Kisah Mengharukan David, Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak saat Jadi Santri Ponpes Assalam Bogor

Jum'at, 24 Februari 2023 - 21:30 WIB
loading...
Kisah Mengharukan David, Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak saat Jadi Santri Ponpes Assalam Bogor
Crystalino David Ozora alias David, korban penganiayaan brutal Mario Dandy Satrio ternyata santri di Pondok Pesantren Inggris Assalam Bogor. Foto: NU Online
A A A
JAKARTA - Crystalino David Ozora alias David, korban penganiayaan brutal Mario Dandy Satrio ternyata santri di Pondok Pesantren Inggris Assalam Bogor. Putra pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina itu kini dirawat di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan akibat dipukuli dan ditendang anak pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.

Kisah mengharukan David selama nyantri di ponpes diungkapkan Pengasuh Ponpes Assalam Bogor Ustaz Hafas Alawy.

Menurut Hafas, David mulai menjadi santri sejak tahun 2019. Dia merupakan salah satu sosok mualaf di pesantren.
Baca juga: Mario Anak Pejabat Ditjen Pajak Suruh Temannya Rekam saat Aniaya David

"David masuk pesantren sekitar tahun 2019. Tidak sampai 3 tahun dia sudah memutuskan untuk boyong (keluar)," ujar Hafas dikutip melalui NU Online, Jumat (24/2/2023).

David diantar ayahnya menimba ilmu di Ponpes Assalam. Bahkan, keputusan belajar Islam di Assalam didukung langsung Menteri Agama sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Sosok David yang menjadi seorang mualaf disambut gembira teman-temannya di pesantren, bahkan David kerap memberikan hadiah kepada adik kelasnya.

"Awalnya minat David jatuh di bidang musik, khususnya di drum. Alhamdulillah David mewariskan stik drum yang dia bawa untuk adik-adik kelasnya di pesantren," ujar Hafas.

Setelah David memutuskan keluar atau boyong dari pesantren, meski sudah tak belajar di Assalam dia kerap melakukan konsultasi dan ingin kembali belajar, khususnya di bidang desain.

Kemudian, David kembali menetap beberapa bulan di pesantren pada sekitar tahun 2021 untuk mengikuti kelas desain. Menurut Hafas, kehadiran David sangat disambut gembira teman-temannya para santri Ponpes Assalam.

Saat kembali ke pesantren, dia membawa ikan cupang yang merupakan hasil breeding atau ternak yang dia lakukan. Tak tanggung-tanggung, cupang yang dibawanya bernilai jutaan rupiah.

"Kisaran harga Rp300 ribu sampai Rp3 juta. (Cupang dibawa) hanya untuk berbagi pengalaman kepada teman-temannya di pesantren soal budidaya cupang yang waktu itu sempat ramai," tuturnya.

Menurut Hafas, jiwa sosial David sangat tinggi dan pesantren mewajibkan itu. Didikan di Assalam mewajibkan anak-anak yang sudah tingkat atas untuk mengajarkan adik-adik kelasnya walaupun hanya sedikit.

"Seperti yang sudah tersebar foto David mengajar mengaji, walaupun David juga masih belajar ngaji, tapi pesantren juga menugaskan David mengajar adiknya yang masih membaca Iqro," katanya.

Mendengar kabar mengenai kondisi David masih dirawat akibat dianiaya Mario, pihak pesantren juga ikut geram. Mereka menuntut Mario dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di meja pengadilan.

"Atas nama abdi dan seluruh keluarga besar Pesantren Inggris Assalam selalu mendoakan kebaikan David dalam kesembuhannya agar bisa tertawa dan bergembira kembali bersama-sama," ujar Hafas.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2208 seconds (0.1#10.140)