Temui Anggota DPR RI, Ini Kata Ketua PA 212

Kamis, 16 Juli 2020 - 17:50 WIB
loading...
Temui Anggota DPR RI, Ini Kata Ketua PA 212
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif.Foto/SINDOnews/Komaruddin Bagja Arjawinangun
A A A
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mewakili massa aksi menolak RUU HIP menemui sejumlah anggota DPR. Dalam pertemuan itu diketahui RUU HIP kini berada diranah Pimpinan DPR .

Slamet Ma'arif mengatakan, pihaknya melakukan pertemuan dengan anggota DPR dari Partai Gerindra dan PKS. "Ya tadi ternyata, ditemui oleh Ketua Badan Legislasi termasuk perwakilan dari Gerindra, ditemani oleh Ustaz Buchori dari PKS," kata Slamet di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (16/7/2020).

Slamet menjelaskan, dari hasil pertemuan itu para anggota dewan mengatakan RUU HIP menjadi ranah pimpinan DPR.
"Beliau menjelaskan, untuk RUU HIP ini sekarang sudah ranahnya pimpinan DPR dalam paripurna. Sehingga beliau tidak bisa memberikan jaminan apapun. Tetapi akan menyampaikan aspirasi kami," ujarnya.

Slamet melanjutkan, mendapat informasi jika RUU Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) telah diserahkan oleh pemerintah. Slamet pun meminta Baleg untuk terus mengawal RUU tersebut."Karena UU PIP itu butuh proses dan waktu untuk nanti apakah masuk dalam Prolegnas atau tidak. Saya mengingatkan pada dewan terutama Baleg, tidak boleh lepas tangan," tegasnya. (Baca: Ini Lima Tuntutan Massa Tolak RUU HIP di depan Gedung DPR)

Menurutnya, Baleg memiliki andil soal lolosnya RUU ini. Oleh sebab itu, pihaknya meminta saat paripurna agar mencabut RUU tersebut."Karena bagaimana pun Baleg punya andil, apa namanya kegaduhan yang terjadi karena meloloskan RUU PIP ini. Oleh karenanya, kami minta kepada baleg di paripurna nanti untuk meminta maaf secara terbuka lewat sidang dan mencabut RUU PIP itu," urai Slamet.

Slamet juga akan mempelajari lebih lanjut soal RUU PIP. Jika mengancam dasar negara maka pihaknya akan dengan tegas menolaknya."Kalau RUU PIP kan kami belum pelajari, kami pelajari dulu kalau nanti membahayakan NKRI, ingin mengganti Pancasila lagi, pasti kami tolak," ucap Slamet.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)