Banyak Jalan Berlubang di Margonda, Begini Kata Wali Kota Depok
Selasa, 10 Januari 2023 - 14:49 WIB
DEPOK - Para pengendara mengeluhkan lubang di sepanjang Jalan Margonda Raya , Kota Depok. Lubang ini diakibatkan dari bekas pembongkaran separator jalur cepat dan lambat.
Fahmi, salah seorang pengendara motor mengatakan, lubang di sepanjang jalan protokol Kota Depok tersebut sangat membahayakan.
“Sudah sejak dua pekan lalu, jadi banyak lubang di Jalan Margonda. Adanya dibekas separator yang dibongkar,” kata Fahmi di Depok, Selasa (10/1/2023).
Banyaknya lubang itu bisa menyebabkan kecelakaan. Karena banyak pengendara motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. “Enggak kelihatan kan kalau pakai motor bisa membahayakan, bisa bikin jatuh dari motor,” ujarnya.
Selain itu, saat hujan lubang itu juga membahayakan. “Kalau hujan apalagi ketutup genangan. Enggak kelihatan ada lubang. Ya bahaya banget sih,” katanya.
Dia pun meminta agar lubang tersebut segera ditambal sehingga tidak terjadi kecelakaan lalu lintas. “Ya segera diperbaiki sih jalanan di Depok. Soalnya bahaya banget. Kalau lagi hujan menggenang enggak kelihatan pasti jalanan itu berlubang,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, akan melakukan perbaikan di ruas jalan berlubang tersebut. Namun, pihaknya hanya bisa melakukan perawatan di jalan milik Kota Depok.
“Ada pemeliharaan itu ada, kecuali ini yang jalan nasional ya. Kalau jalan nasional ini agak sedikit ribet ya karena kita harus lapor ke sana (pemerintah pusat),” katanya.
Pihaknya bukan tidak ingin segera melakukan perbaikan jalan berlubang. Namun jika status jalan bukan milik Kota Depok maka harus dilakukan komunikasi dan koordinasi terlebih dulu pada pemilik jalan yaitu pemerintah pusat.
“Kalau kita enggak turun ya kita tunggu sampaiturun. Kalau memang ya enggak juga nanti kita akan minta izin, barang materialnya dari kita,” ujarnya.
Pihaknya meminta waktu agar permasalahan jalan berlubang bisa segera ditindaklanjuti. “Kita minta izin untuk kita intervensi, itu pun enggak sebentar. Ingat kan waktu separator Jalan Nusantara? Itu kita meminta permohonan untuk bisa dibongkar, setahun lebih (baru bisa dilakukan) setelah banyak kecelakaan,” pungkasnya.
Fahmi, salah seorang pengendara motor mengatakan, lubang di sepanjang jalan protokol Kota Depok tersebut sangat membahayakan.
“Sudah sejak dua pekan lalu, jadi banyak lubang di Jalan Margonda. Adanya dibekas separator yang dibongkar,” kata Fahmi di Depok, Selasa (10/1/2023).
Banyaknya lubang itu bisa menyebabkan kecelakaan. Karena banyak pengendara motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. “Enggak kelihatan kan kalau pakai motor bisa membahayakan, bisa bikin jatuh dari motor,” ujarnya.
Selain itu, saat hujan lubang itu juga membahayakan. “Kalau hujan apalagi ketutup genangan. Enggak kelihatan ada lubang. Ya bahaya banget sih,” katanya.
Dia pun meminta agar lubang tersebut segera ditambal sehingga tidak terjadi kecelakaan lalu lintas. “Ya segera diperbaiki sih jalanan di Depok. Soalnya bahaya banget. Kalau lagi hujan menggenang enggak kelihatan pasti jalanan itu berlubang,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, akan melakukan perbaikan di ruas jalan berlubang tersebut. Namun, pihaknya hanya bisa melakukan perawatan di jalan milik Kota Depok.
“Ada pemeliharaan itu ada, kecuali ini yang jalan nasional ya. Kalau jalan nasional ini agak sedikit ribet ya karena kita harus lapor ke sana (pemerintah pusat),” katanya.
Pihaknya bukan tidak ingin segera melakukan perbaikan jalan berlubang. Namun jika status jalan bukan milik Kota Depok maka harus dilakukan komunikasi dan koordinasi terlebih dulu pada pemilik jalan yaitu pemerintah pusat.
“Kalau kita enggak turun ya kita tunggu sampaiturun. Kalau memang ya enggak juga nanti kita akan minta izin, barang materialnya dari kita,” ujarnya.
Pihaknya meminta waktu agar permasalahan jalan berlubang bisa segera ditindaklanjuti. “Kita minta izin untuk kita intervensi, itu pun enggak sebentar. Ingat kan waktu separator Jalan Nusantara? Itu kita meminta permohonan untuk bisa dibongkar, setahun lebih (baru bisa dilakukan) setelah banyak kecelakaan,” pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda