Prostitusi di Pusaran Artis, Perilaku Kebelinger Selebritas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dunia hiburan Tanah Air dikejutkan dengan kabar penangkapan artis film televisi (FTV) berinisial HH. Diduga kuat inisial HH merujuk pada nama Hana Hanifah.
Wanita berusia 23 tahun itu diamankan polisi dari salah satu kamar hotel bintang lima bersama seorang pria di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/7) malam. Di media sosial, HH cukup aktif. Dia kerap mengunggah foto endorsment di akun Instagramnya dan tak jarang dilirik banyak brand lokal untuk bekerja sama di bidang periklanan.
Penangkapan HH menambah daftar panjang sederet artis yang terjerat prostitusi . Tarif mereka cukup fantastis, mulai dari Rp25 juta hingga150 juta. Awal tahun 2019, artis Vanessa Angel (VA) ditangkap di sebuah kamar hotel mewah di Kota Surabaya, Jawa Timur. Di hari yang sama polisi juga menangkap model majalah dewasa Avriellia Shaqqila (AS).
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengatakan saat kondisi pandemi korona (Covid-19) seperti sekarang ini, tidak mustahil banyak artis yang menjual tubuhnya kepada lelaki hidung belang. Apalagi gaya hidup mereka sangat mewah. “Di masa pandemi ini sangat susah mencari pekerjaan, bahkan banyak yang di-PHK. Begitu juga dengan mereka (artis) banyak yang kehilangan job sehingga mengambil jalan pintas menjual diri untuk menutupi kehidupan yang glamor itu,” ungkapnya.
Menurut dia, prostitusi yang dilakukan sejumlah artis bisa memberi perangsang atau contoh kepada para penggemarnya. Mereka jadi ingin melakukan hal serupa karena keinginan hidup mewah dan mudah mencari uang. “Ini yang bahaya. Tanpa mengesampingkan moral dan sanksi sosial, saya pikir mereka bisa melakukan hal seperti itu,” kata Musni. (Baca: Artis Cantik FTV 'HH' Ditangkap di Kamar Hotel Bersama Pria Tajir)
Guru besar sosiologi itu mengungkapkan, prostitusi artis akan sulit dilepas sampai kapan pun. Karena itu polisi harus intens melakukan penangkapan dan membongkarnya. “Saya kira bukan hanya polisi, semua pihak punya tanggung untuk membasmi penyakit masyarakat tersebut,” tandasnya.
Fenomena prostitusi artis bukan sesuatu yang baru. Para artis rela menjual diri demi menjaga eksistensinya sebagai orang populer. Kehidupan glamor yang kerap identik dengan mereka tentu saja memerlukan dana yang tak sedikit untuk menjaga popularitas mereka. Oleh karena itu mereka rela menjual diri karena butuh modal finansial yang cukup kuat untuk menjaga eksistensinya.
Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Jakarta Sigit Rochadi berpandangan, banyak artis dari kalangan anak muda yang menjadikan gaya hidupnya sebagai kompetisi atau persaingan antara satu dengan lainnya. Kompetisi itu menjadikan mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pengakuan sebagai orang populer. “Kompetisi dengan sesama artis untuk menjadi yang paling sukses juga menjadi salah satu pendorong,” tandasnya.
Prostitusi yang melibatkan artis maupun selebritas bukan hanya transaksi jual beli seks. Banyak di antara mereka juga menjadi wanita simpanan. Dengan status itu pendapatan lebih berlimpah. Segudang fasilitas mewah juga mereka terima.
Pemilik wanita simpanan dengan latar belakang selebritis tentu bukan pria biasa. Mereka berkantong tebal, tajir melintir. Lewat segala fasilitas yang diberikan itu para figur publik tersebut bisa merasakan hidup mewah. Istilahnya di kalangan mereka adalah “peliharaan/simpanan gadun”.
Wanita berusia 23 tahun itu diamankan polisi dari salah satu kamar hotel bintang lima bersama seorang pria di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/7) malam. Di media sosial, HH cukup aktif. Dia kerap mengunggah foto endorsment di akun Instagramnya dan tak jarang dilirik banyak brand lokal untuk bekerja sama di bidang periklanan.
Penangkapan HH menambah daftar panjang sederet artis yang terjerat prostitusi . Tarif mereka cukup fantastis, mulai dari Rp25 juta hingga150 juta. Awal tahun 2019, artis Vanessa Angel (VA) ditangkap di sebuah kamar hotel mewah di Kota Surabaya, Jawa Timur. Di hari yang sama polisi juga menangkap model majalah dewasa Avriellia Shaqqila (AS).
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengatakan saat kondisi pandemi korona (Covid-19) seperti sekarang ini, tidak mustahil banyak artis yang menjual tubuhnya kepada lelaki hidung belang. Apalagi gaya hidup mereka sangat mewah. “Di masa pandemi ini sangat susah mencari pekerjaan, bahkan banyak yang di-PHK. Begitu juga dengan mereka (artis) banyak yang kehilangan job sehingga mengambil jalan pintas menjual diri untuk menutupi kehidupan yang glamor itu,” ungkapnya.
Menurut dia, prostitusi yang dilakukan sejumlah artis bisa memberi perangsang atau contoh kepada para penggemarnya. Mereka jadi ingin melakukan hal serupa karena keinginan hidup mewah dan mudah mencari uang. “Ini yang bahaya. Tanpa mengesampingkan moral dan sanksi sosial, saya pikir mereka bisa melakukan hal seperti itu,” kata Musni. (Baca: Artis Cantik FTV 'HH' Ditangkap di Kamar Hotel Bersama Pria Tajir)
Guru besar sosiologi itu mengungkapkan, prostitusi artis akan sulit dilepas sampai kapan pun. Karena itu polisi harus intens melakukan penangkapan dan membongkarnya. “Saya kira bukan hanya polisi, semua pihak punya tanggung untuk membasmi penyakit masyarakat tersebut,” tandasnya.
Fenomena prostitusi artis bukan sesuatu yang baru. Para artis rela menjual diri demi menjaga eksistensinya sebagai orang populer. Kehidupan glamor yang kerap identik dengan mereka tentu saja memerlukan dana yang tak sedikit untuk menjaga popularitas mereka. Oleh karena itu mereka rela menjual diri karena butuh modal finansial yang cukup kuat untuk menjaga eksistensinya.
Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Jakarta Sigit Rochadi berpandangan, banyak artis dari kalangan anak muda yang menjadikan gaya hidupnya sebagai kompetisi atau persaingan antara satu dengan lainnya. Kompetisi itu menjadikan mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pengakuan sebagai orang populer. “Kompetisi dengan sesama artis untuk menjadi yang paling sukses juga menjadi salah satu pendorong,” tandasnya.
Prostitusi yang melibatkan artis maupun selebritas bukan hanya transaksi jual beli seks. Banyak di antara mereka juga menjadi wanita simpanan. Dengan status itu pendapatan lebih berlimpah. Segudang fasilitas mewah juga mereka terima.
Pemilik wanita simpanan dengan latar belakang selebritis tentu bukan pria biasa. Mereka berkantong tebal, tajir melintir. Lewat segala fasilitas yang diberikan itu para figur publik tersebut bisa merasakan hidup mewah. Istilahnya di kalangan mereka adalah “peliharaan/simpanan gadun”.