Asal Usul Dukuh Atas yang Dulunya Kampung Duku Kini Pusat Perkantoran dan Kawasan TOD

Selasa, 06 Desember 2022 - 05:39 WIB
Potret lalu lintas Dukuh Atas, Jakarta Pusat pada tahun 1966. Foto/Istimewa/Jacobus Willem Rentmeester
JAKARTA - Kawasan Dukuh Atas sempat naik daun saat Citayam Fashion Week digelar di wilayah tersebut beberapa waktu lalu. Bermula dari para remaja asal SCBD (Sawangan, Citayam, Bojonggede, dan Depok) yang nongkrong di Dukuh Atas.

Mereka berpenampilan cukup nyentrik. Secara spontan, dari adu gaya berpakaian itu muncullah Citayam Fashion Week di mana para ‘model’ remaja itu berlenggak lenggok menyeberangi zebra cross, sebagaimana model berjalan di runway.

Sejak viral, berbagai kalangan dan figur publik pun turut meramaikan ‘fashion show’ di Dukuh Atas tersebut. Dukuh Atas, yang lokasinya dekat dengan pusat bisnis Jakarta, ternyata memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui.



Wilayah ini bertransformasi dari perkampungan, kawasan hiburan malam, hingga menjadi kawasan perkantoran.

Mengutip informasi buku 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe oleh Zainuddin HM, Dukuh Atas merupakan perkampungan di sudut barat daya Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Sejak tahun 1960-an, kawasan ini menjadi lokasi kehidupan malam Jakarta.

Jejeran bar dan klub malam berdiri untuk memenuhi kebutuhan kalangan menengah atas. Masih dari buku tersebut, nama Dukuh Atas diperkirakan berasal dari keberadaan perkebunan buah duku. Pada masa lalu, pohon buah duku banyak tumbuh di wilayah itu.

Nama ‘Dukuh’ diambil dari kata ‘duku’. Duku sendiri merupakan jenis buah dari suku Meliaceae. Buah ini masih satu keluarga dengan langsat dan kokosan, sehingga masyarakat sering menganggap ketiga jenis buah itu sama.

Selain perkebunan duku, kawasan Dukuh Atas juga menjadi pusat penjualan buah duku. Kawasan Dukuh Atas semakin berkembang menjadi daerah perkantoran.



Seiring dengan itu, kawasan Dukuh Atas menjadi kawasan TOD (Transit Oriented Development) atau kawasan berorientasi transit yang akan memiliki akses transit terbanyak di Jakarta.

Dukuh Atas akan mempertemukan lima jenis moda transportasi publik, yakni kereta commuterline, kereta bandara, BRT Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jabodebek), yang dapat diakses dengan berjalan kaki.
(ams)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More