Viral Pengendara Motor Hadang Ambulans, Ini Penjelasan Polisi
Minggu, 12 Juli 2020 - 23:01 WIB
DEPOK - Pengendara motor yang menghadang ambulans di Depok sampai dibawa ke polisi. Klarfikasi pun dilakukan oleh petugas kepolisian.
Kasat Reskrim Polrestro Depok Kompol Wadi Sa'bani mengatakan, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman. Hal itu diketahui setelah pihaknya mengundang pihak terkait untuk klarifikasi. Pihak yang dimaksud antaralain pengendara motor dan sopir ambulans. "Ini diduga terjadi kesalahpahaman," kata Wadi, Minggu (12/7/2020).
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (11/7/2020). Informasi yang didapat, sekitar pukul 08.20 WIB ambulans membawa pasien dari Sawangan menuju Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Sekitar pukul 08.40 WIB tepatnya di Jalan Raya Sawangan, tiba-tiba ada pengendara motor yang menghentikan ambulans.
"Tepatnya di depan pintu Perumahan BDN tiba-tiba ada motor yang dikendarai oleh HG (pengendara motor) memberhentikan (ambulans). Lalu terjadi cekcok diduga kesalahpahaman, menggaggap sodara HG terjadi senggolan antara motor dan ambulan," ucapnya.
Tak lama kemudian, perjalanan ambulans dilanjutkan karena permasalahan kedua belah pihak dianggap telah usai. Kedua belah pihak bermusyawarah di lokasi dan melanjutkan perjalanan. (Baca juga: Viral Video Pengendara-motor-hadang-ambulans-dan-cekcok-dengan-pengemudi)
"Sebetulnya pada saat itu juga sudah dimusyawarahkan di sekitaran dekat pos satpam BDN, namun setelah kejadian itu HG masih mengikuti ambulans sampai RS Mitra Keluarga Depok. Setelah itu HG dan sopir menuju polres untuk klarifikasi," tegasnya.
Setelah didalami pihaknya, diketahui bahwa HG ternyata masih belum puas sehingga mengikuti ambulans sampai ke RS tujuan. HG masih ingin menyelesaikan persoalan tersebut dengan sang sopir.
"Dari hasil klarifikasi kita, HG ini masih belum terima dengan kejadian yang merasa dia sudah alami dengan serempetan itu. Sehingga masih ingin lanjutin pembicaraan sehingga setelah kejadian tersebut dilanjutkan klarifikasi di polres," katanya.
Dia menuturkan saat itu hanya terjadi adu argumen saja antara kedua belah pihak. Dia menegaskan tidak ada aksi kekerasan dalam peristiwa tersebut. "Tidak ada (pemukulan), cuma ribut omongan," tegasnya.
Dalam kasus ini sambung Wadi, pihaknya hanya membantu klarifikasi antara pihak yang saling berkaitan. "Jadi kita klarifikasi karena juga sudah viral. Kita minta keterangan semua pihak yang terlibat cekcok mulut di TKP. Artinya dari mereka semua sudah menyadari bahwa itu kesalahpahaman dan dari masing-masing pihak sepakat untuk musyawarah kekeluargaan," tutupnya. R ratna purnama
Kasat Reskrim Polrestro Depok Kompol Wadi Sa'bani mengatakan, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman. Hal itu diketahui setelah pihaknya mengundang pihak terkait untuk klarifikasi. Pihak yang dimaksud antaralain pengendara motor dan sopir ambulans. "Ini diduga terjadi kesalahpahaman," kata Wadi, Minggu (12/7/2020).
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (11/7/2020). Informasi yang didapat, sekitar pukul 08.20 WIB ambulans membawa pasien dari Sawangan menuju Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Sekitar pukul 08.40 WIB tepatnya di Jalan Raya Sawangan, tiba-tiba ada pengendara motor yang menghentikan ambulans.
"Tepatnya di depan pintu Perumahan BDN tiba-tiba ada motor yang dikendarai oleh HG (pengendara motor) memberhentikan (ambulans). Lalu terjadi cekcok diduga kesalahpahaman, menggaggap sodara HG terjadi senggolan antara motor dan ambulan," ucapnya.
Tak lama kemudian, perjalanan ambulans dilanjutkan karena permasalahan kedua belah pihak dianggap telah usai. Kedua belah pihak bermusyawarah di lokasi dan melanjutkan perjalanan. (Baca juga: Viral Video Pengendara-motor-hadang-ambulans-dan-cekcok-dengan-pengemudi)
"Sebetulnya pada saat itu juga sudah dimusyawarahkan di sekitaran dekat pos satpam BDN, namun setelah kejadian itu HG masih mengikuti ambulans sampai RS Mitra Keluarga Depok. Setelah itu HG dan sopir menuju polres untuk klarifikasi," tegasnya.
Setelah didalami pihaknya, diketahui bahwa HG ternyata masih belum puas sehingga mengikuti ambulans sampai ke RS tujuan. HG masih ingin menyelesaikan persoalan tersebut dengan sang sopir.
"Dari hasil klarifikasi kita, HG ini masih belum terima dengan kejadian yang merasa dia sudah alami dengan serempetan itu. Sehingga masih ingin lanjutin pembicaraan sehingga setelah kejadian tersebut dilanjutkan klarifikasi di polres," katanya.
Dia menuturkan saat itu hanya terjadi adu argumen saja antara kedua belah pihak. Dia menegaskan tidak ada aksi kekerasan dalam peristiwa tersebut. "Tidak ada (pemukulan), cuma ribut omongan," tegasnya.
Dalam kasus ini sambung Wadi, pihaknya hanya membantu klarifikasi antara pihak yang saling berkaitan. "Jadi kita klarifikasi karena juga sudah viral. Kita minta keterangan semua pihak yang terlibat cekcok mulut di TKP. Artinya dari mereka semua sudah menyadari bahwa itu kesalahpahaman dan dari masing-masing pihak sepakat untuk musyawarah kekeluargaan," tutupnya. R ratna purnama
(thm)
tulis komentar anda