasil dikumpulkan yakni kendaraan roda dua yang dipakai berboncengan oleh korban, dua senjata tajam jenis pisau, sisa-sisa pasir dan semen serta batu kerikil yang ditemukan di rumah Permana.
7. Permana dan Korban Punya Hubungan Kerabat
Hengki memastikan penghuni kontrakan dan salah satu korban memiliki hubungan kekerabatan. Adapun hubungan kekerabatan yaitu teman saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
“Mereka (antara terduga pelaku dan korban) teman SMP begitu ya,” kata Hengki.
(ams)