Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Bekasi Rehabilitasi 2.500 Rutilahu
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi akan mengagendakan rehabilitasi terhadap 2.500 rumah tidak layak huni (Rutilahu) di sepanjang 2023. Program ini dilakukan sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem.
Program akan dilakukan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bekasi.
“Tahun ini ada 2.500 penerima mangaat yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa. Berkolaborasi dengan Dinal Sosial dengan mengacu kepada data kemiskinan ekstrem,” kata Sekretaris Disperkimtan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir, Jumat (3/2/2023).
Dia memastikan penerima manfaat rehabilitasi Rutilahu akan diverifikasi terlebih dahulu. Hal ini agar sasaran rehabilitasi tepat bagi orang yang tercatat miskin ekstrem.
“Kita turun ke lapangan ini untuk memastikan. Memverifikasi data yang ada di kita, dicocokkan dengan di lapangan seperti apa, agar lebih terarah dan tidak salah sasaran,” jelas dia.
Program ini juga disambut baik oleh Kepala Desa Burangkeng Nemin. Menurutnya program ini menjadi prioritas sebab masih ada beberapa rumah di desanya belum layak sebagai tempat tinggal.
“Apabila tidak ada kecocokan data, ternyata di lapangan rumah itu tidak harus dibantu atau belum saatnya dibantu, kita akan pindahkan ke yang layak untuk dibantu,” imbuhnya.
Adapun untuk rumah yang dirasa cocok sebagai penerima manfaat nantinya akan langsung masuk ke musyawarah desa. Selanjutnya, Desa akan mengusulkan langsung ke Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Saya berharap, program ini tepat sasaran. Semoga di desa kami Burangkeng di tahun mendatang tidak ada lagi warga yang masuk kategori miskin ekstrem,” tutupnya.
Program akan dilakukan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bekasi.
“Tahun ini ada 2.500 penerima mangaat yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa. Berkolaborasi dengan Dinal Sosial dengan mengacu kepada data kemiskinan ekstrem,” kata Sekretaris Disperkimtan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir, Jumat (3/2/2023).
Dia memastikan penerima manfaat rehabilitasi Rutilahu akan diverifikasi terlebih dahulu. Hal ini agar sasaran rehabilitasi tepat bagi orang yang tercatat miskin ekstrem.
“Kita turun ke lapangan ini untuk memastikan. Memverifikasi data yang ada di kita, dicocokkan dengan di lapangan seperti apa, agar lebih terarah dan tidak salah sasaran,” jelas dia.
Program ini juga disambut baik oleh Kepala Desa Burangkeng Nemin. Menurutnya program ini menjadi prioritas sebab masih ada beberapa rumah di desanya belum layak sebagai tempat tinggal.
“Apabila tidak ada kecocokan data, ternyata di lapangan rumah itu tidak harus dibantu atau belum saatnya dibantu, kita akan pindahkan ke yang layak untuk dibantu,” imbuhnya.
Adapun untuk rumah yang dirasa cocok sebagai penerima manfaat nantinya akan langsung masuk ke musyawarah desa. Selanjutnya, Desa akan mengusulkan langsung ke Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Saya berharap, program ini tepat sasaran. Semoga di desa kami Burangkeng di tahun mendatang tidak ada lagi warga yang masuk kategori miskin ekstrem,” tutupnya.
(ams)