55 Siswa Yayasan Marsudirini Bogor Keracunan Makanan

Senin, 20 Februari 2023 - 20:26 WIB
loading...
55 Siswa Yayasan Marsudirini Bogor Keracunan Makanan
Sebanyak 55 siswa Yayasan Marsudirini di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor diduga keracunan makanan.Foto/Istimewa/Dok
A A A
BOGOR - Sebanyak 55 siswa Yayasan Marsudirini di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor diduga keracunan makanan . Mereka diduga keracunan makanan usai menyantap menu makanan dalam kegiatan di asrama pada Sabtu, 18 Februari 2023.

Kapolsek Kemang Kompol Ari Trisnawati mengatakan, puluhan siswa ini mengalami gejala keracunan pada Senin (20/2/2023) pagi. Para siswa mengeluhkan gejala seperti pusing dan mual-mual.

"Puluhan siswa ini dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sentosa menggunakan bus sekolah," kata Ari dalam keterangannya, Senin (20/2/2023). Baca: 85 Warga Keracunan Massal di Bogor, Polisi: Tunggu Hasil Laboratorium

Ari menuturkan, dari keterangan pihak rumah sakit, sebanyak 20 murid mengalami gejala ringan dan 33 murid gejala sedang.

"Siswa yang selesai perawatan dan dinyatakan membaik diperbolehkan pulang. Ada beberapa siswa yang harus menjalani perawatan karena gejala berat," tuturnya.

Sementara itu, Penanggungjawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor, Helena menjelaskan, para siswa ini diduga keracunan makanan usai menyantap menu makanan dalam kegiatan di asrama pada Sabtu 18 Februari 2023.

"Anak-anak ini mengonsumsi shabu-shabu. Malam harinya dapat es doger yang kami pesan dan ada yang memberi pizza serta lainnya," jelasnya.

Dia melanjutkan, pada Minggu, 19 Februari 2023 sejumlah murid mulai mengeluhkan gejala pusing dan mual. Hingga akhirnya, pada Senin pagi jumlahnya terus bertambah.

Helena mengungkapkan, dari 91 murid yang mengikuti kegiatan, 55 orang di antaranya yang mengalami gejala keracunan. Saat ini, mereka sudah ditangani dan hanya tersisa tiga murid yang masih dalam perawatan rumah sakit.

Terpisah, Kepala Puskesmas Jampang Kecamatan Kemang, dr Dini Agustin menjelaskan, telah mengambil sampel makanan dari yayasan untuk dilakukan uji laboratorium.

"Sampel dari sisa makanan sudah diambil dan akan dicek laboratorium. Selanjutnya kami akan melakukan penyuluhan dan monitoring sekolah terutama pengawasan memberikan makanan," ucapnya.

(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1593 seconds (0.1#10.140)