Satu Keluarga di Kalideres Bukan Pengikut Sekte Tertentu
Sabtu, 10 Desember 2022 - 06:33 WIB
JAKARTA - Polda Metro Jaya tidak menemukan dugaan kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, karena mengikuti sekte tertentu. Hal ini berdasarkan keterangan saksi ahli sosiologi agama, Jamhari.
"Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik. Mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lain-lain," kata Jamhari, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya kemarin.
Berdasarkan beberapa fakta saat penyelidikan, menurut Jamhari, salah satunya anggapan keluarga yang tertutup dan mengisolasi diri di rumah.
"Ini ternyata bukan hal yang baru. Karena setelah dirunut, mereka memang cenderung tertutup dan mengisolasi diri. Ditambah lagi situasi pandemi," ujarnya.
Terkait dengan temuan polisi adanya buku dari berbagai agama di dalam rumah, Jamahri meyakini tidak ada hal yang aneh dari buku tersebut.
Jika dilihat dari kategori agama yang ada, buku-buku tersebut berisi tentang agama Kristen, Islam, dan Budha. Jamhari menuturkan, buku paling banyak merupakan buku yang berkaitan dengan Islam, meskipun seluruh korban beragama Kristen.
Setelah dilihat dibaca, Jamhari menyimpulkan tidak ada yang aneh dan istimewa dari buku itu. Pasalnya, kata dia, buku bisa ditemukan dan dibeli di tempat umum.
"Saya kira ini bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte atau keagamaan tertentu," tuturnya.
Soal temuan adanya sejumlah tulisan mantra dalam sejumlah lembar kertas, Jamhari juga menepis dugaan penganut sekte tertentu. Menurut Jamhari, tulisan mantra merupakan ayat Alquran, disertai dengan minuman jeruk nipis.
"Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik. Mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lain-lain," kata Jamhari, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya kemarin.
Berdasarkan beberapa fakta saat penyelidikan, menurut Jamhari, salah satunya anggapan keluarga yang tertutup dan mengisolasi diri di rumah.
"Ini ternyata bukan hal yang baru. Karena setelah dirunut, mereka memang cenderung tertutup dan mengisolasi diri. Ditambah lagi situasi pandemi," ujarnya.
Terkait dengan temuan polisi adanya buku dari berbagai agama di dalam rumah, Jamahri meyakini tidak ada hal yang aneh dari buku tersebut.
Jika dilihat dari kategori agama yang ada, buku-buku tersebut berisi tentang agama Kristen, Islam, dan Budha. Jamhari menuturkan, buku paling banyak merupakan buku yang berkaitan dengan Islam, meskipun seluruh korban beragama Kristen.
Setelah dilihat dibaca, Jamhari menyimpulkan tidak ada yang aneh dan istimewa dari buku itu. Pasalnya, kata dia, buku bisa ditemukan dan dibeli di tempat umum.
"Saya kira ini bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte atau keagamaan tertentu," tuturnya.
Baca Juga
Soal temuan adanya sejumlah tulisan mantra dalam sejumlah lembar kertas, Jamhari juga menepis dugaan penganut sekte tertentu. Menurut Jamhari, tulisan mantra merupakan ayat Alquran, disertai dengan minuman jeruk nipis.
tulis komentar anda