Asal Usul Bundaran HI, Ikon Jakarta yang Mendunia Sambut Pagelaran Asian Games 1962
Jum'at, 02 Desember 2022 - 21:05 WIB
JAKARTA - Bundaran Hotel Indonesia (HI) merupakan ikon Jakarta yang sudah mendunia. Bundaran yang berada di tengah persimpangan Jalan MH Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang dibangun untuk menyambut pagelaran Asian Games IV di Jakarta pada 24 Agustus-4 September 1962.
Kenapa disebut Bundaran HI? Karena memang letak bundaran tersebut berdekatan dengan Hotel Indonesia. Masyarakat kerap menyebutnya bunderan mengacu pada dialek Betawi yang merupakan suku asli Jakarta.
Keberadaan Bundaran HI, Monumen Selamat Datang, dan Hotel Indonesia tidak terlepas dari penyelenggaraan Asian Games IV. Ketika itu demi terlaksananya pesta olahraga Asia tersebut, Presiden Soekarno menggagas pembangunan sejumlah infrastruktur.
Baca juga: Halte Bundaran HI Jadi Tempat Ikonik Baru, Pengunjung: Jadi Lebih Bagus Kalau Foto
Hotel Indonesia didirikan untuk tempat menginap para atlet dan ofisial. Hotel yang berdiri di atas lahan seluas 25.082 meter persegi itu diresmikan pada 5 Agustus 1962.
Pertandingan Asian Games dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, yang konstruksinya dimulai pada Februari 1960 dan selesai pada Juli 1962.
Sedangkan, Monumen Selamat Datang dibangun untuk menyambut kedatangan seluruh delegasi. Terdiri dari sepasang lelaki dan perempuan melambaikan tangan dan menggenggam bunga. Patung tersebut dibuat sebagai lambang keramahan dan keterbukaan rakyat Indonesia.
Bundaran HI pernah beberapa kali mengalami restorasi. Kini Bundaran HI semakin cantik dengan kolam dan air mancurnya serta sorotan lampu berwarna-warni.
Ditambah lagi, terdapat area anjungan atau sky deck di Halte Transjakarta Bundaran HI. Dari anjungan tersebut, masyarakat dapat menikmati Bundaran HI dan Ibu Kota Jakarta dengan lebih luas.
Kenapa disebut Bundaran HI? Karena memang letak bundaran tersebut berdekatan dengan Hotel Indonesia. Masyarakat kerap menyebutnya bunderan mengacu pada dialek Betawi yang merupakan suku asli Jakarta.
Keberadaan Bundaran HI, Monumen Selamat Datang, dan Hotel Indonesia tidak terlepas dari penyelenggaraan Asian Games IV. Ketika itu demi terlaksananya pesta olahraga Asia tersebut, Presiden Soekarno menggagas pembangunan sejumlah infrastruktur.
Baca juga: Halte Bundaran HI Jadi Tempat Ikonik Baru, Pengunjung: Jadi Lebih Bagus Kalau Foto
Hotel Indonesia didirikan untuk tempat menginap para atlet dan ofisial. Hotel yang berdiri di atas lahan seluas 25.082 meter persegi itu diresmikan pada 5 Agustus 1962.
Pertandingan Asian Games dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, yang konstruksinya dimulai pada Februari 1960 dan selesai pada Juli 1962.
Sedangkan, Monumen Selamat Datang dibangun untuk menyambut kedatangan seluruh delegasi. Terdiri dari sepasang lelaki dan perempuan melambaikan tangan dan menggenggam bunga. Patung tersebut dibuat sebagai lambang keramahan dan keterbukaan rakyat Indonesia.
Bundaran HI pernah beberapa kali mengalami restorasi. Kini Bundaran HI semakin cantik dengan kolam dan air mancurnya serta sorotan lampu berwarna-warni.
Ditambah lagi, terdapat area anjungan atau sky deck di Halte Transjakarta Bundaran HI. Dari anjungan tersebut, masyarakat dapat menikmati Bundaran HI dan Ibu Kota Jakarta dengan lebih luas.
(jon)
tulis komentar anda