Buntut Gang Besan Ditutup Beton, Warga Susah Payah Mutar hingga 2 Km
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Akses jalan Gang Besan di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan ( Tangsel ), ditutup tembok beton . Warga yang tinggal di sana, terpaksa harus memutar jauh karena tak lagi bisa melalui jalan itu.
Gang Besan sendiri memiliki lebar sekitar dua meter dengan panjang sekira satu kilometer. Bagian mulut gang berada persis di samping SPBU Rawa Buntu. Terdapat ratusan Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di sekitaran jalan Gang Besan.
Salah seorang warga, Masni (67), menuturkan, dirinya harus berjalan kaki memutar jauh melalui akses jalan lain setelah Gang Besan ditutup. Kesehariannya berjualan kopi di pinggir Jalan Raya Rawa Buntu.
"Saya harus muter, ada mungkin hampir dua kilo-an. Kalau sebelum ditutup, tinggal jalan ke depan doang 100 meter sampai tempat jualan. Kaki saya kan enggak kuat, kalau jalan jauh sedikit langsung pada sakit," katanya di lokasi, Selasa (7/2/2023).
Warga lainnya, Fahri Mahfudin (37), bercerita jika seluruh warga di sekitaran Gang Besan terdampak atas penutupan akses jalan itu. Padahal, menurutnya, jalan Gang Besan sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
"Saya juga sangat terdampak, kan harus muter jauh ke samping stasiun (Rawa Buntu). Di sini banyak juga penghuni kost dan kontrakan yang enggak betah, sampai akhirnya ada beberapa pindah cari yang akses jalannya dekat ke jalan utama," jelasnya.
Pihak yang menutup akses Gang Besan dengan tembok beton beralasan, jika area jalan itu masuk ke dalam lahannya. Mediasi atas saling klaim tentang status Jalan Gang Besan tak pernah menghasilkan kesepakatan bersama.
Rencananya, dalam waktu dekat pihak kecamatan, kelurahan, warga, dan pihak yang menutup beton akan kembali menggelar pertemuan.
Lihat Juga: Kronologi Penculikan dan Pencabulan Siswi SD di Tangsel hingga Identitas Pelaku Dikantongi
Gang Besan sendiri memiliki lebar sekitar dua meter dengan panjang sekira satu kilometer. Bagian mulut gang berada persis di samping SPBU Rawa Buntu. Terdapat ratusan Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di sekitaran jalan Gang Besan.
Salah seorang warga, Masni (67), menuturkan, dirinya harus berjalan kaki memutar jauh melalui akses jalan lain setelah Gang Besan ditutup. Kesehariannya berjualan kopi di pinggir Jalan Raya Rawa Buntu.
"Saya harus muter, ada mungkin hampir dua kilo-an. Kalau sebelum ditutup, tinggal jalan ke depan doang 100 meter sampai tempat jualan. Kaki saya kan enggak kuat, kalau jalan jauh sedikit langsung pada sakit," katanya di lokasi, Selasa (7/2/2023).
Warga lainnya, Fahri Mahfudin (37), bercerita jika seluruh warga di sekitaran Gang Besan terdampak atas penutupan akses jalan itu. Padahal, menurutnya, jalan Gang Besan sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
"Saya juga sangat terdampak, kan harus muter jauh ke samping stasiun (Rawa Buntu). Di sini banyak juga penghuni kost dan kontrakan yang enggak betah, sampai akhirnya ada beberapa pindah cari yang akses jalannya dekat ke jalan utama," jelasnya.
Pihak yang menutup akses Gang Besan dengan tembok beton beralasan, jika area jalan itu masuk ke dalam lahannya. Mediasi atas saling klaim tentang status Jalan Gang Besan tak pernah menghasilkan kesepakatan bersama.
Rencananya, dalam waktu dekat pihak kecamatan, kelurahan, warga, dan pihak yang menutup beton akan kembali menggelar pertemuan.
Lihat Juga: Kronologi Penculikan dan Pencabulan Siswi SD di Tangsel hingga Identitas Pelaku Dikantongi
(mhd)