Universitas Pancasila Gandeng Hakaaston Implementasikan Program Matching Fund
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Pancasila mengimplementasikan program Kampus Merdeka melalui Matching Fund . Program ini mendorong mahasiswa untuk dapat mengetahui dan memahami apa yang menjadi fokus dalam komersialisasi riset.
Prof Jonbi selaku pengusul, mengatakan, yang menarik dari program Matching Fund adalah melibatkan lebih banyak sumber daya mahasiswa dan kampus.
Mahasiswa dan dosen diberi kesempatan meningkatkan pengetahuan praktis dan keahlian yang sedang berkembang di dunia industri dan kerja, sehingga mengakselerasi penerapan program Merdeka Belajar– Kampus Merdeka.
"Dengan program Matching Fund mahasiswa dapat mengetahui, memahami apa itu riset, bagaimana suatu proses riset, dan apa yang menjadi fokus dalam komersialisasi riset," ujar Prof Jonbi dalam keterangannya diterima Kamis (19/1/2023).
Matching Fund adalah program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang melibatkan insan perguruan tinggi bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk terlibat dalam membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Setelah perguruan tinggi dan DUDI menyepakati kemitraan melalui Kedaireka, dosen perguruan tinggi dapat mengajukan proposal matching fund kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Matching Fund merupakan bentuk nyata dukungan dari Kemdikbudristek untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Mitra.
Dengan alokasi dana sebesar total Rp1 triliun, Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara dua pihak melalui platform Kedaireka.
Melalui program Matching Fund tahun 2022, Universitas Pancasila bermitra dengan PT Hakaaston berhasil mendapatkan pendanaan dengan topik Komersialisasi Nano Grout untuk Material Perbaikan Jalan, Struktur Bangunan, dan Bearing Pad Jembatan.
PT Hakaaston siap mengkomersialisasikan Nano Grout. Kesiapan ditandai dengan adanya nota kesepahaman (MOU), Perjanjian Intelectual Property Right (IPR) dan Perjanjian Lisensi antara kedua belak pihak.
Nano Grout merupakan material maju yang sangat dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi di Indonesia, telah mendapatkan paten sederhana IDS 000003889 pada 21 Mei 2021, dengan Inventor Prof Jonbi dan AR IndraTjahjani.
Nano Grout yang dikembangkan menggunakan material dalam skala nano memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan material grout yang ada dipasaran (skala mikro).
Beberapa keunggulan material nanogrout antara lain sifat mekanis (kuat tekan, kuat lentur, tarik dan adhesive lebih tinggi), sehingga dapat memenuhi kebutuhan proyek dengan spesifikasi yang semakin tinggi. Kemudian berbasis bahan lokal sehingga harga sangat kompetitif.
Lihat Juga: Kembali Diperiksa Polisi, Korban Dugaan Pelecehan Rektor Nonaktif UP Dicecar 20 Pertanyaan
Prof Jonbi selaku pengusul, mengatakan, yang menarik dari program Matching Fund adalah melibatkan lebih banyak sumber daya mahasiswa dan kampus.
Mahasiswa dan dosen diberi kesempatan meningkatkan pengetahuan praktis dan keahlian yang sedang berkembang di dunia industri dan kerja, sehingga mengakselerasi penerapan program Merdeka Belajar– Kampus Merdeka.
"Dengan program Matching Fund mahasiswa dapat mengetahui, memahami apa itu riset, bagaimana suatu proses riset, dan apa yang menjadi fokus dalam komersialisasi riset," ujar Prof Jonbi dalam keterangannya diterima Kamis (19/1/2023).
Matching Fund adalah program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang melibatkan insan perguruan tinggi bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk terlibat dalam membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Setelah perguruan tinggi dan DUDI menyepakati kemitraan melalui Kedaireka, dosen perguruan tinggi dapat mengajukan proposal matching fund kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Matching Fund merupakan bentuk nyata dukungan dari Kemdikbudristek untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Mitra.
Dengan alokasi dana sebesar total Rp1 triliun, Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara dua pihak melalui platform Kedaireka.
Melalui program Matching Fund tahun 2022, Universitas Pancasila bermitra dengan PT Hakaaston berhasil mendapatkan pendanaan dengan topik Komersialisasi Nano Grout untuk Material Perbaikan Jalan, Struktur Bangunan, dan Bearing Pad Jembatan.
PT Hakaaston siap mengkomersialisasikan Nano Grout. Kesiapan ditandai dengan adanya nota kesepahaman (MOU), Perjanjian Intelectual Property Right (IPR) dan Perjanjian Lisensi antara kedua belak pihak.
Nano Grout merupakan material maju yang sangat dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi di Indonesia, telah mendapatkan paten sederhana IDS 000003889 pada 21 Mei 2021, dengan Inventor Prof Jonbi dan AR IndraTjahjani.
Nano Grout yang dikembangkan menggunakan material dalam skala nano memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan material grout yang ada dipasaran (skala mikro).
Beberapa keunggulan material nanogrout antara lain sifat mekanis (kuat tekan, kuat lentur, tarik dan adhesive lebih tinggi), sehingga dapat memenuhi kebutuhan proyek dengan spesifikasi yang semakin tinggi. Kemudian berbasis bahan lokal sehingga harga sangat kompetitif.
Lihat Juga: Kembali Diperiksa Polisi, Korban Dugaan Pelecehan Rektor Nonaktif UP Dicecar 20 Pertanyaan
(thm)