Polisi Periksa Kejiwaan Trio Tersangka Pembunuhan Berantai, Psikopat atau Bukan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga tersangka pembunuhan berantai atau serial killer di Bekasi-Cianjur dengan mudahnya menghabisi 9 korban. Gejala apa ini psikopat atau bukan?
Untuk mengetahui itu, polisi akan memeriksa kejiwaan trio tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Baca juga: Kenapa Dede Tersangka Pembunuhan Berantai juga Minum Kopi Racun? Ternyata Ini Alasannya
Polda Metro Jaya melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengetahui apakah ada jiwa psikopat yang dimiliki para tersangka.
"Apsifor sudah kita libatkan, artinya secara prosedural memakan waktu, ada observasi dan lain-lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (23/1/2023).
Trio tersangka menghabisi 9 korban yang rata-rata masih keluarga, bahkan anak dan istri. Pihaknya tidak akan membuka secara teknis perihal pemeriksaan, namun hanya membuka hasil dari pemeriksaan.
Diketahui, 9 korban tewas pembunuhan berantai di Bekasi-Cianjur yakni Ai Maemunah (40) yang merupakan istri siri Wowon. Lalu, dua anak Maemunah dari pernikahan dengan mantan suaminya yakni Ridwan Abdul Muiz (20) dan M Riswandi (16).
Kemudian, Wowon juga membunuh istri lainnya bernama Wiwin dan mertuanya yang juga ibu Wiwin yakni Noneng. Wowon juga membunuh anaknya, Bayu yang berusia dua tahun.
Lalu, satu korban lainnya bernama Farida dan korban di Garut atas nama Siti.
Sementara itu, korban tewas lainnya di luar keluarga dari para tersangka masih dicari. Mereka tewas setelah menagih janji Wowon untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat dan dianggap berbahaya karena mengetahui praktik berkedok supranatural. Mereka yang mengetahui kejahatan tersangka juga dibunuh.
Untuk mengetahui itu, polisi akan memeriksa kejiwaan trio tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Baca juga: Kenapa Dede Tersangka Pembunuhan Berantai juga Minum Kopi Racun? Ternyata Ini Alasannya
Polda Metro Jaya melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengetahui apakah ada jiwa psikopat yang dimiliki para tersangka.
"Apsifor sudah kita libatkan, artinya secara prosedural memakan waktu, ada observasi dan lain-lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (23/1/2023).
Trio tersangka menghabisi 9 korban yang rata-rata masih keluarga, bahkan anak dan istri. Pihaknya tidak akan membuka secara teknis perihal pemeriksaan, namun hanya membuka hasil dari pemeriksaan.
Diketahui, 9 korban tewas pembunuhan berantai di Bekasi-Cianjur yakni Ai Maemunah (40) yang merupakan istri siri Wowon. Lalu, dua anak Maemunah dari pernikahan dengan mantan suaminya yakni Ridwan Abdul Muiz (20) dan M Riswandi (16).
Kemudian, Wowon juga membunuh istri lainnya bernama Wiwin dan mertuanya yang juga ibu Wiwin yakni Noneng. Wowon juga membunuh anaknya, Bayu yang berusia dua tahun.
Lalu, satu korban lainnya bernama Farida dan korban di Garut atas nama Siti.
Sementara itu, korban tewas lainnya di luar keluarga dari para tersangka masih dicari. Mereka tewas setelah menagih janji Wowon untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat dan dianggap berbahaya karena mengetahui praktik berkedok supranatural. Mereka yang mengetahui kejahatan tersangka juga dibunuh.
(jon)