Gang Besan Serpong Ditembok Beton, Tokoh Agama: Apa Gunanya RT, RW, Lurah Kalau Enggak Bisa Perjuangkan!

Selasa, 21 Februari 2023 - 09:44 WIB
loading...
Gang Besan Serpong Ditembok Beton, Tokoh Agama: Apa Gunanya RT, RW, Lurah Kalau Enggak Bisa Perjuangkan!
Jalan Gang Besan di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), ditutup tembok beton. Foto: MPI/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Polemik penutupan jalan Gang Besan, di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan ( Tangsel ), hingga kini masih berlanjut. Bahkan, semalam puluhan warga Gang Besan menggelar doa dan dzikir bersama .

Dalam ceramahnya, KH Muhammad Syaifuddin Zuhri meminta agar RT, RW, dan lurah berjuang keras mewujudkan keinginan warga agar jalan tersebut dibuka kembali. Jika jalan dibuka, lanjutnya, warga bisa melintasi Gang Besan yang saat ini tertutup tembok beton setinggi 2 meter.

“Ngapain punya RT punya RW kalau rakyatnya pusing jalan ditutup. Minta bantu ke dia, kalau yang enggak mau bantu boleh dipertanyakan dapat berapa duit dia? RW datang ke lurah, minta bantuan ke lurah, kalau lurah enggak mau bantu pertanyakan dapat berapa duit dia?” kata dia dalam ceramah yang digelar di salah satu rumah warga persis di belakang tembok beton yang menutup akses jalan Gang Besan, Serpong, Tangsel, Senin 20 Februari 2023 malam.

Dia juga berharap, pemerintah setempat mau memperjuangkan aspirasi masyarakat itu. Karena, menurut dia, Gang Besan sudah ada sejak dahulu. “Enggak sulit, jalan sudah ada dari dulunya. Kalau baru kali sulit kita," pungkasnya.

Penceramah juga berdoa agar pihak yang menutup tembok segera dibukakan pintu hatinya. Karena, menurutnya, amal ibadah memberikan jalan pada masyarakat luas lebih tinggi pahalanya dari membangun masjid.

"Orang kampung kita di sini, jalan lebih tinggi dari masjid bikin jalan, subhanallah kalau tahu pahalanya," kata KH Muhammad Syaifuddin Zuhri.

Dia berharap, tembok yang menutup akses warga itu dibuka kembali demi kemaslahatan dunia dan akhirat. Menurutnya, kehendak Allah SWT tak ada yang bisa melawan, meski diketahui pihak pengusaha bersikeras tak mau membuka ruang mediasi. "Buat Allah enggak ada yang susah, itu baru jalan, laut saja bisa jadi jalan buat Nabi Musa," ujarnya.



Diberitakan sebelumnya, Gang Besan telah digunakan sebagai jalan warga sejak puluhan tahun silam. Beberapa warga pribumi yang tinggal di sekitaran gang menyebut, jalan itu telah digunakan pada 1970-an.

Pada Jumat 3 Februari 2023, pengusaha bernama David Puteranegoro mengutus anak buahnya untuk menutup akses gang dengan tembok beton setinggi 2 meter. Mediasi sempat dilakukan beberapa kali, namun tak kunjung mencapai titik temu.

Sebelumnya diberitakan SINDOnews, perwakilan pengusaha, Bayu Supranoto (41), menegaskan, pihaknya sengaja tidak hadir dalam mediasi yang digelar di Kantor Kelurahan Rawa Buntu, Selasa 7 Februari 2023 malam. Sebab, lahan itu segera dibangun tempat komersial seperti gedung parkir.

"Sudah tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan, sudah basi. Tidak akan sejengkal pun kami beri akses jalan di Gang Besan, itu sudah final," tegasnya di Serpong, Tangsel, Selasa 14 Februari 2023.

Menurut Bayu, pihaknya berhak menutup lahan yang sempat dijadikan akses jalan gang itu berdasarkan sertifikat nomor 145 yang dimiliki. Bayu bahkan mempertanyakan dasar pemasangan konblok dan gapura Gang Besan di lahan itu. "Pemasangannya enggak ada izin ke kita, itu juga bisa kita persoalkan," ucapnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2020 seconds (0.1#10.140)