Begini Kondisi Terkini Bocah 5 Tahun yang Nyaris Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs
loading...
A
A
A
JAKARTA - NR (5) bocah yang nyaris menjadi korban pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki Banyu (60) kini berada di bawah perlindungan Kementerian Sosial (Kemensos). NR nyaris meninggal dunia setelah meminum racun yang disiapkan Wowon cs.
NR merupakan anak dari Wowon bersama istrinya Ai Maimunah. Dalam peristiwa itu Ai Maimunah tewas akibat kebiadaban Wowon. Saat ini NR berada di bawah naungan Kemensos melalui Sentra Handayani Bekasi.
Plt. Kasubag Tata Usaha Sentra Handayani Bekasi, Meerada Saryati Aryani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bekasi, dan Dinas Pelindungan Perempuan dan Anak Daerah (DP3A) Kabupaten Bekasi dan telah menyetujui NR mendapatkan pelayanan lebih lanjut di Sentra Handayani Bekasi.
Meerada berpesan kepada para petugas untuk memberikan perlindungan secara maksimal bagi NR juga tetap harus bisa menjaga kerahasiaan identitas anak.
"Segera lakukan pemeriksaan psikososial bagi NR, pastikan apakah terdapat trauma di diri anak? Penuhi semua kebutuhan dan hak-haknya, juga telusuri keluarga besarnya," kata Meerada dikutip dalam keterangannya, Senin (6/2/2023).
Saat pertama datang, NR merasa sedih dan kesulitan beradaptasi dengan orang-orang baru di sekelilingnya. Ditambah NR mengalami kesulitan dalam berbahasa Indonesia, karena sehari-harinya ia bersama keluarganya berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda.
Hingga saat ini, NR masih belum mengetahui bahwa ibu dan kedua kakak tirinya tewas dan ayah kandungnya merupakan seorang tersangka serial killer.
Namun memasuki minggu ketiga, NR menunjukkan banyak perkembangan. Saat ini, ia sudah berbaur dengan anak-anak lainnya. Sudah mulai memahami komunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahkan sudah mulai menunjukkan minatnya.
NR diketahui memiliki tingkat intelegensi di atas rata-rata anak seusianya. NR pintar bercerita, senang mewarnai dan menggambar, serta memiliki daya tangkap yang cukup baik.
Hal tersebut dibuktikan saat NR diajarkan untuk membuat bentuk-bentuk binatang yang dianalogikan dari sebuah huruf atau angka. NR hanya butuh satu kali melihat tata cara pembuatannya kemudian ia bisa meniru dan mengembangkannya sendiri.
NR sudah mulai ceria dan senang bermain sesuai dengan masa perkembangannya. NR sudah bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) dan sudah mulai mudah berbaur dengan teman-teman lainnya. Kini ia menjalani rutinitas baru, yakni belajar mengaji.
Sentra Handayani memenuhi semua kebutuhan dasar NR, mulai dari makanan, susu, peralatan sekolah, hingga mainan. Bocah ini kian senang karena diberikan satu unit sepeda berwarna pink sesuai dengan warna kesukaannya. Dengan mengayuh sepeda, NR berbagi keceriaan bersama teman-temannya di Kompleks Sentra.
Hingga saat ini, Sentra Handayani masih akan terus memberikan perlindungan bagi NA menelusuri keberadaan keluarga besar NR di Cianjur dan Bandung. Selanjutnya, akan didiskusikan terkait proses pengasuhan dan perawatan NR.
NR merupakan anak dari Wowon bersama istrinya Ai Maimunah. Dalam peristiwa itu Ai Maimunah tewas akibat kebiadaban Wowon. Saat ini NR berada di bawah naungan Kemensos melalui Sentra Handayani Bekasi.
Plt. Kasubag Tata Usaha Sentra Handayani Bekasi, Meerada Saryati Aryani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bekasi, dan Dinas Pelindungan Perempuan dan Anak Daerah (DP3A) Kabupaten Bekasi dan telah menyetujui NR mendapatkan pelayanan lebih lanjut di Sentra Handayani Bekasi.
Meerada berpesan kepada para petugas untuk memberikan perlindungan secara maksimal bagi NR juga tetap harus bisa menjaga kerahasiaan identitas anak.
"Segera lakukan pemeriksaan psikososial bagi NR, pastikan apakah terdapat trauma di diri anak? Penuhi semua kebutuhan dan hak-haknya, juga telusuri keluarga besarnya," kata Meerada dikutip dalam keterangannya, Senin (6/2/2023).
Saat pertama datang, NR merasa sedih dan kesulitan beradaptasi dengan orang-orang baru di sekelilingnya. Ditambah NR mengalami kesulitan dalam berbahasa Indonesia, karena sehari-harinya ia bersama keluarganya berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda.
Hingga saat ini, NR masih belum mengetahui bahwa ibu dan kedua kakak tirinya tewas dan ayah kandungnya merupakan seorang tersangka serial killer.
Namun memasuki minggu ketiga, NR menunjukkan banyak perkembangan. Saat ini, ia sudah berbaur dengan anak-anak lainnya. Sudah mulai memahami komunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahkan sudah mulai menunjukkan minatnya.
NR diketahui memiliki tingkat intelegensi di atas rata-rata anak seusianya. NR pintar bercerita, senang mewarnai dan menggambar, serta memiliki daya tangkap yang cukup baik.
Hal tersebut dibuktikan saat NR diajarkan untuk membuat bentuk-bentuk binatang yang dianalogikan dari sebuah huruf atau angka. NR hanya butuh satu kali melihat tata cara pembuatannya kemudian ia bisa meniru dan mengembangkannya sendiri.
NR sudah mulai ceria dan senang bermain sesuai dengan masa perkembangannya. NR sudah bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) dan sudah mulai mudah berbaur dengan teman-teman lainnya. Kini ia menjalani rutinitas baru, yakni belajar mengaji.
Sentra Handayani memenuhi semua kebutuhan dasar NR, mulai dari makanan, susu, peralatan sekolah, hingga mainan. Bocah ini kian senang karena diberikan satu unit sepeda berwarna pink sesuai dengan warna kesukaannya. Dengan mengayuh sepeda, NR berbagi keceriaan bersama teman-temannya di Kompleks Sentra.
Hingga saat ini, Sentra Handayani masih akan terus memberikan perlindungan bagi NA menelusuri keberadaan keluarga besar NR di Cianjur dan Bandung. Selanjutnya, akan didiskusikan terkait proses pengasuhan dan perawatan NR.
(hab)