4 TPA Sampah di Bodetabek, Nomor 1 Mampu Tampung 7.000 Ton per Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setidaknya ada 4 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Sampah merupakan salah satu permasalahan di Ibu Kota Jakarta hingga kota-kota penyangga.
Mayoritas sampah di Jabodetabek terkumpul di Bantargebang, Bekasi. Berikut 4 TPA sampah di Bodetabek, Sabtu (28/1/2023):
Baca juga: Tumpukan Sampah di TPST Bantargebang Setara Gedung 16 Lantai
1. TPST Bantargebang, Bekasi
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi dimiliki Pemprov DKI Jakarta, lokasinya saja yang berada di Bekasi. TPST Bantargebang mempunyai luas area 110,3 hektare dan mulai beroperasi tahun 1989. Jumlah volume sampah yang masuk TPST Bantargebang mencapai 6.500-7.000 ton per hari.
Fasilitas Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) di TPST ini akan dioperasikan pada 2023. Diketahui, landfill mining bertujuan mengurangi sampah yang tertimbun pada zona landfill.
Sampah berpotensi diolah menjadi sumber energi baru atau akan diolah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel). Di TPST ini juga terdapat fasilitas Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS).
2. TPA Cipayung, Depok
Volume sampah di TPA Cipayung, Depok mencapai 2,5 juta kubik. Padahal, idealnya 1,3 juta kubik. Sampah yang masuk TPA Cipayung sekitar 1.100 ton per hari.
Volume sampah yang sudah melampaui batas ini dapat ditangani dengan pengalihan pembuangan sampah ke TPPAS (Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor. TPA Cipayung sempat ditutup pada awal Januari 2023 karena terjadi longsoran sampah akibat hujan deras.
3. TPA Rawa Kucing, Tangerang
TPA Rawa Kucing, Tangerang mempunyai luas sekitar 34,8 hektare dan menampung 1.500 ton sampah per hari. Jenis sampah yang paling banyak di TPA ini adalah sampah rumah tangga organik yaitu 60-70 persen. Untuk sampah non-organik ditumpuk di zona aktif sehingga menjadi bukit.
Untuk meminimalisir pencemaran udara, TPA ini membuat RTH dan zona penyangga dari zona aktif. TPA juga mempunyai zona hijau di mana masyarakat dapat belajar soal pengelolaan sampah.
4. TPA Galuga, Bogor
TPA Galuga terletak di Desa Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Meski berada di Kabupaten Bogor, hak penggunaan lahan Pemkot Bogor lebih luas yaitu 38,7 hektare, sementara Pemkab Bogor hanya 3,7 hektare. TPA ini sudah melebihi kapasitas.
TPA ini baru mampu mengelola sampah 600 ton, sedangkan total sampah yang masuk sekitar 2.800 ton per hari. Untuk menekan timbunan sampah, Waste4Change bersama PT Kuripan Raya mendirikan fasilitas Rumah Pemulihan Materi (RPM) di Perumahan Telaga Kahuripan, Bogor. Pembangunan RPM untuk menekan jumlah sampah residu melalui proses pemilihan material sampah.
Mayoritas sampah di Jabodetabek terkumpul di Bantargebang, Bekasi. Berikut 4 TPA sampah di Bodetabek, Sabtu (28/1/2023):
Baca juga: Tumpukan Sampah di TPST Bantargebang Setara Gedung 16 Lantai
1. TPST Bantargebang, Bekasi
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi dimiliki Pemprov DKI Jakarta, lokasinya saja yang berada di Bekasi. TPST Bantargebang mempunyai luas area 110,3 hektare dan mulai beroperasi tahun 1989. Jumlah volume sampah yang masuk TPST Bantargebang mencapai 6.500-7.000 ton per hari.
Fasilitas Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) di TPST ini akan dioperasikan pada 2023. Diketahui, landfill mining bertujuan mengurangi sampah yang tertimbun pada zona landfill.
Sampah berpotensi diolah menjadi sumber energi baru atau akan diolah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel). Di TPST ini juga terdapat fasilitas Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS).
2. TPA Cipayung, Depok
Volume sampah di TPA Cipayung, Depok mencapai 2,5 juta kubik. Padahal, idealnya 1,3 juta kubik. Sampah yang masuk TPA Cipayung sekitar 1.100 ton per hari.
Volume sampah yang sudah melampaui batas ini dapat ditangani dengan pengalihan pembuangan sampah ke TPPAS (Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor. TPA Cipayung sempat ditutup pada awal Januari 2023 karena terjadi longsoran sampah akibat hujan deras.
3. TPA Rawa Kucing, Tangerang
TPA Rawa Kucing, Tangerang mempunyai luas sekitar 34,8 hektare dan menampung 1.500 ton sampah per hari. Jenis sampah yang paling banyak di TPA ini adalah sampah rumah tangga organik yaitu 60-70 persen. Untuk sampah non-organik ditumpuk di zona aktif sehingga menjadi bukit.
Untuk meminimalisir pencemaran udara, TPA ini membuat RTH dan zona penyangga dari zona aktif. TPA juga mempunyai zona hijau di mana masyarakat dapat belajar soal pengelolaan sampah.
4. TPA Galuga, Bogor
TPA Galuga terletak di Desa Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Meski berada di Kabupaten Bogor, hak penggunaan lahan Pemkot Bogor lebih luas yaitu 38,7 hektare, sementara Pemkab Bogor hanya 3,7 hektare. TPA ini sudah melebihi kapasitas.
TPA ini baru mampu mengelola sampah 600 ton, sedangkan total sampah yang masuk sekitar 2.800 ton per hari. Untuk menekan timbunan sampah, Waste4Change bersama PT Kuripan Raya mendirikan fasilitas Rumah Pemulihan Materi (RPM) di Perumahan Telaga Kahuripan, Bogor. Pembangunan RPM untuk menekan jumlah sampah residu melalui proses pemilihan material sampah.
(jon)